19.

2.2K 211 87
                                    


Wooyoung sudah dalam keadaan pulih sepenuhnya, kurang lebih 3 hari ia menginap di Apartement milik San dikarenakan permintaan San sendiri yang akan merawatnya selama sakit.
Terbukti sekarang ia sudah jauh lebih baik, dan sudah kembali ke Apartementnya sendiri.

Sekarang ini Wooyoung disibukkan oleh beberapa tugas kuliahnya, ada beberapa lembar kertas berserak diatas meja dan juga dilantai.

"Aduh otakku sendat" ringis Wooyoung saat ia tengah menoreh beberapa kata namun terhenti begitu saja.

Ini disebabkan permintaan teman-temannya yang ingin membuat pentas drama, dan Wooyoung disuruh menulis Scenario

"Ah mereka yang mentas kenapa aku yang ribet sih" gerutu Wooyoung, ia melempar pulpennya kesembarang arah.

Wooyoung melirik kertas kertas yang sudah tercoret hasil karya abstraknya yang berulang kali mencoret diatas beberapa rentetan kata.

"Aku masuk Seni, tapi seni tari, bukan seni seni kaya gini" gumamnya sekali lagi.

"Bantuin kita apa salahnya sih wo?" ini Yunho, ia mendekati Wooyoung dengan membawa dua gelas minuman.

"Kalian yang mau, kenapa aku yang keseret, kan gak ikut! Lagian kamu sok-sokan ngajuin diri buat bikin Scenario tapi ini...." Wooyoung menunjuk tumpukkan kertas lalu menunjuk dirinya sendiri, "....Aku ke ikut dong".

Yunho menampilkan cengirannya, "Bantuin temen apa salahnya sih wo".

Wooyoung memutar bola matanya, "Udah jadi setengah nih, tapi sendat otakku, kamu yang lanjut".

Yunho mengambil beberapa kertas yang Wooyoung pegang, sementara kertas yang sudah ditoreh tinta ia biarkan menumpuk, "Woo, judulnya gak ada yang lebih epik lagi ya?".

Wooyoung menatap Yunho yang mengerutkan dahinya, "Jelek ya?".

Yunho menggeleng, "Sesuai sih ini sama isi, tapi yakali judul Pertikaian Antara Istri Dan Pelakor, yaampun Wuyoung" desis Yunho.

"Ya ubah aja judulnya, ngapain ribet coba, ganti aja Temanku Merebut Pacarku, masih nyambung tuh sama isi ceritanya".

Yunho menghela nafas, "Masalahnya disini yang jadi tokoh utama itu aku, yang keduanya ini siapa? Yang ketiga udah ada, sama yang lain juga bel—".

"Kita sewa Mingi.".

Dikira barang dong :(

Yunho langsung menatapnya datar, "Anak Hukum mana bisa masuk heh, jauh lompatannya".

Wooyoung mengendikkan bahunya, "Kan cocok sama kamu itu".

"ih gak guna" Yunho langsung menoyor kepala wooyoung.

"Eh atau kita sewa San aja?".

Wooyoung memutar bola matanya malas begitu Yunho menyebutnya tanpa beban.

Wooyoung, tadi kamu juga gitu lho nak:')) -Young

"Ngapain om om diajak main mentas drama?".

"Ya kali aja selesai mentas langsung dapet gebetan".

"Mulut lo!! Belom pernah ngerasain diremet ya bibirmu?".

Yunho langsung meringsut kebelakang dan berlagak seperti orang ketakutan, "ih Wooyoung serem, adek jadi takut".

'Bugh'

Sebuah kotak pensil yang terbuat dari plastik mendarat dikening Yunho.

Hening ketika keduanya disibukkan oleh hal masing-masing, Wooyoung memainkan ponselnya, sedangkan Yunho menulis.

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang