sakit 2

70 18 14
                                    






Happy readers 😘


1 menit saja kehadiran mu adalah kebahagiaan bagi seorang yg tak pernah km inginkan kehadirannya , sedangkan dia slalu berusaha agar kelak enggkau sadar bahwa ia slalu ada
Begitupun diriku yg slalu setia menantikan hal itu

By.namira rizma mumtaza


Aza menghela nafas dgn sendu , ruangan yg didominasi warna putih dgn bau obat obatan menyeruak indra penciumannya, dari dua hari yg lalu ia tersadar namun tak ada tanda tanda gus al menjenguk nya

"Sebegitu tak berartinya aku dalam hidup gus al , bahkan aku sakit pun ia tak tau " lirih aza sambil menyeka air matanya yg mulai berjatuhan , aza memilih tidur kembali, ia belum benar benar pulih , badannya masih sedikit lemas

Baru saja aza ingin memasuki dunia mimpi namun tiba tiba terdengar suara pintu di buka, detik berikutnya jantung aza berdetak tak karuan begitu ia mengetahui siapa yg datang

" gus al "

" gimana kabarmu ?"

" alhamdulillah udh mendingan gus " jawab aza dgn raut wajah bahagia namun itu tak berselang lama setelah gus al melanjutkan bicara

" bagus , biar ummik gak maksa maksa saya terus buat jenguk km " kata gus al dgn raut wajah kelewat datar , netra matanya tak menatap aza sama sekali , ia masih sibuk dgn aiphone yg dipeganggnya

" jenengan sibuk ya gus " tanya aza dgn suara pelan , dia bahagia atas kehadiran gus al yg walaupun  karna terpaksa ia datang kesini , karna semenit saja kehadiran gus al itu adalah suatu kebahagiaan buat aza

" hemm " jawab gus al singkat

" pagi mbk aza " sapa seorang dokter yg baru saja masuk ke kamar rawat aza

" pagi dok " balas aza tak luput dgn senyuman di kuluman bibirnya

" loh ada mas nya juga toh disini " ujar dokter itu ketika ia menyadari kehadiran gus al " ya udah mbk aza mari saya cek ke adaan km dulu "

" iya dok "

" mas nya siapa mbg aza ? "

" suami "

" kakak "

Balas aza dan gus al bersamaan membuat dokter itu bingung siapa disini yg benar

" loh ini yg bener yg mana ? " tanya dokter itu bingung , gus al menatap aza dgn tatapan dingin

" maksut saya suami kak nabila dok " jawab aza dgn senyum yg di paksakan

" kaka ipar toh , oh iya mbg aza nanti sore udh boleh pulang "

" alhamdulillah "

" saya permisi dulu mas mbg "

" iya makasih dok "

" jangan sekali kali km mengaku sebagai istri saya di depan orang " tegur gus al setelah dokter itu pergi

" maaf gus "

Ruangan menjadi hening , tak ada di antara mereka yg mengangkat bicara begitupun aza ia tak berani mengeluarkan suara lagi

" asalamualaikum " aza dan gus faqih yg mendengar hal itu langsung menoleh ke asal suara

" waalaikumsalam " balas gus faqih , ia langsung menyalami ibu dan ayah mertuanya itu, sedangkan aza ia  memandang dua orang di depannya tampa berkata

dear zaujiWhere stories live. Discover now