11//

264 30 9
                                    

Eli mengambil panah tersebut secara tiba-tiba dan langsung meninggalkan tempat duduknya.

"hey! kenapa panah?" tanya Edmund yang menyusul Eli

"dulu aku pernah belajar memanah, siapa tau aku masih ingat cara menggunakannya" balasnya

"wow, kau tak pernah memberi tau ku" protes Jane

"karena aku baru saja ingat" jawab Eli tertawa

Edmund kembali untuk mengambil pedang yang diberikan Bu Audrey sebelumnya

"kenapa pedang?" tanya Eli

"ntah" jawab Edmund yang mengeluarkan pedangnya dan memasukannya lagi.

yang lain? mereka semua mengambil pedang kecuali Eli dan Lucy.

"hey Finn, list pertama?" tanya Louis

Finn membuka kertas dan mulai membacanya "melihat sekeliling hutan"

"that sound easy" kata Edmund "ayo jalan" lanjut Edmund menggandeng tangan Eli

"sudah bawa obat?" tanya Edmund pada Eli. Eli mengangguk

Edmund dan teman-temannya memasuki hutan. Edmund berada di paling depan karena ia ketua kelompok.

KREK!

"suara apa itu?" tanya Lucy yang berada di belakang Eli

Edmund mendekati suara itu tetapi Eli dan teman-temannya menjauhi.

"jangan Ed!"

Edmund tambah mendekat dengan suara itu dan mengeluarkan pedangnya. Eli mengeluarkan panahnya. ternyata yang keluar ternyata hanyalah kelinci.

Edmund memegang kelinci tersebut, "tenang ini hanya kelinci-" Edmund yang sedang berbicara terputus karena ia lihat kelinci tersebut sudah terdapat panah di tubuhnya

"El!"

"sorry"

"takut kelinci" lanjut Louis pelan

Edmund hanya menghembuskan nafas dan lanjut jalan.

setelah beberapa jam berjalan, maag Eli mulai kambuh. Eli yang tadi berada di belakang Edmund menjadi di belakang finn, karena jalannya semakin lambat. Finn yang mengetahui ke adaan Eli, langsung menanyakannya

"kenapa El?"

"gapapa, lagi mau menali sepatu" kata Eli bohong.

"oh, oke" kata Finn yang lanjut berjalan

Finn dan teman temannya berjalan tambah jauh.

"kak, udah makan belum tadi pagi?" tanya Louis yang melihat ke depan, tetapi tidak ada Eli. "kak?" tanya Louis lagi yang melihat kearah belakang.

Edmund dan teman-temannya pun ikut melihat-lihat sekeliling karena mereka bingung kenapa Eli belum menyaut.

"Eli mana?" tanya Louis pada semua teman-temannya

"tadi katanya lagi nali sepatu" sela Finn

"bodoh! kau harusnya memberi tau kami! dia suka sekali berbohong tentang penyakitnya!" marah Edmund yang mendekati Finn sambal menunjuknya.

"aku?" tawa Finn. "kau pacarnya! kau yang harusnya menjaganya!"

"sudah! dari pada kayak gini mending kita cari!" kesal Lucy

Eli yang tadi pura-pura membenarkan tali sepatunya, duduk di pepohonan dan meminum obatnya agar maagnya tidak begitu sakit lagi.

"ughh, aku ketinggalan" kesal Eli

Always Here For You // edmund pevensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang