Bagian 52

9.3K 795 83
                                    

Drama sesungguhnya bukan dimainkan oleh sembarang orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Drama sesungguhnya bukan dimainkan oleh sembarang orang. Akan ku tunjukan bagaimana drama sesungguhnya _

••

Queen dan Alex bersembunyi di Balik pohon besar. Mereka berdua memakai topeng pencuri karna tak ada topeng yang lain lagi.

Queen yang muntah dan langsung di tarik untuk bersembunyi menggeram kesal. Rasa membunuh nya meningkat pesat.

"Kalau mereka liat kita gimana?" Bisik Queen

"Ga ada cara lain." Queen menggerutkan keningnya.

"Bunuh?" Alex mengangukkan kepala nya.

Queen cuman punya cutter di tangan nya sedangkan Alex punya pistol dan pisau. Queen menelan salvisa nya kasar saat melihat kumpulan orang itu mendekat. Pikiran nya terbayang bayang kejadian bertahun tahun lalu yang di mana ibu nya di bunuh begitu saja oleh sekelompok orang.

Alex maju terlebih dahulu dan langsung mengunci pergerakan salah satu dari mereka, dan langsung memukul mereka satu persatu, tak lupa menyia nyiakan pistol nya untuk menembak.

Saat melihat Alex begitu sibuk melawan anak anak Talaskar, Queen maju dengan cutter dan kemampuan seadanya.

Queen mulai menusuk, menendang, memukul. Sampai tangan nya berumulan darah.

10 orang selesai dalam waktu 10 menit saat berhadapan dengan wakil ketua Mafia dan seorang Queen darkness.

Mereka tergeletak tak berdaya. Sedangkan Queen langsung terduduk di tanah, kejadian beberapa tahun lalu serta surat yang dikirim Talaskar terus berputar di kepala nya.

Sedangkan Alex yang sudah terbiasa melakukan ini pun, mulai menyeret satu persatu orang untuk di masukan ke bagasi mobil yang cukup besar itu.

Setelah selesai dengan urusan nya Alex menghampiri Queen, "Ini cuman 10 orang, gak sebanding dengan Phoneix yang kamu ratain dalam semalam."

Sekarang Alex benar benar tersadar kalau adik nya adalah Queen darkness. Alex membuka penutup botol Aqua lalu menyiram tangan Queen yang penuh darah itu.

"Udah bersih, ayok masuk. Ada sesuatu yang Abang mau tunjukin."

*****

Rahang Queen ingin jatuh rasanya, saking kaget nya dia dengan gedung sekaligus Markas Loridz, Mafia yang pernah jaya pada masa nya.

Menjulang tinggi, menyeramkan, ranting ranting yang menempel pada dinding gedung, benar benar membuat bulu kuduk Queen merinding.

Beberapa orang datang menghampiri Alex dan diri nya. "Di belakang ada hadiah," ucap Alex menunjukkan bagasi mobil nya.

Alex menarik tangan Queen untuk masuk ke dalam gedung itu.

Sampai di dalam aura mencengangkan Queen rasakan, melihat tatapan serta isi di dalam gedung itu yang mengerikan.

I'M Queen Where stories live. Discover now