1. Terlambat

748 113 19
                                    

Langkah itu bergerak cepat menuruni tangga rumahnya ketika ia melihat jam di pergelangan tangan kirinya menunjukkan angka tujuh lewat lima belas. Maka 15 menit lagi waktu yang tersisa untuknya agar bisa masuk ke sekolah.

Namun dirinya tak yakin jika dalam 15 menit sudah sampai sekolah, karena selain jarak dari rumahnya cukup jauh, jalanan juga akan padat karena ini hari senin. Pasti akan banyak kendaraan di jalanan sana yang juga tujuannya sama, ke sekolah atau ke kantor.

"Bunda aku jalan duluuu,"

Setelah mendapat sahutan dari sang bunda di halaman belakang sana, ia langsung berlari ke halte di depan komplek perumahannya. Ia menyapa satpam dengan tergesa dan kembali berlari kencang. Akhirnya, lelaki dengan wajah manis itu berhasil sampai di halte tepat pada jam 7 lewat 20 menit.

Untungnya bus datang tak begitu lama dan jalanan pun tak begitu macet, jadi ia bisa sedikit lega walau masih kemungkinan besar akan tetap telat masuk.

Ponsel di sakunya bergetar, ada telepon masuk dari teman nya yang merupakan adik kelasnya di sekolah. Ia tersenyum sedikit lalu mengangkat teleponnya di antara banyak orang di dalam bus itu.

"Yaa?"

"Kak Mahesa di manaa? ini gerbangnya udah mau ditutup,"

Lelaki manis pemilik nama Mahesa atau nama sebenarnya adalah Maheswara itu tertawa kecil, merasa gemas pada adik kelasnya ini.

"Aku bangun telat tadi, jadi kesiangan,"

Suara decakan terdengar di telinga Mahesa setelahnya, membuat Mahesa tanpa sadar menggaruk tengkuknya.

"Kan aku bilang kak, jangan nekat marathon filmnya. Bisa nanti siang abis pulang sekolah kan?"

"Emang ngeyel dibilangin,"

Mahesa menggigit bibir bawahnya ketika ia dimarahi adik kelasnya itu, merasa malu. Apalagi ia juga mendengar suara temannya satu lagi yang sudah pasti mereka sedang menunggunya di depan kelas.

Iya, Mahesa bangun telat karena semalam ia melihat sebuah cover film yang direkomendasi kan oleh sebuah akun yang ia ikuti di salah satu media sosial. Memang Mahesa sangat menyukai film apalagi bergenre romantis yang jarang sekali orang suka. Maka yang ia lakukan adalah membuka aplikasi dengan logo 'N' itu dan mulai menontonnya karena tertarik hingga tak ingat waktu.

Durasi film yang cukup lama membuatnya terkejut saat melihat jam di layar ponselnya menampilkan angka 02.00. Ia kemudian beranjak dari kasur dan membereskan semuanya termasuk laptop. Membasuh wajah dan menyikat gigi setelah itu menarik selimut dan tertidur dengan harapan agar tidak bangun telat pagi ini.

Namun memang dari awal sudah kesalahannya, maka dewi fortuna pun tidak mau memihak. Alhasil, ia bangun telat dan harus menyiapkan mentalnya untuk hukuman yang menanti di sekolah.

"Kak, teleponnya aku tutup dulu. Upacaranya mau dimulai,"

Mahesa mengerucutkan bibirnya, "Iya Dika,"

"Hihi, selamat menjalankan hukuman kak,"

Mahesa tertawa pelan kemudian membiarkan Dika, adik kelasnya itu menutup telepon.

Tuttt

Telepon tertutup dan dengan segera ia masukan ponselnya ke dalam saku. Ia melihat jam digital di dalam bus itu kemudian menghembuskan nafas kasar, sisa 5 menit lagi dan jaraknya masih ratusan meter.

Semangat, Mahesa.

{—o0o—}

Nafas kasar ia keluarkan setelah dirinya sampai di depan sekolah dan melihat gerbang sekolahnya yang sudah tertutup sangat rapat. Ia membuka ponselnya lalu mengirimi pesan untuk Dika, berharap upacara sudah selesai dan ia tak perlu menunggu lama untuk bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Make You Mine • Mashikyu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang