4

26 4 0
                                    

"Chanyeol ssi!" Seulgi lari ke arah Chanyeol.

"Seulll... Gi... " Chanyeol menyentuh pipi Seulgi hingga ada sedikit darah di pipi Seulgi. Tidak lama kemudian polisi datang. Seulgi menjauhi Chanyeol yang sedang diperiksa polisi. Lalu Chanyeol dibawa pergi oleh polisi.

"biarkan saya ikut. "

"anda siapa? "Tanya seorang polisi.

"saya temannya. "

"baiklah ikuti kami. "

"tidak! Saya keluarganya." datanglah wanita yang tidak dikenal. Polisi itu menjadi bingung.

"biarkan saya saja yang ikut. "

"baiklah. "

"tapi biarkan saya ikut eomoni. " Seulgi mencoba untuk bergabung dengan mereka tapi wanita itu menolak.

"begini saja kau beri nomormu. Aku akan kirim kabar lewat ponsel. " Seulgi akhirnya memberikan nomornya.

"oh ya. Bersihkan pipimu. " wanita itu memberikan sapu tangan lalu pergi menuju ambulan.

Setelah kejadian di taman, Seulgi kembali ke penginapan. Seulgi memegangi pelipis mata karena sedikit pusing.

"Kenapa kita selalu bertemu?" Seulgi kaget melihat Jimin.

"Jimin. "

"kau tampak tidak baik hari ini. " Seulgi merasa semakin pusing hingga pandangannya mulai buram.

"Jimi... " Seulgi jatuh pingsan. Jimin langsung menahan tubuh Seulgi.

"Seulgi...., Seulgi!"

****

Ketika bangun tidur, Seulgi tersadar jika dia berada di sebuah kamar orang asing. Seulgi juga mencium bau yang sangat sedap. Dia keluar dari kamar dan melihat Jimin sedang masak.

"setelah itu apa hyung? " ucap Jimin pada telepon. Jimin tidak tahu jika Seulgi sudah sadar.

"apa yang kau lakukan? " tanya Seulgi.

"kau sudah bangun ternyata. "

"dimana toiletnya?" Jimin menunjuk ke arah toilet dengan tangannya.

Setelah dari toilet, Seulgi langsung menuju pintu.

"kau mau kemana? " Seulgi tidak menjawab.

"makanlah dulu, jangan sampai kau pingsan seperti kemarin. " Jimin mendekati Seulgi dan menariknya ke meja makan.

Jimin langsung mengambilkan Seulgi lauk di piringnya. Seulgi hanya diam dengan memperhatikan Jimin.

"ini makanlah. " Seulgi mengangguk dan mulai makan.

"bagaimana? "

"enak. "

"baguslah."

Seulgi mengangguk lalu dia melihat ponselnya. Dia masih belum menerima kabar.

"ada apa? "

"ha? Tidak ada. "

"Seulgi... Mau ikut? "

"kemana? "

****

"halmoeni! " panggil Jimin sambil melambaikan tangan. Seulgi merasa bahwa nenek yang ada dihadapannya adalah nenek Jimin.

"kenalkan. Ini temanku Lee Seulgi. " Seulgi merasa sangat canggung.

"oh kau bawa teman. Masuklah! " Jimin menarik tangan Seulgi untuk masuk ke rumah neneknya.

Different SideWhere stories live. Discover now