End

541 41 20
                                    

Acara makan malam mereka berdua kini telah selesai. Suho dan Irene pun sudah kembali ke rumah. Karena merasa kelelahan, Irene meminta izin untuk tidur terlebih dahulupada Suho.

Sejujurnya Suho tidak ingin mengizinkan Irene untuk tidur lebih awal, tapi melihat raut wajah lelahnya membuat Suho terpaksa mengiyakan perempuan itu.

"Sorry, Suho. Hari ini aku lelah."

Mengangguk singkat. "Saya mengerti, Ren. Good night."

"Night too, my husband."

Senyuman tipis tercipta di bibir seorang lelaki yang sedang berdiri di depannya. Apakah Suho salah tingkah?

Ya, jantungnya berdegup tidak seperti biasanya. Tetapi, mengapa Irene masih menatap dirinya terus ya? Bukankah Irene ingin tidur lebih awal.

"Kamu kenapa?"

"Mau kissing." bagi Irene tidak ada kata malu untuk hari ini.

Sial. Suho malah semakin salah tingkah. Irene ini kalau sudah mode anak kecil malah semakin membuat Suho ingin memeluknya saja.

"di... Sini." Irene meunjuk bibirnya sebagai tanda supaya Suho mengerti apa maunya.

"Ren..."  Jujur Suho jadi malu sendiri, rasanya agak canggung untuk melakukan hal itu lagi.

"pleaseee." merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan sesuatu oleh ibunya.

Karena tidak tahan akhirnya Suho langsung menempelkan bibirnya dengan bibir Irene. Sudah agak lama ya dia tidak mencoba kembali rasa yang penuh cinta ini.

Ciuman itu cukup lama karena keduanya larut dalam perasaan masing-masing.

Setelah selesai melakukan hal itu Suho dan Irene tersenyum bahagia. Momen tadi rasanya seperti sepasang kekasih yang baru menikah saja.

"Sekarang kamu tidur ya."

Istrinya itu mengangguk singkat. Menarik selimut sampai batas pinggang dan mulai memejamkan matanya. Tak lama mata itu kembali terbuka, ada satu hal lagi yang diinginkan Irene.

"Suho?"

Yang dipanggil merubah posisi tidurnya yang semula terlentang kini menghadap ke arah Irene. "Ya, ada apa lagi sayang?"

"Kamu peluk aku ya. Aku kedinginan." pintanya dengan nada memohon.

Hari ini Irene manja sekali. Yaa mungkin ini efek dari kejadian yang lalu?

Tidak banyak basa basi, Suho langsung melakukan apa yang istrinya pinta. Irene bahagia? Sangat bahagia. Toh sekarang perempuan itu sedang tersenyum tipis akibat dipeluk oleh suaminya. Irene janji, kali ini dia tidak akan menyia-nyiakan Suho.

"Ibu... Suho merindukan ibu."

Irene belum benar-benar tidur, dia merasa sedih saat Suho berkata seperti itu. Jujur Irene pun sama sangat merindukan kedua orang tuanya, tapi Irene tidak ingin mengubah malam ini menjadi malam yang dipenuhi kesedihan.

Irene juga tidak ingin menganggu Suho. Karena Irene pikir itu tidak sopan, biarkan saja Suho meluapkan kerinduannya dengan menangis.

Sekarang Suho sudah tidak merasa sendirian lagi. Suho sudah menemukan berlian Suho, berlian yang merupakan bagian dari hidup Suho."

"Suho janji akan menjaga, menyayangi, dan mencintainya. Suho selalu ingat kata-kata dari ibu, bahwa kelak jika Suho sudah menemukan orang yang tepat Suho harus mengistimewakannya."

"Suho sudah menemukannya bu. Orang itu bernama Irene, menantu ibu. Meskipun rumah tangga kita sempat renggang bahkan sampai akan bercerai, tapi karena keyakinan hati Suho yang mengatakan bahwa Irene adalah orang yang tepat yang harus Suho pertahankan. Akhirnya kita berdua menyatu kembali." ucapnya dengan air mata yang menetes di pipi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jodohku Tetanggaku (Surene) Where stories live. Discover now