02 - Kumpulan Remaja Berbakat

3.8K 541 154
                                    

"Kata siapa aku sempurna? Kesempurnaan itu bukan milikku, tapi milik kita yang ditakdirkan bersama."

<Re-Search>

=/•🗝️• \=

Sepuluh jenius beda usia itu tengah memperhatikan pria tambun dengan name tag Abdul Hasan yang sedang menjelaskan perihal induksi elektromagnetik. Mereka sudah pernah membahas soal ini sebelumnya, tetapi beliau mengulangnya, menghargai keberadaan jenius baru dari jenjang SMP itu.

"Nah, kurang lebih begitu dasar teorinya. Paham anak-anak?"

Bagi kelas ajaib berisi 10 siswa ini, tentu saja materi sederhana seperti itu adalah masalah kecil yang mudah.

"Paham Pak ...."

"Bagus. Kalau begitu, kita bermain cepat tepat."

Seluruh murid langsung mengambil kertas dan alat tulis.

"Seperti biasa, yang bisa langsung sebut nama lalu jawaban."

Sekelas mengangguk paham, menyiapkan telinga sebaik mungkin untuk mendengarkan soal yang akan dibacakan sewaktu-waktu.

"Soal pertama. Sebuah penghantar lurus panjang dialiri arus 2 ampere ke arah atas. Apabila terdapat titik P dengan jarak 4 sentimeter dari kawat berarus berapa besar dan arah induksi magnet di titik P?"

"Nadira Citra Aisyah. 10^(-5) tesla, masuk bidang kertas."

Semua terdiam. Ini bukan kali pertama gadis bernama Nadira itu menjawab. Gadis 15 tahun itu kerap kali dipanggil kalkulator berjalan karena kecepatannya dalam berhitung. Terbukti, Nadira selesai menghitung bersamaan dengan soal selesai dibaca.

"Lo gak pernah berubah, Dir."

"Hum. Cepat seperti biasa."

"Cepet banget, gila. Padahal kita baru mulai ngitung."

"Kalkulator berjalan."

"Bagus. Soal kedua. Sebuah kawat berarus diapit oleh 2 magnet. Kutub utara di kiri dan kutub selatan di kanan. Apabila arah arus pada kawat ke bawah, tentukan arah gaya magnetik yang dialami kawat tersebut!"

"Mufida Hasna Salsabila. Tegak lurus, keluar bidang kertas."

Lagi, semua terdiam. Mufida Hasna Salsabila, 16 tahun. Seniman ulung dengan mata geometrikal. Semua hal yang berhubungan dengan benda geometri, baik 2 dimensi maupun 3 dimensi, mampu diselesaikan olehnya tanpa kesulitan. Penggambarannya mengenai sebuah karya geometri, seperti soal barusan, sangat mendetail.

"Pak, saya ingin bertanya. Apakah saya boleh ikut bermain?"

"Boleh, Freya. Baik, soal berikutnya. Sebuah toroida dengan radius dalam 25 sentimeter dan radius luar 26 sentimeter memiliki 3500 lilitan dan dialiri arus listrik 11 ampere. Tentukan besar medan magnetik di dalam toroida, di luar toroida, dan di ruang kosong yang dikelilingi toroida."

"Freya Xaquila. 0 tesla, 0.03 tesla, dan 0 tesla."

Semua diam tanpa suara, tanpa gerakan. Mereka, terutama Nadira, terkejut ada yang sanggup berhitung lebih cepat dari kalkulator berjalan SMA Chase.

"Gila! Kak Nad, lo ada saingan baru tuh," kata Halza heboh.

"Eh? Ada yang salah?"

Freya menatap sekelilingnya. Dia bingung dengan reaksi yang diberikan Halza. Matanya terpaku pada Nadira yang memasang wajah tertarik, memutuskan untuk bertanya.

"Kak?"

"Lo menarik," balas Nadira singkat.

"Baik, cukup diskusinya. Kita teruskan, soal berikutnya—"

School: Re-Search [Terbit]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum