👑 Chapter 22 👑

6.2K 646 9
                                    

📖Happy Reading📖
-
-
-
Jangan lupa!
Vote
Vote
Komen
-
-
-
Typo bertebaran
-
-
-
Enjoyy
-
19+
-
Bocil skip dulu ya
Dosa tanggung sendiri

*****
Pagi hari

Ada seseorang yang masih terlelap dalam tidurnya, mungkin ia kelelahan akibat pertarungan kemarin hingga saat ini belum bangun, yue ming juga tidak membangunkannya karna tidak enak melihat junjungannya begitu damai dalam tidurnya dan terlihat kelelahan, sampai suara zhisu yang memanggilnya membangunkan orang tersebut yap! siapalagi kalo bukan jia meng!

"Bundaaa"teriak zhisu dari dalam gelang, walaupun zhisu sudah dewasa ia tetap memanggil jia meng bunda karena sudah menjadi kebiasaannya, tak pergerakan dari sang bunda zhisu pun keluar dari gelang dan membangunkan jia meng dengan cara menggoyangkan tubuhnya.

"bunda..bunda bangun.."ucap zhisu

"eungh..siapa sih gue kan masih ngantuk"ucap jia meng sambil menghempaskan tangan zhisu dengan mata masih terpejam, tak kehabisan akal zhisu mencapit hidung jia meng hingga sang empu sulit bernafas dan seketika bangun dari tidurnya.

"apa-apaan sih! Ntar kalo gue mati gimana hah!"kesal jia meng, sementara sang empu yang sudah menjahili jia meng hanya cekikikan menurutnya melihat wajah bundanya sehabis bangun tidur terlihat lucu.

"habisnya bunda tidak bangun-bangun"ucap zhisu

"lo mau ngapain kesini zhisuku"tanya jia meng geram

"bunda apa kau lupa? Kau kan sudah janji hari ini akan pergi ke rumah lu han lagi"ucap zhisu

"ah iya gue baru inget"pekik jia meng, ia pun langsung pergi ke pemandian, zhisu yang melihat tingkah bundanya hanya geleng geleng kepala, kemudian masuk kembali ke dalam gelang

Skip

Jia meng sudah sampai dirumah lu han, ia juga sudah bertemu dengan lu han dan ayah nya, saat ini jia meng memakai hanfu perempuan, pertama kali jia meng ke rumah lu han memakai hanfu perempuan membuat lu han tak mengenalinya, namun jia meng menjelaskan semuanya termasuk ia adalah seorang permaisuri, lu han dan ayah nya terkejut mendengar pengakuan jia meng saat mereka ingin bersujud segera ia melarang, ia bukan tuhan tak pantas untuk mereka bersujud, dan kini jia meng sedang berada di kamar ibu nya lu han untuk memberikan penawar racun bunga persik

"ini kaka sudah membawa penawarnya"ucap jia meng sebari menyerahkan buah persik yang sudah dia ambil kepada lu han, lu han terlihat terkejut karena buah itu kan sangat langka hanya 100 tahun sekali buah itu ada dan lagi pohon buah itu berada dihutan kematian lapisan 9, bahkan ayah lu han pun tak kalah terkejutnya dengan lu han.

"bagaimana kaka bisa mendapatkan buah ini"ucap lu han penasaran, sama hal nya dengan ayahnya mereka sama-sama penasaran, bagaimana seorang permaisuri yang dikabarkan sampah namun berhasil mendapatkan buah persik langka ini.

"em..maksud hamba permaisuri"ucap lu han memperbaiki kata kata nya tatkala melihat tatapan ayahnya

"engga usah terlalu formal panggil kaka juga gpp, paman juga cukup panggil aku jia meng saja"ucap jia meng

"em..baik kak/jia meng"ucap lu han dan ayahnya

"yaudah sekarang suruh ibu kamu untuk makan buah itu"suruh jia meng

Lu han mengangguk lalu menyuapkan buah tersebut, ibu lu han pun menggigit buah tersebut tiba-tiba cahaya keluar dari tubuh ibu lu han dan mengeluarkan seteguk darah hitam, seketika tubuh ibu lu han merasa ringan dan lebih sehat.

"terimakasih nak sudah menyembuhkan saya, terimakasih sudah mau repot-repot mencari penawar untuk bibi" ucap ibu lu han

"tidak apa-apa bi, saya tulus membantunya"ucap jia meng tulus, karena niat jia meng hanya ingin membantunya

"sekali lagi terimakasih nak, oh iya namamu siapa nak"ucap ibu lu han

"em..nama aku li jia meng bi"ucap jia meng sedikit was was, ia takut membuat ibu lu han terkejut

"Apa! Ka..kamu permaisuri li jia meng"tanya ibu lu han memastikan, jia meng hanya mengangguk seketika ibu lu han langsung bangkit dan ingin sujud di kaki jia meng namun segera jia meng cegah, ia sedikit jengah ketika orang orang yang tau statusnya akan sujud.

"jangan seperti itu bi, aku bukan tuhan"ucap jia meng tak enak

"tapi hamba tidak enak yang mulia"ucap ibu lu han

"sudahlah bi panggil aku jia meng saja, oh iya bibi harus banyak istirahat, kalo gitu aku pamit pulang ini sudah sore"ucap jia meng

"Ah iya terimakasih jia'er, hati hati"ucap ibu lu han

Jia meng hanya mengangguk lalu ia pergi keluar rumah lu han dan berjalan pulan ke istana

Istana

Saat ini ada seseorang yang menunggu jia meng pulang, ia menunggu didalam paviliun jia meng dengan keadaan mabuk, sesampainya didipaviliun jia meng masuk betapa terkejut nya melihat kaisar disana.

"lo ngapain disini"ucap jia meng

"bantu aku permaisuri..aahh"ucap jiang wu, yap yang berada didalam paviliun jia meng adalah kaisar jiangwu dalam keadaan mabuk

"bantu apa? Dan lo kenapa?"heran jia meng pasalnya keadaan kaisar benar benar tidak baik

"ini panass sekali, aahh aku butuhhh kamu"jiang wu sudah tak tahan lagi hasratnya begitu tinggi, tanpa menunggu jawaban jia meng jiang wu langsung menarik jia meng dan direbahkanlah jia meng dikasur, jia meng diperlakukan spontan seperti itu tak berkutik sdetik kemudian jia meng sadar ia mencoba memberontak tapi tak bisa tenaga kaisar terlalu besar.

"lepaskan aku kaisar"ucap jia meng sambil memberontak

"lepas-mmpphh"bibir jia meng dibungkam dengan bibir jiangwu tidak sampai disitu jiang wu juga melumat bibir jia meng kasar setelah puas jiang wu turun ke leher putih jia meng dan memberi tanda disana

"aahh-mpphh"desah jia meng, memdengar itu jiang wu langsung memulai aksinya, ia melucuti pakaian jia meng dan terjadilah kegiatan suami istri yang sudah sewajarnya

(istigfar gays hehe)

Malam hari

Setelah kejadian tadi sore jiangwu dan jia meng masih belum bangun dari tidurnya, mereka berdua terlihat kelelahan, sampai kemudian kaisar bangun terlebih dulu, saat ia bangun ia melihat ke sampingnya jia meng yang tidur tanpa sehelai benang pun hanya selimut yang menutupi jia meng juga dirinya dan jiang wu teringat kembali kejadian sore tadi diotaknya membuat kaisar tersenyum, sekarang ia bahagia jia meng milik dia seutuhnya, ia tidak akan membiarkan siapapun merebut jia meng, ia bersyukur karena jebakan putri mentri wong ia bisa melakukan nya dengan jia meng, sebelum beranjak dari tempat tidur jia meng ia mengecup sekilas kening jia meng.

Cup

"selamat tidur istriku"ucap jiang wu sambil tersenyum lalu beranjak dari kasur jia meng menuju paviliun nya, sebelum itu ia akan membersihkan diri dulu.

*****
Hai maaf ya lama upnya
Selamat membaca, dukung cerita aku dengan cara vote ya, supaya aku semangat ngetiknya, terimakasih :)
See..you..



Reinkarnasi Empress : Li Jia Meng [END] Where stories live. Discover now