BF_21

2K 184 1
                                    

"Ini Dave, temen gw" ujar Boun memperkenalkan Dave kepada Prem dan Jane yang baru saja tiba di apartemennya.

Prem dan Jane bergantian berjabat tangan dengan Dave sambil memperkenalkan dirinya. Sebenarnya Dave sudah tau Prem karena dia sering melihatnya bersama dengan Boun.

"Pepet terus" bisik Dave kepada Boun dengan volume suara yang kecil dan hanya terdengar oleh Boun sendiri. Boun langsung memukul paha Dave kemudian tertawa sekilas.

"Mau dibuka jaketnya?" Tanya Jane melihat Prem yang terlihat kepanasan.

"Enggak, gak usah" jawab Prem masih memakai jaket dan masker.

"Gw ke toilet bentar" ucap Prem kemudian pergi ke kamar mandi.

Dia melepas maskernya namun bibirnya masih terlihat bengkak dan tanda dilehernya masih belum hilang. Dia takut Jane curiga padanya dan akan menjadi masalah bagi hubungan keduanya.

"Lah? Dave mana?" Tanya Prem yang sudah kembali dari kamar mandi.

"Balik" jawab Boun.

"Pacar gw?" Tanya Prem lagi karena tidak melihat Jane.

"Pacar yang mana?" Tanya balik Boun sedikit berbisik.

"Jane lah, siapa lagi?" Ujar Prem.

"Gw juga pacar lo" Ucap Boun masih berbisik.

"Gak usah ngadi-ngadi" jawab Prem kemudian duduk di sebelah Boun.

"Semalem kan-

Belum sempat mengatakan, Prem menutup mulut Boun dengan tangannya karena melihat Jane yang kembali dari dapur dengan membawa dua mangkuk mie instan.

"Makan dulu Boun, Prem" ujar Jane sambil menaruh mangkuk tersebut kemudian duduk di depan Prem dan Boun.

Prem mulai memikirkan cara dia menolak makanan tersebut karena dia tidak mungkin membuka masker yang sejak pagi ia pakai. Sedangkan Boun langsung memakannya dan tidak lupa berterimakasih kepada Jane.

"Prem, kamu gak makan?" Tanya Jane yang hanya melihat Prem diam saja sambil memainkan ponselnya.

"Kamu aja, aku belum laper" jawab Prem setelah menaruh handphone nya ke dalam saku jaketnya.

"Lo jadi nginep disini?" Tanya Boun di sela makannya.

"Kayaknya enggak deh, soalnya kasian mamaku sendiri di rumah" ujar Jane dan Boun hanya mengangguk.

Dibalik maskernya, Prem tersenyum bahagia karena Jane tidak menginap di apartemennya Boun namun tetap saja dia harus mengantarkan Jane pulang ke rumahnya.

Boun melihat ke arah Prem yang masih tetap memakai masker dan tidak memakan apapun sejak tadi karena jika dia membuka maskernya mungkin Jane akan mencurigai Prem.

"Oh iya, Boun gw titip Prem ya jangan sampe dia lupa makan" ujar Jane sambil dia memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil yang ia bawa. Boun yang telah selesai memakan mie instannya kemudian mengangguk dan tersenyum ke arah Jane.

"Mau aku anter?" Tanya Prem ikut berdiri.

"Gak usah, kamu istirahat aja" ujar Jane menolak karena khawatir kepada Prem.

"Yaudah biar gw yang nganterin Lo balik" usul Boun karena tidak enak jika dia hanya diam saja.

"Gak usah Boun, udah pastiin Prem makan aja. Gw dijemput sama asisten gw" ujar Jane menolak juga kemudian dia pamit dan pergi meninggalkan apartemen Boun.

Setelah dirasa Jane sudah pergi, Prem langsung membuka jaketnya dan maskernya kemudian memakan mie yang Jane buat. Dia sudah tidak tahan menahan lapar dan makan dengan sangat lahap sampai Boun menertawakannya.

"Mau gw bikin tambah bengkak lagi gak bibir lo?" Tanya Boun mulai menggoda Prem di sela makannya.

"Gw lagi makan, diem Lo!" Bentak Prem kemudian Boun menggelengkan kepala menyerah dan melangkah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

•••

Boyfriend | BounPrem [✓] Onde histórias criam vida. Descubra agora