18. Tertangkap Basah

4.3K 406 66
                                    

"Jalang kayak lo gak pantes hidup. Lo pantes mati!"

Aurora semakin menitikkan air matanya sambil mencoba melepaskan tangan Dylan dari lehernya yang sudah terasa kebas. "To...long."

CKLEK

Pandangan Aurora mulai mengabur seiring dengan terdengarnya suara pintu yang terbuka. Samar-samar ia bisa mendengar suara Valdo. Suaminya itu langsung menghajar Dylan dan menjauhkan lelaki itu darinya. Lalu Valdo memeluknya. Setelah itu, dirinya pun tak sadarkan diri.

"Aurora, Sayang."

Valdo menepuk pelan pipi Aurora kala istrinya itu tak sadarkan diri. Ia menatap marah Dylan yang tersungkur setelah dihajarnya tadi. Lantas segera dibawanya Aurora ke rumah sakit karena takut terjadi sesuatu pada istrinya itu.

"Gue gak akan pernah maafin lo kalo sampai terjadi apa-apa sama Aurora, Lan!"

Banyak pasang mata pegawai yang menatap kepo pada mereka begitu ia keluar dari ruangannya. Namun, Valdo tak memedulikan itu dan terus melangkah dengan Aurora di gendongannya agar segera sampai di parkiran. Kemudian, ia membuka pintu mobil dan memasukkan Aurora ke sana. Dan setelah itu pun mereka langsung meluncur ke rumah sakit.

Valdo memang marah karena Aurora sudah berbohong padanya. Tetapi ia lebih marah lagi saat tahu kalau Dylan berusaha melenyapkan Aurora. Beruntung ada berkasnya yang tertinggal sehingga ia kembali ke ruangan. Kalau saja tidak, mungkin ia tak akan bisa bertemu Aurora lagi.

"Bertahan ya, Sayang."

Laju pergerakan mobil sengaja Valdo tambah agar mereka cepat sampai di rumah sakit terdekat. Begitu tiba di sana, langsung saja ia turun dari mobil dengan menggendong Aurora dan melangkah masuk seraya memanggil suster.

"Maaf. Bapak silakan tunggu di sini ya," ujar seorang suster ketika dirinya ingin ikut masuk ke ruang pemeriksaan.

"Pastikan kalau istri saya baik-baik aja, Sus."

Valdo menunggu Aurora yang sedang diperiksa dengan perasaan harap-harap cemas.

***

"Sayang, kamu udah sadar?" tanya Valdo ketika melihat pergerakan Aurora. Ia tersenyum seraya mengelus rambut sang istri.

"Mau minum?"

Valdo meraih gelas yang berisi air ketika melihat Aurora menganggukkan kepalanya. Ia bantu istrinya itu untuk minum. Valdo baru bisa bernapas lega ketika dokter mengatakan kalau Aurora sudah baik-baik saja.

"Kamu gak usah takut. Mas akan jagain kamu dari Dylan, Aurora."

Aurora terdiam ketika Valdo memeluknya. Ia masih ingat saat Dylan mencoba membunuhnya. Mungkin memang benar kalau Valdo bisa menjaganya dari Dylan. Tapi bagaimana jika kekerasan itu datang dari Valdo sendiri? Sepertinya hanya Kenan yang bisa dan akan selalu bersikap lembut padanya.

"Mas tau, Aurora. Kalo di belakang Mas, kamu diam-diam bertemu Kenan. Apalagi kalian masuk ke toilet yang sama. Mas akan memaafkan kamu, asalkan ini yang terakhir."

Mata Aurora melebar karena terkejut dengan ucapan Valdo. Jadi rupanya Valdo mengetahui perbuatannya itu. Tapi syukurlah jika Valdo tidak menghukumnya dengan kekerasan seperti waktu itu.

"Tapi Mas gak akan tinggal diam kalo kamu masih nekat ngelakuin itu lagi. Pukulan Mas waktu itu bukan apa-apa. Kamu ngerti 'kan, Sayang?" tanya Valdo berbisik yang langsung diangguki oleh Aurora.

Baru saja Aurora bebas dari Dylan, tetapi Valdo sudah mengancamnya seperti ini. Kalau begitu, mengapa dirinya tidak mati saja tadi? Agar ia bisa segera terbebas dari belenggu sang suami.

AuroraWhere stories live. Discover now