Bimbang

5.1K 563 8
                                    

Ara melangkahkan kakinya dengan lemas menuju kamar mandi. Dia berjalan seperti orang bangun tidur pada umumnya. Setelah sampai di kamar mandi dan menutup pintu, Ara bergegas menatap cermin dan memegang dadanya yang sedari tadi berdetak tak karuan karena ulah Chika tadi.

"Ya tuhan, tuan putriku kenapa melakukan hal itu?" Batin Ara.

Iyaa, ini memang seperti yang kalian duga, sedari tadi sebenarnya Ara sudah bangun. Tepatnya waktu Chika tuan putrinya membuka pintu kamar mandi. Ini dikarenakan Ara sangat peka sekali terhadap suara. Senyenyak apapun tidurnya, jika ada suara dia akan segera terbangun. Lalu mengapa Ara pura-pura tidur? Ini dia lakukan karena ingin menjahili tuan putrinya. Dia ingin mengagetkan Chika ketika Chika sudah dekat dengan dirinya. Tetapi bukan Chika yang kaget melainkan Ara yang kaget karena perbuatan tuan putrinya itu.

"Tuan putri... Kenapa kamu lakukan ini kepadaku? Aku cuma ingin mencintaimu dalam diam, agar aku bisa membuat bunda dan dirimu bahagia. Tapi.. tapi kenapa kamu lakukan itu? Aku bingung harus apa sekarang," batin Ara lagi.

Tak ingin membuang waktunya akhirnya Ara langsung bergegas mandi dan memikirkan hal itu nanti lagi.

Cekrekkk...

Ara sudah selesai mandi dan melihat Chika yang sudah siap dengan baju tidurnya sedang tengkurap menatap layar laptopnya. Dengan rambut yang diikat menjadi jadi satu dengan menyisahkan beberapa helai untuk menjadi poninya. Chika tertawa melihat laptop miliknya.

Ya benar tuan putri Ara ini sedang menonton drama. Melihat hal itu Ara langsung saja tersenyum. Dia melangkahkan kakinya menuju ranjang miliknya. Setelah sampai dirinya mencari keberadaan gitar. Karena tidak ketemu dia berinisiatif tanya kepada Chika.

"Chik," panggil Ara.

Tidak ada respon dari Chika karena Chika masih saja asik menonton drama.

"Ka Chik," ucap Ara sedikit lebih keras.
"Hm?" respon Chika yang mendengar Ara memanggilnya.
"Tau gitar aku dimana?" tanya Ara yang memang sengaja mencari gitar.

Chika melihat sekeliling kamarnya dan mencari keberadaan gitar milik Ara.

"Tuh masih disana," ucap Chika sambil menunjuk gitar Ara yang masih berada di dekat pintu kamar.

Ara yang melihat tunjukan tangan Chika langsung bergegas menuju tempat yang ditunjuk.

"Mau nyanyi kamu?" tanya Chika.
"Ehhem gabut aku, gapapa kan Chik?" ucap Ara yang sudah mengambil gitar miliknya dan berjalan kembali menuju ranjangnya.
"Asal ngga ganggu nonton aku sih gapapa," jawab Chika dan melanjutkan nontonnya.

Ara yang sudah duduk di ranjangnya mulai memeluk gitarnya. Pikirannya masih memikirkan kejadian yang dia terima sebelum mandi tadi. Iyaa ketika Chika mendekatinya dan mengelus rambutnya. Tapi kenapa sekarang Chika seakan hidup layaknya tidak melakukan hal yang berhasil membuat dada Ara berdegup kencang?

"Ah sudahlah, mungkin gua aja yang terlalu bawa perasaan," batin Ara.

Ara mulai memainkan gitarnya. Dipetiknya senar gitar itu sehingga menghasilkan melody yang enak untuk didengarkan. Ara memutar badannya sehingga sekarang dirinya bisa dengan nyaman menatap Chika. Chika tentunya tidak sadar dengan posisi Ara itu. Ara yang melihat senyum Chika langsung terpikirkan sebuah lagu dan mulai memainkannya.

Hari-hari berganti

Kini cinta pun hadir

Melihatmu,

Memandangmu bagai bidadari

Always With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang