Part 2

533 35 0
                                    

"Tidak appa, kau tidak boleh melakukan itu." bantah yoongi. Yoongi tau akan akibat yang akan terjadi jika appanya membantu jisoo.

"Apa masalahmu hah?" sarkas seokjin menatap tajam pada yoongi.

"..." yoongi hanya terdiam dan menatap appanya penuh harapan. Dia tidak ingin kehilangan sosok ayah kandungnya sendiri, jujur saja, dia tidak merasa betah jika harus bersama saudara saudara tirinya.

"Ada a-" sosok laki laki yang berjalan bersama irene seketika terdiam saat menatap jieun yang tepat berada disamping yoongi saat ini.

"Jieun!!" irene berlari ke arah jieun dan memeluknya setelah memberikan bayi laki lakinya kepada suaminya, namjoon.

"Bagaimana keadaan jisoo... hiks... kenapa kau diam saja!!!" irene mengguncang dengan keras bahu dari seorang jieun yang sedang terdiam menahan tangisnya.

"Ren..." jieun membalas pelukan irene dengan kuat.

"Jisoo.. hiks... jisoo meninggal...." seketika tubuh irene yang mendengar terasa lemas.

"SUDAH KU KATAKAN, DIA TIDAK MENINGGAL.. APPA CEPAT BANTU JISOO... hiks.. selamatkan dia appa. Ku mohon" seokjin langsung berlutut memegang kaki appa min.

"Baiklah, tapi jisoo akan menjadi bayi kembali, jangan mengecewakan ku" appa min pergi meninggalkan mereka, tetapi dia berhentisejenak dan menatap jieun dan yoongi bergantian.

"Yoongi, menantu, tolong ikut dengan ku. Ada yang ingin ku sampaikan kepada kalian ber 2" jieun melap air mata yang masih tersisa dan mengangguk. Yoongi yang mendengar perkataan appanya segera mengikuti arah appanya, meninggalkan jieun.

"Sabar, ya." lembut irene di telinga jieun. Jieun hanya bisa tersenyum.


[]


"Jika jisoo mengetahui sesuatu sebelum saatnya, ku mohon, kalian ber 2 lah yang menyembuhkannya. Ini.." appa min memberikan kepada jieun sebuah buku tua. Yoongi thanya menatap buku yang di tangan appanya dengan perasaan gelisah.

"Appa, tidak se-"

"Kau tidak ingin jisoo sembuh?" appa min langsung memotong perkataan dari yoongi.

"Aku ingin jisoo sembuh, tapi aku juga ingin appa tidak pergi" jieun terkejut mendengar perkataan yoongi. Ternyata yoongi adalah orang yang penyayang, dan hormat pada orang tua.

"Hey.." appa memukul bahu yoongi.

"Kau ini sudah 45 tahun, bagaimana bisa kau tidak bisa lepas dari orang tua." jieun yang mendengar itu tau, bahwa appa min juga tidak bisa berpisah dengan anak kandungnya sendiri.

"Jieun... jaga yoongi, dan aku minta maaf karena menikahkan mu dengannya. Aku tau, kau mencintai namjoon. Tapi, ini juga pelajaran untuk mu agar tidak menyia nyiakan." Jieun mengangguki perkataan mertuanya itu dan memeluk appa min.

"Appa, aku berjanji tidak akan menyianyiakan sesuatu lagi" Appa min mengelus rambut jieun seperti putrinya sendiri.

"Kalau begitu, bawa jisoo ke rumah. Jangan biarkan ada yang melihat." Yoongi mengangguk dan langsung mengerjakan hal yang disuruh appanya.

"Jaga dia," ujar appa min sekali lagi sebelum pergi meninggalkan tempat.

Tut.. tut... tut

"Halo" sapa jieun kepada menejernya.

"Apa yang kau lakukan, hah!! menikah diam diam?!!" teriak menejer jieun yang membuat dirinya harus menjauhkan hp dari telinga.

"Da.. dari mana kau tau?" suara jieun menciut.

"Tentu saja aku mengikutimu mulai dari pagi sampai sore!! astaga!!! bagaimana nasib karirmu!!" lagi lagi jieun harus menjauhkan hp dari telinganya.

"Tenang saja, jika belum ada yang tau, maka tak apa." santai jieun.

"Tapi masalahnya, sudah ada yang tau!!" ujar menejernya yang semakin emosi.

"Tapi kau sudah menyelesaikan masalahnya kan?" jieun masi saja terlihat santai.

"Jieun, ayo. Yoongi sudah duluan tadi ke rumah appa" irene datang sambil membawa bayi laki laki di gendongannya.

Jieun mengiyakan dan langsung mematikan hp tanpa permisi kepada menejer yang sedang emosian itu.


[]


"Yoongi, jaga jieun dia masih kehilangan arah" bisik appa min sebelum menghembuskan napas terakhirnya.


Married Without Love [IUxSUGA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang