( 1 )

6.5K 476 26
                                    

Jaehyun Pov

"Eunghh...Jaehh..."

"Nikmat,hm?" Tanyaku pada Taeyong.

Sejak sampai di apartement ku. Kami langsung bercumbu panas.

Ia sangat cantik sungguh.

Aku meraup bibir tipisnya. Menggigit bibir bawahnya. Bermain dengan lidahnya. Mengabsen seluruh gigi di mulutnya.

Ciuman kami begitu bergairah. Penuh dengan nafsu. Ketika Taeyong memukul pelan dada ku. Aku dengan tidak rela melepas pungutanku. Menjilat sisa saliva yang ada di dekat bibirnya. Entah milik siapa.

Turun ke leher putihnya..membuat banyak tanda di sana.

Hingga-

Tok tok tok tok

"Do you wanna build a baby~"

Ada seorang yang mengganggu waktu ku dengan Taeyong.

Sungguh aku ingin mengabaikannya. Tapi ia tidak bergenti mengetuk.

Aku dengan kesal menghentikan kegiatan ku. Memberitahu Taeyong biar aku yang melihat siapa yang berani mengganggu malam indahku dengannya.

Dengan wajah kesal aku membuka pintu.

Dan jeng !

Seorang pemuda yang menutup matanya. Wajahnya penuh dengan rona merah. Kedua tangannya ia taruh di belakang kepalanya. Bibirnya sedikit terbuka.

Anak SMA? Mabuk?. Di Korea, anak SMA belum legal bukan?

Anak ga bener pasti.

Tapi... cukup manis.

Plak

Aku menampar pipi ku sendiri cukup keras. Dan tak lama... seorang wanita menghampiri pemuda di depanku ini.

"Astagaa Renjunn! Apa yang kau lakukan euh?!"

"Hehe ingin seperti Elsa, nuna."

"Kau mabuk lagi?! Sudah kubilang kurangi meminum alkohol. Lalu kenapa ingin membangun bayi? Bukankah seharusnya membangun salju?"

"Uhh di luar sedang musim gugur... dan aku sudah lama tidak membuat baby~"

Aku memperhatikan keduanya dengan kesal. Oh ayolah bocah SMA yang sedang mabuk dengan seorang wanita? Yang benar saja.

Aku berdeham agar terdengar oleh keduanya.

"Sedang apa kalian?" Aku bertanya pada mereka.

"Uhhh Tampann sekaliiii!!! Ayo kita buat babyyy~"

Aku Sudah terbiasa memang di bilang tampan. Namun cukup aneh dengan kalimat selanjutnya yang ia katakan. What? Membuat bayi? Astaga. Kelakuan anak jaman sekarang benar-benar.

Aku menghembuskan nafasku kasar.

Lalu wanita yang menghampiri bocah tadi meminta maaf padaku.

"Hehe.. maaf tuan! Maaf atas ketidaknyamanannya... ia sedang mabuk tuan. Tidak usah di pedulikan."

Wanita itu mengajak bocah mabuk tadi pergi dari hadapanku sambil membungkuk tanda permintaan maaf.

Aku hanya menatap datar keduanya. Sudah cukup kesal dengan gangguan yang sangat tidak bermanfaat tersebut.

Aku hendak menutup pintu mendengar samar teriakan bocah mabuk tadi.

"Uhhh Nunaaaaaa aku ingin bersamanyaa!!! Kau tidak lihatttt ia sangattt tampannnn!!!!"

Renren~ | [Jaeren]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن