( 13 )

1.9K 208 11
                                    

Jaehyun POv

Berfikir kenapa Renjun bisa dengan cepat memaafkan orang brengsek sepertiku.

Setelah tadi Renjun menyuruhku untuk membantunya membawakan makanan yang ia masak bersama rekan kerja Sungchan ke meja makan. Ia bertingkah seolah, dirinya dan aku tidak pernah berdebat atau apapun yang membuatnya kesal.

Memperhatikan Renjun yang sedang makan, dengan di selingi canda tawa bersama Sungchan dan rekan kerjanya.

Tak lama yang di perhatikan olehku, akhirnya tersadar dan menegurku.

"Jae hyung tidak makan? Apa tidak sesuai dengan selera hyung?" Tanya Renjun padaku dengan raut menyelediki.

Tersenyum tipis, lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutku.

"Ini enak." Beritahuku pada Renjun.

"Hmp! Tentu, Tarotaro yang membuatnya!" Kata Renjun penuh semangat.

"H-hahaha, tidak tuan. Aku hanya membantu t-Renjun hyung saja." Rekan kerja Sungchan yang di panggil Tarotaro oleh Renjun tertawa canggung, pipi memerah dengan kepala menunduk.

"Hihi, lucunya! Channie pasti nanti akan menyesal telah memperlakukan Tarotaro dengan buruk, ya kan Jae hyung?." Mata Renjun menatap penuh harap ke arahku.

"Mungkin." Kata itu yang keluar dari mulutku. Dan kata itu membuat Renjun mengernyit tidak suka akan jawaban yang aku berikan atas pertanyaannya tadi.

Sungchan mengedikan bahunya sambil tersenyum mendengar jawabanku.

Dan acara makan berlanjut dengan Renjun yang selalu di goda oleh Sungchan, rekan kerja Sungchan yang menanggapi tingkah laku atasannya pada Renjun, hanya tersenyum hingga matanya hilang membentuk garis.

🛸🛸🛸

Aku pamit pada Renjun dan Sungchan untuk pergi mengurus beberapa hal penting.

Johnny mengabariku, bahwa ia akan menemuiku di sebuah hotel untuk membahas hal yang tidak bisa di ucapkan lewat telefon.

Tentu aku sedikut terkejut, dengan Johnny yang tiba-tiba saja mengabariku sudah berada di Korea.

Sedikit kesal dengan kelakuan Johnny yang semena-mena.

Memberikan kunci mobilku pada penjaga, membenarkan kancingku lalu berjalan masuk untuk menemui sekertarisku itu.

"Apa hal yang sangat penting hingga kau tidak mengabari atasanmu terlebih dahulu, John?" Tanyaku pada Johnny, dingin.

Kita berdua duduk berhadapan di sebuah kafe dalam hotel tersebut.

"Maaf sebelumnya Tuan. Tapi, anda berkata jika tidak boleh menghubungi anda terlebih dahulu. Jadilah saya menghampiri anda, karena informasi yang saya bawa cukup penting." Johnny membalas pertanyaanku dengan lancar.

"Apa?"

"Tuan Jung, ingin menjodohkan anda dengan keluarga Park. Jika anda menolak, semua akses Jung Corp akan di cabut, dan-

Johnny mengehentikan kata-katanya, dan kata selajutnya yang ia ucapkan cukup membuat aku menukikkan alisku.

-Tuan Jung, akan memisahkan anda dengan Tuan Taeyong."

Sebenarnya aku takut jika ayah akan menyelakai Taeyong. Benar saja bukan. Taktik liciknya itu selalu saja mempertaruhkan nyawa seseorang.

Tidak peduli dengan Semua aksesku di Jung Corp akan di cabut. Tapi, tetap tidak akan kubiarakn.

Renren~ | [Jaeren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang