16

25 2 0
                                    

Sepulangnya lari-lari, Kai melihat mobil yang tidak asing di parkiran apartemen. Kai segera masuk dan tebakannya benar. Neneknya berada di dalam apartemennya. Padahal tidak ada yang tahu jika Kai menyewa apartemen. Bahkan Seulgi dan Soobin tidak tahu.

"halmoeni... " Gaena tersenyum dengan penuh kemenangan.

"kenapa kau terburu-buru?" Kai hanya diam dengan napas yang tersendat-sendat.

"maaf aku tidak memberi kabar. "

Gaena berdiri dan melihat jendela.

"pemandangan yang indah." Kai mendekati neneknya.

"apa tujuanmu ke sini? "

"apa aku salah mengunjungi cucuku sendiri." Gaena langsung memutar badan dan berdiri di depan Kai.

"baiklah, sebaiknya aku pergi. " segera setelah pertemuan singkat mereka Gaena pergi.

Yang menjadi pertanyaan Kai bagaimana Gaena tahu keberadaannya. Selama ini dia tinggal di apartemen tanpa sepengetahuan orang lain. Itu sebabnya Kai akhir-akhir ini jarang pulang.

Lalu Kai segera menelepon seseorang. Sayangnya telepon Kai tak kunjung di jawab. Kai pun tiba-tiba teringat Seulgi dan Soobin. Kemungkinan Gaena akan memberi tahu Soobin dan Seulgi tentang apartemen ini. Kai yang khawatir langsung menelepon Seulgi.

"Seulgi. Eodiga? "

"aku dirumah bersama Soobin. Kenapa?"

"baiklah mari kita bertemu."

"kita bertemu di bioskop saja. Soalnya aku dan Soobin akan menonton."

Kai mematikan teleponnya dan segera turun ke parkiran dengan mengawasi sekitarnya. Dia khawatir jika Gaena meminta orang untuk memata-matainya.

Sesampainya di bioskop Kai melihat-lihat di antrian untuk memastikan apakah Seulgi sudah datang.

Sementara itu, Soobin melihat Kai yang berdiri disekitar loket tiket.Soobin langsung menarik lengan Seulgi untuk memberi tahu jika Kai di dekat loket. Disaat itu juga Kai menoleh ke arah mereka. Soobin melambai dan Kai pergi menemui mereka.

"tadi aku bertemu nenek. " tanya Kai.

"kita kemarin bertemu nenek. Tunggu. " Seulgi memperhatikan seseorang yang membawa sebuah ransel dengan pakaian serba hitam.

"ada apa? "

"Kalian berdua masuklah bioskop, aku akan ke kamar mandi."

"apa ada sesuatu? "

"aku hanya kebelet. "

Seulgi pun pura-pura ke kamar mandi untuk mencari tahu apa dia diikuti. Sementara Kai, dia merasa jika Seulgi menutupi sesuatu.

"ada apa hyung? " Kai hany menggeleng. Lalu Soobin mengajak Kai masuk studio.

Seulgi langsung menuju kamar mandi. Dia mencoba memikirkan sesuatu untuk menjebak orang itu.akhirnya Seulgi memutuskan untuk menuju ke tangga darurat. Dia ingin memancing orang tersebut. Tepat ketika orang itu membuka pintu, Seulgi memukulnya dari belakang.

Selain itu, Seulgi juga menodongkan pisau setelah orang itu terjatuh.

"siapa yang memintamu melakukan ini? " orang itu hanya diam. Seulgi semakin kesal dan mendekatkan pisau ke leher orang itu.

"kau tahu apa yang akan terjadi jika kau tetap tidak mau bicara. "

"baiklah. Bunuhlah. Aku sudah muak melakukan ini. " Seulgi menjauhkan pisaunya.

"apa maksudmu? "

"aku tak tahu. Kenapa kau sangat spesial. Bahkan jika aku jadi saudaramu, aku tak akan peduli kau. " Seulgi mulai terperdaya hingga tanpa dia sadari, Orang itu menyuntik sebuah cairan pada tangan Seulgi dan lari.

"aw... Awas kau! " Seulgi mengejar orang itu dengan terus memegangi tangannya yang terkena suntik.  Tiba-tiba Seulgi merasa pusing. Meskipun begitu, dia masih mencoba mengejar orang itu. Sayangnya Seulgi sudah tidak kuat sampai-sampai dia hilang kesadaran. Dia hanya mendengar suara kerumunan.

****
Ketika siuman Seulgi sudah berada di rumah sakit. Seulgi memegangi kepalanya yang masih pusing dan duduk.

"apa kau baik-baik saja? " tanya seseorang yang Seulgi tidak kenali.

"aku baik-baik saja. "Seulgi segera pergi dari sana meskipun berjalan dengan sedikit sempoyongan.

"kau mau kemana? " Seulgi tidak menjawab dan dia berjalan keluar rumah sakit.

Ketika dia sudah diluar hujan turun. Seulgi tak tahu jika hujan. Disaat itu juga ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat seseorang yang dia kenal. Dia adalah Jimin.

Seulgi terus memandangi Jimin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seulgi terus memandangi Jimin. Dia ingin menemuinya dan meminta maaf tentang kejadian dicafe waktu itu.

Tanpa diduga Jimin menoleh ke arahnya. Seulgi ingin mendekati Jimin tapi seseorang memanggilnya.

"noona... " Soobin dan Kai datang. Kai melihat-lihat kondisi Seulgi.

"gwenchana? " Seulgi hanya mengangguk. Ketika dia melihat ke arah Jimin lagi, Jimin sudah tidak ada.
"apa yang terjadi? " Seulgi tidak mendengarkan pertanyaan Kai.

Soobin akhirnya menitih Seulgi untuk masuk ke mobil. Sedangkan Seulgi terus melihat ke arah Jimin sebelum hilang.

"tunggu Soobin. " Seulgi berlari masuk menuju tempat Jimin tadi. Dia melihat sekitar, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Jimin. Akhirnya dia kembali dengan perasaan kecewa.

"ada apa noona?"

"aku hanya mengira ada temanku tadi." Kai dan Soobin percaya itu dan langsung masuk mobil.

Dimalam harinya, Seulgi tidak tidur. Banyak hal yang dia pikirkan hingga membuatnya sulit untuk tidur. Lalu dia memutuskan keluar rumah.

Ternyata diluar masih hujan. Seulgi duduk di luar menikmati suasana yang dingin karena hujan. Dia teringat dengan perkataan orang yang menyuntiknya.

Hingga tanpa dia sadari ada orang hujan-hujanan dengan pakaian serba hitam. Seulgi curiga dengan orang itu. Seulgi mendekati orang itu, tapi orang itu berjalan menjauhinya. Seulgi mencoba mengikuti meskipun hujan deras.

Seulgi mengikuti hingga memasuki sebuah gang kecil. Bahkan ketika di persimpangan Seulgi kehilangan orang itu. 

Tiba-tiba Seulgi ditarik oleh seseorang yang dia ikuti.

"kau siapa? " Seulgi melepas genggaman orang itu. Orang kembali menarik tangan Seulgi. Seulgi tidak terima dan Seulgi mencoba menjatuhkan orang itu. Tidak disangka orang itu lebih kuat. Seulgi mencoba melawan orang itu hingga mereka saling pukul di tengah hujan.
Seulgi pun terdorong dan jatuh.

"hentikan! " Seulgi berada di bawah orang itu. Orang itu membuka maskernya dan topi.

"ini aku! "

Different SideWhere stories live. Discover now