Put your comments about this fanfiction pretty please?
Author bakal senengbanget kalo dapet bomb komen 🥰
.
.
Your POV
"Ma.... Marry me??" ucapku tak percaya seraya berbalik menatap Asahi. "Ini... ini kamu yang bikin?"
"Iya dong.... Kan unitnya punyaku jadinya nikah sama aku." Jawabnya polos. "Masak nikah sama orang lain?"
Aku tertegun kehilangan kata kata seraya Asahi masuk ke kamar dan membawa kotak kecil, "Buat kamu." Ucapnya membuka kotak yang berisikan kalung emas. "Aku ngga beli cincin soalnya udah mainstream."
".... Aku ngga tau mau jawab apa Sahi." Komentarku seraya berjalan menuju sofa dan duduk untuk menenangkan diri, "Kok... kok tiba-tiba ngelamar aku?"
"Ngga tiba-tiba." Jawabnya. "Ini... tanda terima kasih aku karena kamu nemenin aku di masa masa sulit waktu aku berubah ubah. Pasti kamu ngerasa capek banget menghadapi aku waktu itu sampe kamu memutuskan buat pergi."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku ngga akan lepasin kamu untuk yang kedua kalinya." Asahi melanjutkan pernyataan, "Aku mau hidup sama kamu sampe kita tua Lee Sayang, jadi istriku ya?"
Aku menelan ludah karena gugup, tidak menyangka Asahi akan melamar di waktu dan cara seperti ini karena bagiku... ini terlalu romantis. "Bentar aku mau nanya dulu... dekorasi ini... loh kok kayaknya aku pernah liat ya."
"Aish iyaaaa ini dekorasi pas mbak pesta kelulusan!!" ucap seseorang yang ternyata adalah Som, "Kita low budget dan pak Sahi minta tolong kita tanpa ngasih biaya jadi kita buat minimalis ajaaa!"
"Ehhhhh lu mah ngerusak momen anjir!" tukas sosok lain berusaha menarik lengan Som yang ternyata adalah Lawoo, "Eh mbak... hehe.... Maaf pak jadi gagal romantis deh."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asahi tak berkomentar hanya menggaruk lehernya dengan mata membulat sementara aku menatap Lawoo dan Som yang berdebat.