( 4 )

3.2K 349 36
                                    

Jaehyun Pov

Ah.. kepalaku sakit sekali.

Aku bangun dari posisi tidurku. Bersandar pada sisi kasur.

Kepalaku sangat pening, sungguh.

Saat memijat pelipisku, mataku melihat sekeliling isi kamar yang aku tempati.

Apa seorang perempuan yang membantuku?

Lihatlah barang-barang yang ada di dalam kamar ini. Boneka-boneka di setiap sudut, meja rias, warna-warna yang tampak cerah memenuhi kamar yang ku gunakan.

Aku harus mengucapkan terimakasih padanya nanti.

Saat sedang memikirkan bagaimana nanti aku bersikap pada orang yang membantuku.

Terdengar bunyi ketukan dari pintu.

"Jaehyun hyung, sudah bangun? Boleh aku masuk? Aku ingin mengambil bajuku."

Suara yang tidak asing.

"Masuklah. Ini rumahmu."

Dan seorang pria muncul setelah membuka pintu .

Dia, lagi? Omaygod..

Apa pria ini sudah memiliki istri? Atau ia mempunyai adik perempuan?

Tapi tadi ia bilang ingin mengambil baju, bukan? Berarti ini..kamarnya? What?!

Menjijikan sekali seleranya.

"Jaehyun hyung, aku sudah memasak tadi! Segeralah turun dan sarapan!"

Suara pria tadi membuyarkan lamunanku.

Aku berdiri dari tempat tidurku. Dan meminta izin untuk membersihkan diri.

"Aku ingin meminjam kamar mandimu."

"Ahh! Tentu saja hyung! Silahkan..."

Sejak kapan aku dan dia begitu akrab, hingga aku di panggil hyung..?

"Menjijikan."

Setelah mengatakan kalimat tadi, aku masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku.

Selesai membersihkan tubuhku. Aku turun ke bawah. Ingin berterimakasih dan berpamitan.

Aku melihat ia sedang duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya.

Segera setelah aku sampai di depannya. Ia menoleh padaku dan tersenyum.

"Jaehyun hyung! Hehehe, ayo hyung sarapan dulu. Aku menunggumu untuk makan bersama!!"

Kenapa pemuda ini selalu saja ceria? Setelah aku mengatainya, ia tetap baik padaku?

Munafik.

"Aku tidak berselera. Terimakasih sudah membantuku tuan-?"

"Panggil Renjun saja hyung! Hyung tidak ingat namaku ya~ ?"

"-Renjun. Dan saya berharap tidak bertemu lagi dengan mu."

"Ehhh? Kenapa hyung?"

"Tak ada alasan. Dan berhenti memanggilku seakan kita dekat. Saya muak melihatnya, menjijikan."

"Euhh, hehehe.. aku memang menjijikan hyung. Sudah sering mendengarnya! Maaf jika aku tidak sopan.."

Aku mengerutkan alisku.

Apa-apaan tadi? Ia meminta maaf?

Ia berkata sambil mebungkukan badannya.

Aku menatapnya datar. Sungguh sifat yang seperti ini yang ku benci.

Renren~ | [Jaeren]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ