Hyoyeon memberikan minuman yang dia bawa pada Yuri, dia mengunjungi rumah Yuri karena mengetahui fakta baru kalau ternyata Jessica sudah kembali ke Korea, mengurus perusahaan besar Ayahnya. Yuri tak mengatakan hal itu saat mereka kemarin bertemu, dan dia pikir Yuri tak tahu kalau Jessica sudah berada di Korea.
Yuri menoleh pada Hyoyeon dengan tersenyum, menerima minuman yang dibawa Hyoyeon untuknya.
"kau tahu kalau Jessica sudah kembali?"
Dengan santai Yuri menenggak minumannya, dia menganggukkan kepala.
"kau tahu? dan kau diam saja?!" kaget Hyoyeon.
Yuri menatap Hyoyeon.
"apa yang aku harapkan dengan kembalinya Jessica? Ayahnya saja tak menerima kehadiranku, lalu aku datang pada Jessica dan mengatakan kalau anaknya sudah besar? Ck! Lucu sekali."
Yuri mencibir getir apa yang dia katakan, tidak ada pengaruhnya Jessica kembali atau tidak, Ayahnya saja tak menginginkan cucunya, sedangkan dia sendiri sudah berjanji untuk tidak mengusik kehidupan Jessica, dan yang lebih menyedihkan Jessica tidak mengenali dirinya.
"tapi anakmu butuh ibu."
Hyoyeon memandang Soojung yang sedang menonton televisi, duduk dengan camilan di tangannya.
"Soojung tak membutuhkan Ibu, aku bisa mengurusnya dengan baik, lagipula Jessica tidak mengenaliku, aku yakin dia tidak akan ingat kalau dia sudah memiliki anak."
"jinjja?" kaget Hyoyeon.
"kau sudah bertemu dengan Jessica?"
"hm! Beberapa kali dia bertemu denganku dan dia tidak mengingatku sama sekali."
Hyoyeon terdiam, pasti ada sesuatu yang terjadi dengan Jessica hingga dia tidak ingat Yuri. Pasti Ayah Jessica melakukan sesuatu pada anaknya, Hyoyeon tahu sekali bagaimana gilanya Jessica pada Yuri, hal yang aneh kalau sikapnya berubah, apalagi bersikap tak mengenali Yuri, ini bukan hal yang wajar.
"Appa, Soojung mengantuk."
Gadis kecil itu menghampiri Yuri dengan wajah yang lelah ingin tidur, Yuri turun dari kursi, memangku Soojung dan membawanya ke kamar untuk tidur.
Hyoyeon memandang Yuri dan Soojung, ada sedikit rasa penyesalan saat melihat kehidupan Yuri dengan Soojung, kehidupan tragis yang berawal darinya. Andai dulu dia tidak mengenalkan Jessica pada Yuri mungkin kehidupan Yuri tidak akan seperti ini, meskipun begitu Hyoyeon tak bisa menyalahkan garis takdir yang sudah tertulis untuk Yuri, inilah takdir Yuri yang harus diterima.
~~~ Destiny ~~~
"Minjeong-aa."
Jessica yang sedang duduk di kursi kerjanya memanggil sang asisten yang berdiri tak jauh darinya.
"ne sajangnim."
Jessica menatap sang asisten yang sudah dia jadikan kaki tangannya, Jessica percaya pada Minjeong yang bisa dipercaya, sejauh ini Minjeong tak pernah menceritakan apapun yang tak ingin Ayahnya tahu.
Beberapa hari yang lalu secara mengejutkan Minjeong mengatakan kalau Sanggyun asisten Ayahnya sempat mengikutinya, mencari tahu dengan siapa dia bertemu, dan Ayahnya juga pernah meminta Minjeong untuk mengatakan apapun yang mencurigakan yang dia lakukan, tapi Minjeong tak mengatakannya, dia selalu mengatakan tisdak ada hal yang mencurigakan dari Jessica.
"kau bisa selidiki latar belakangku?"
"ne?!" kaget Minjeong.
Jessica memutar kursinya, menghadap Minjeong yang terkejut dengan permintaannya.
