Orangtua

1.1K 79 11
                                    

Perempuan berpiyama itu sudah menghabiskan tiga pizza, green tea nya sudah ia minum setengahnya.

"Irene, boleh saya minta pizzanya?"

Dengan mulut yang hampir penuh terisi pizza, Irene pun seketika diam menatap Suho. Raut wajah lelaki itu terlihat sangat tertekan, mungkin akibat menahan keinginannya untuk memakan pizza.

"Jujur, saya rela membeli ini demi mendapatkan sebuah kata maaf dari kamu."

Sebelum menjawab, perempuan itu mengunyah terlebih dahulu pizza yang tadi menumpuk dalam mulutnya.

"Biasa aja kali, ngomongnya jangan formal kayak atasan sama bawahan." ledek Irene. Ia tahu Suho merubah ucapannya menjadi formal itu ya ada udang di balik batu.

"Ya udah, saya minta pizzanya dong."

Sebenarnya Irene tidak ingin membagi pizzanya pada Suho, bukannya lelaki itu tadi sudah memberikannya pada Irene tapi mengapa ia juga malah ingin memakan pemberiannya.

"Ambil, tapi hanya satu potong, jangan lebih."

Karena Irene ini orangnya baik hati dan tidak sombong, akhirnya ia mengizinkan Suho untuk memakan pizzanya meskipun hanya satu potong.

Ada rasa sedikit menyesal karena telah membeli pizza varian American Favourite untuk Irene. Bagi orang hemat seperti Suho, harga pizza varian ini cukup mahal.

Tadinya Suho akan mengambil tiga potong pizza, tapi saat Irene menyuruhnya mengambil hanya satu potong membuat raut wajah Suho pasrah.

Tahu begini tadi Suho membeli pizza biasa saja, yang harganya lebih murah. Ya sudahlah, lagi pula sudah terlanjur, bisa apa Suho.

Di tengah-tengah kegiatan mengunyahnya, tiba-tiba Suho tersedak karena mendengar ucapan yang keluar dari mulut Irene.

"Kamu benar, ini makanan favorit aku."

Mengapa perempuan ini nada bicaranya berubah? Biasanya dia jika memanggil Suho dengan lo-gue tapi sekarang berubah menjadi aku-kamu.

"Kok nada bicaranya berubah?"

Irene sebenarnya hanya coba-coba menggunakan kata aku-kamu dan rasanya sangat berbeda, jadinya mereka berdua seperti sudah damai.

"Khilaf gue."

Lelaki itu hanya tersenyum tipis. Tidak masalah bagi Suho jika Irene mau memanggil dirinya dengan sebutan apa.

Mengenai Suho yang suka memakai saya-kamu itu adalah kebiasaan dari dulu. Ya, sebelum Suho pindah kesini dia sempat tinggal di kota, tapi karena suatu alasan ia pun memutuskan untuk tinggal disini.

Setelah diam beberapa menit, akhirnya Irene memulai kembali pembicaraan.

"Oh iya, kok lo rela beli pizza ini demi kata maaf dari gue?"

"Kalau saya punya salah sama seseorang itu saya selalu ingat kata-kata mendiang ibu saya."

"Mendiang ibu?"

Suho mengangguk, "Kedua orang tua saya udah meninggal empat tahun yang lalu."

Kata empat tahun yang lalu membuat Irene menjadi penasaran penyebab kematian kedua orang tuanya Suho.

"Penyebabnya?"

"Kecelakaan pesawat."

Penyebab kedua orang tua Suho meninggal sama persis dengan penyebab meninggalnya orang tua Irene juga.

"Kedua orang tua saya dulu ada pekerjaan di Chicago. Tapi diperjalan, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan."

"Itu terjadi pada tanggal 23 november, ayah dan ibu saya meninggal dunia."

Jodohku Tetanggaku (Surene) Onde histórias criam vida. Descubra agora