2

56 5 1
                                    

Jimin masuk kantor dan dia mendengar sebuah keributan. Lalu dia mendekati keributan itu.

"Lee Seulgi!" Seulgi terkejut ketika melihat Jimin memakai seragam polisi.

"kau! " ucap Seulgi dengan nada meninggi.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya Jimin.

"kau kenal dengan dia? " tanya seorang polisi teman Jimin.

"dia tetanggaku. Kenapa dia?"

"kau urus saja dia. Aku lelah dengannya. " teman Jimin pun pergi dari sana. Seulgi hanya menyeringai ke polisi itu. Jimin menggeleng melihat tingkah Seulgi dan dia duduk di hadapan Seulgi.

"mulutmu terluka."

"kalau begitu lepaskan aku. Aku ingin pulang. " Jimin malah pergi untuk mengambil kotak p3k. Dia menuangkan sebuah obat merah ke kapas dan mulai mengobati luka Seulgi. Akan tetapi, Seulgi malah menjauhkan mukanya dari tangan Jimin.

"Obati dulu lukamu Seulgi ssi."

"Aku tidak mempercayaimu. Bagaimana jika kau memberikan obat yang salah huh?"

"Apa kau tidak lihat, ini obat untuk luka." Akhirnya Seulgi mendekatkan kepalanya ke tangan Jimin meskipun sedikit dengan rasa kesal.

"aw! Appo Gyeongchalnim! (Sakit, pak polisi!)" Jimin masih fokus ke Seulgi. Tidak lama kemudian, Jimin selesai mengobati luka Seulgi.

"jangan banyak ngomong jika mau lukamu cepat sembuh. " Seulgi tidak peduli ucapan Jimin. Dia pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Jimin pun menarik tangan Seulgi.

"apa lagi? "

"Tunjukkan dulu ktpmu. " Seulgi mendengus kesal.

"Hei ayolah. Lagi pula aku tidak membawanya." Jimin menggeleng. Dia membiarkan Seulgi pulang daripada memperpanjang masalah.

Ketika sudah berada didepan kantor polisi, Seulgi teringat jika dia ke kantor polisi dengan mobil polisi. Seulgi juga tidak membawa uang karena dompetnya berada di mobil. Seulgi pun kembali masuk ke kantor polisi.

"Kenapa kau malah kembali lagi?"

"Antar aku pulang. Aku kemari dengan mobil polisi. Jadi kalian harus mengantarku pulang juga." Jimin dengan senang hati mengantar Seulgi pulang. Lagi pula dia hendak pergi juga untuk menemui seseorang.

Ketika Jimin membuka pintu mobil, Seulgi hanya berdiri tidak masuk.

"masuklah. "

"apa aku seorang kriminal sampai-sampai harus pakai mobil polisi." Jimin menghela napas karena kesal dengan Seulgi.

"kau sangat cerewet meskipun mulutmu seperti itu. Cepat naik! Tidak ada lagi mobil. "

"pakailah mobil mu saja. " Jimin turun lagi dari mobil dan pergi meninggalkan Seulgi.

"kau mau kemana? " Jimin berhenti dan menoleh ke Seulgi sambil berkacak pinggang.

"pergilah sendiri. Aku sibuk. "

"Arasseo, arasseo. Antarlah pakai ini." dengan langkah berat Jimin masuk lagi ke mobil yang diikuti Seulgi. Namun, Seulgi tidak duduk di samping Jimin, melainkan duduk di belakang.

"Kau kira aku sopir mu?"

"Sebaiknya fokus lah mengemudi. Jika aku didepan kau tidak fokus karena ada aku."

"Nae, Seulgi ssi. " ucap Jimin dengan nada sangat rendah karena kesal dengan Seulgi.

Sesampainya di rumah Seulgi, Jimin melihat ada mobil Taehyung. Jimin turun dari mobil untuk memastikan jika itu memang milik Taehyung.

Different SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang