𝟐. 𝐇𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

2.8K 414 120
                                    


[Name] saat ini sedang berjalan kesekolah untuk yang pertama kalinya setelah kecelakaan.

"3-A? Ini kan?" Ia menggumam saat melihat papan tanda kelas. Bagaimana ia tahu kelasnya? Tentu dari kartu pelajarnya.

"[NAMEE]-CHAAAN AKHIRNYA KAU MASUK SEKOLAH" Seorang gadis datang dan langsung memeluknya.

[Name] ingat, dia adalah yure, teman dekatnya saat smp, "oh yure?"

Yure bersenandung dan menyeret [Name] masuk kekelas "ayo duduk bareng~"

[Name] hanya menurut ya soalnya dia juga ga tau duduk dimana, 'berarti harana juga ada disini dong?' Batin [Name]

"Anway yur"
"Hmm?"
"Lu liat harana ga?"

Yure menatap [Name] bingung "harana?" Beo yure.

"Iya, kamala harana."

Yure tertawa kecil "lu mabok apa gimana? Disekolah ini ga pernah ada yang namanya kamala harana"

[Name] terkejut, 'kok....'

Gadis dengan surai coklat itu menggelengkan kepalanya "keknya lu harus dirawat lagi deh"

"Dih?" [Name] mencibir kesal.

"Otak lu ga baik-baik aja" setelah itu yure tertawa sedangkan [Name] mendengus kesal.

"Eh eh btw, mau tau ga?"
"G"
"Ih ututu [Name] cayang ngambek"

[Name] memutar bola matanya "apaan emang?"

"3 bulan yang lalu, kita kedatangan murid baru loh, 2 lagi anak kembar" ujar yure

"Lah emang bisa?"

Yure mengangkat bahunya tanda tak tahu, "abangnya galak banget, adeknya baik sih, cuma cuek" keluhnya

"Oalah cowo? Lu suka sama mereka?" [Name] tersenyum menggoda temannya itu.

"Ga suka sih, ya tapi mereka ganteng plus imut, gemes deh"

[Name] bersenandung "kembar? Berarti mirip dong?"

Yure mengangguk "miripppp banget"

Baru saja [Name] ingin bertanya siapa namanya, ia malah dikerubungi teman sekelasnya yang menanyakan kabar serta hal hal lain sampai guru masuk dan mereka belajar seperti biasa.

》》》

Ting! Ting! Ting!

"Ahh akhirnya pulang juga" ujar [Name] dengan lega sembari merenggangkan tubuhnya.

"Jalan-jalan yuk, refreshing. Udah lama juga kan?" Ajak yure.

[Name] mengangguk setuju "bentar" dia mengambil handphonenya dan mengabari sang kakak yang berbeda sekolah dengannya

Lalu [Name] dan yure beranjak pergi keluar sekolah, yure mengajak [Name] kesebuah cafe baru yang sedang ramai dibicarakan.

"Hmm [Favorite Cake] satu dan [Favorite drink] satu ya" pesan [Name].

"Baiklah, lalu nona?"

"Samain aja" saut yure.

Mereka membicarakan banyak hal dari anime, laki-laki sampai game sembari menunggu pesanan. Lalu [Name] teringat sesuatu yang membuat dirinya penasaran

"Oiya, anak baru yang lo bilang tadi ga masuk ya?"

Yure mengangguk "heem, gatau deh kenapa"

Bibir [Name] kembali terbuka karna ingin menanyakan sesuatu, "Namanya si-"

"Permisi pesanan kalian sudah tiba" pelayan datang dan menaruh pesanan mereka.

Yure langsung melahap kuenya, [Name] tahu, bahwa yure tak bisa diganggu jika sedang makan, ia pun hanya bisa menghela nafas dan ikut memakan kuenya hingga habis.

"Mau kemana lagi? Masih sore nih" ujar [Name]

"Sorry [Name], ini mak gue udah nelponin disuruh pulang"

"Loh? Kenapa?"

"Itu loh, akhir-akhir ini kan banyak pembunuhan waktu malem-malem, jadi emak gue parno"

[Name] merdehem lalu mereka berpisah menuju  rumah mereka masing-masing.

"Mau cek tenaga deh"

[Name] merenggangkan tubuhnya dan berlari menuju rumah, ia mau tau staminanya apakah berkurang atau tidak.

Diperjalanan [Name] mengingat pembicaraannya bersama ayato dengan Raya.

'"Itu bukan mimpi"

Tentu ayato dan [Name] terkejut.

"Inget scene tanjiro yang dapet ingatan sumiyoshi?" Tanya Raya.

[Name] mengangguk "inget"

"Kurang lebih kayak gitu, bedanya kalian bisa kendaliin diri kalian dan itu adalah kesadaran kalian sendiri"

"Kesadaran kita sendiri?"

Raya menghela nafas lelah, "intinya kalian masih bisa gunain kemampuan dan skill punya kalian"

Benar perkataan Raya, jarak cafe kerumah [Name] itu 1km lebih, dan saat ini [Name] sudah sampai rumahnya dalam waktu 8 menit dengan berlari tanpa merasa lelah.

"Bagus skill gue masih ada"

♤♤♤♤

"Bagaimana keadaan kalian berdua?" Tanya seorang pria yang memiliki rambut sebahu dengan senyuman bagai buddha kepada dua anak kembar didepannya.

"Kami sudah pulih kembali oyakata-sama" jawab salah satu dari mereka.

Kedua anak itu terduduk dikasur rumah sakit pribadi milik orang yang dipanggil oyakata-sama tadi. Mereka berdua terluka akibat bertarung dengan oni semalam.

"Syukurlah kalau begitu"

Mereka bertiga diam sejenak tak lama sembilan orang yang memakai Jas tuxedo masuk kedalam ruangan itu. Kesembilan orang itu menunduk hormat kepada lelaki berambut sebahu itu.

"Bagaimana kabar kalian anak-anakku?"

"Kami sehat oyakata-sama. Semoga anda juga diberi kesehatan selalu"

"Arigato uzui, jadi bagaimana?"

"Maaf oyakata-sama. Kami sama sekali tak bisa menemukan mereka berdua" ucap seorang pria yang memiliki banyak luka.

Salah satu anak kembar tadi menyaut "aku dan nii-san juga tak bisa menemukan dia berdua disekolah itu. Kami sudah bersekolah selama 3 bulan, tapi tak ada tanda-tanda dia bersekolah disitu walau namanya terdaftar"

"Bagaimana dengan kakaknya?"

Gadis dengan rambut hitam dan gradasi ungu menggelengkan kepalanya "maaf oyakata-sama. Aku sama sekali tak bisa menemukan info tentangnya"

"Umu! Apa mereka berdua ada diluar negeri?" Tanya si laki-laki rambut kuning dengan semangat.

"Feelingku mengatakan, tak lama lagi kita akan bertemu dengan mereka lagi" ujar oyakata-sama

"Namu, semoga feeling anda benar, kekuatan mereka sangat dibutuhkan. Mengingat mereka berdua berperan besar dalam mengalahkan muzan"

Oyakata-sama mengagguk setuju, "giyuu, apa tanjiro dan teman-temannya mendapatkan sesuatu?"

"Tidak oyakata-sama. Mereka juga tak mendapat info apapun mengenai iblis setiap iblis yang mereka temui selalu tutup mulut, sabito dan makomo juga tak bisa menemukan mereka."

Oyakata-sama menghela nafas, "baiklah terima kasih atas kerja keras kalian. Rapat hari ini sampai sini saja"

"Ha'i!"

♤To be Continue♤


Gimana?

𝘊𝘳𝘶𝘦𝘭 𝘞𝘰𝘳𝘭𝘥 | [Kny x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang