terjebak

38 17 2
                                    

Alya dan aza segara bangkit , mereka berdua memberi jalan pada gus faqih tak lupa dgn kepala mereka yg menuduk selaku sebagai bentuk rasa hormatnya terhadap putra kyai ini

Aza merutuki kebodohan nya di dalam hati, mana bisa ia membuat gus al mencintainya sedangkan ia sangat jauh berbeda dgn ning nabila , ning nabila yg baik dan anggun

Mana bisa saya buat gus al menyukai saya dan melupakan ning nabila , wong jelas jelas sikap saya sangat jauh beda dgn ning nabila , ning nabila yg begitu anggun dan aku yg begitu ceroboh dan bar bar " lirih aza dalam hati

"Kalian masih mau berdiri disitu " tanya gus faqih dgn datar yg semenjak kapan sudah duduk di bangku khusus dhuriah dgn meja yg di alaskan dgn sajadah

Alya dan aza hanya nyengir kuda sedangkan semua santri yg ada disitu hanya menggelengkan kepalanya, mereka sudh terbiasa dgn sikap ajaib 2 sejoli ini, bisa dikatan dimana ada aza disitu pasti ada alya begitupun sebaliknya

Aza dan alya segera duduk dimana tempat yg ia letakan kitabnya tadi, yaitu di barisan ke 2 di deket tembok

Gus al sudah mulai membacakan makna kitab , suaranya begitu indah membuat siapa pun yg mendengarnya tak kan rela jika suara itu berhenti, apalagi aza yg semenjak tadi dada nya sudah berdebar gak karuan

" ris ," bisik alya yg saat ini berada samping kanannya

"Ris "

" ris "

" apa sih al " dengus aza dgn kesal, tapi juga dgn bisikan
Kecil

" ris "

"Riris "

" cuy " panggil alya tak mau me nyerah

" za "

" apa sih al " geram aza dgn kesal tanpa ia sadari suaranya sudah nyempreng ke seluruh ruangan

Krik ....krik..krik

Lihatlah sekarang semua mata tertuju padanya begitu pula gus faqih saat ini juga tengah menatap ke arah aza, wajah aza merona menahan malu

Sedangkan gus faqih terkesiap dgn suara aza tadi , di tengah tengah ia membacakan makna tadi , ia mendengar bising bising dari dua sejoli yg tersungkur di depan pintu Ia berniat menegurnya , ia tdk tau nama teman aza dan dgn terpaksa ia memanggil nm aza , tadi yg memanggilnya dgn sebutan za adalah gus faqih atau yg biasa aza panggil gus al

Alya yg melihat wajah aza pucat pasi , ia segera mendekap mulutnya menahan tawa, aza yg menyadari hal itu hanya menggeram kesal dalam hati

" ma maaf gus " tutur aza sambil menundukkan kepalanya , ia merutuki kebodohan nya lagi , sekali lagi ia melakukan hal memalukan di depan gus al

" kamu sudah mengganggu aktivitas kajian kitab saya " tegur gus al dgn datar , aza berusaha menatap mata gus al , saat itu juga mata mereka bersitatap , aza melihat dgn jelas tatapan meremeh kan dari gus al dan seolah ia mengatakan bukan seleraku banget

" karna km mengganggu aktivitas kajian kitab saya, saya hukum km bersihkan perpus yg ada di kantor pusat " perintahnya kelewat dingin

Semua yg mendengar hal itu membelokkan matanya , bagaimana mereka tdk terkejut ktk di hukum membersihkan perpus yg ada di kantor pusat , ya karna di sana lebih dari 35 rak buku dgn ukuran yg besar

" ba , baik gus " jawab aza , karna bagaimanapun ia akan membuktikan pd gus al klo dia bukan gadis lemah

Gus al menatap aza tak percaya , ia kira aza akan mencari alasan untuk membela diri , tapi aza malah menerimanya , dgn segera gus al menetralkan wajah terkejutnya

dear zaujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang