T W E N T Y T W O

36 8 1
                                    

Hai hai, sobat Nia!
Udah lama banget Nia nggak up, gimana kabarnya?
Siap serbu ShaZal??!!!!
Langsung aja deh, check this out!

💤💤💤

Dentingan suara piring dan sendok yang bertabrakan menjadi backsound di ruang makan keluarga besar Zaki Baihaqi. Sayangnya di sana hanya ada dua orang, sang tuan rumah dan permaisurinya, Zaki dan Alfina. Anak tunggal mereka sampai jam makan malam belum juga pulang.

"Zalfa kabur lagi, Mi?"

Umi Alfina terkikik kecil. Ia menandaskan suapan terakhir Soto Betawi yang menjadi menu utama malam ini.

"Abi jangan suudzon mulu sama anaknya dong."

"Loh bukannya biasanya juga begitu?"

"Anaknya Abi satu itu sekarang udah beda loh, Bi. Jarang bejujagan clubbing lagi. Umi liat di lemari juga baju-baju mininya udah nggak ada, nggak tau kemana," setelahnya Umi Alfina menggigit kerupuk sampai mengeluarkan suara berisik.

"Tetep aja jam segini belum pulang," jawab Abi Zaki.

"Orang anaknya lagi ke masjid Istiqlal sama Shaka."

Abi Zaki mendongak. Sementara itu Umi Alfina masih asyik mengunyah kerupuk. Setelah itu Abi Zaki mengangguk pelan sembari menggosok dagunya.

"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH!!!"

"Waalaikumsalam," jawab Abi Zaki dan Umi Alfina bersamaan.

Dari ujung ruang makan tampak cengiran khas Zalfa. Gadis dengan seragam setengah basah itu berjalan ke arah meja makan sambil menenteng sepatunya.

"Wah wah hebat kali Abi dan Umiku ini. Makan nggak nungguin anaknya," ucap Zalfa sembari menggelengkan kepalanya dan berdecak.

"Ngapain kamu basah-basahan kayak gitu, Jal? Pengen masuk angin? Pengen disuntik dokter?" cerocos Umi Alfina setelah melihat penampilan Zalfa dengan baju setengah basah hampir kering yang terlihat kusut.

"Keujanan tadi, Mi. Shaka lupa bawa jas ujan. Nggak bakal sakit juga kali ah, Mi. Orang cuma dikit," jawab Zalfa.

"Lah terus sekarang Shaka-nya mana?"

"Balik dong. Ya kali mau nginep di sini. Emang Zalfa cewek apaan?"

Zalfa menarik kursi kosong di samping Umi Alfina lalu duduk di sana. Umi Alfina mendelik tajam, tangannya dengan lihai menarik telinga Zalfa yang tertutup jilbab.

"Aw aw aw! Sakit, Umi!" pekik Zalfa saat merasakan panas di telinganya.

"Ini bocah bandelnya nggak ilang-ilang ya! Udah tau bajunya basah, dekil, kusut, mirip tikus got kayak gitu. Masak iya mau langsung makan, mandi dulu sana!" rentetan kalimat itu meluncur dengan lancar dari mulut Umi Alfina.

"Laper, Umiiiii," rengek Zalfa.

"Zalfa," Zalfa menatap Abi-nya dengan tatapan kesal. Tapi seperti biasa, ia tidak pernah bisa berkutik dari tatapan Abi Zaki.

Dengan langkah menghentak Zalfa kembali berdiri dan berjalan ke kamarnya dengan gontai.

"Assalamualaikum!"

Zalfa menghentikan langkahnya yang baru sampai tangga. Ia melongok untuk melihat siapa yang datang. Senyum manisnya terbit saat melihat Bastian berdiri di depan pintu dengan plastik berlogo toko kue favoritnya.

"Abang! Zalfa di sini!!" Zalfa melambaikan tangannya ke arah Bastian.

"Halo, Zal!" sapa Bastian.

SHAKA FOR ZALFA (REVISI)Where stories live. Discover now