19//

200 21 2
                                    

Aku terbangun dengan kakiku yang masih sedikit sakit dan Louis yang sudah sembuh.

"Louis!" Ucapku memeluknya. "Sudah sembuh?" Ia mengangguk.

"Tadi gabisa tidur soalnya kapalnya goyang-goyang mulu" ucapnya aku tertawa kecil.

"Ayo, kita ditunggu yang lain" ucapnya.

"Kemana?" Ia mengangkat kedua bahunya.

Kami menaiki perahu bertujuh. Laut ini terdapat bunga warna putih yang sangat banyak.

"Bagaimana rasaya? Saat Aslan merubahmu kembali?" Tanya Edmund pada Eustace yang sudah berubah menjadi manusia.

"Apapun usaha terkeras yang kulakukan aku tak bisa melakukannya sendiri. Kalau dia datang menemuiku rasanya sedikit sakit tapi sepadan. Seperti saat kau mencabut pedang dari kakimu menjadi naga ternyata tak buruk maksudku aku lebih berguna menjadi naga daripada seorang anak kecil. Maafkan aku karena menyebalkan sepanjang waktu" jawabnya.

"Tak apa Eustace kau adalah naga yang baik" ucap Edmund tersenyum.

"Teman-temanku. Kita telah sampai" ucap Reepicheep. Kami melihat ke arahnya. Gelombang air yang tak jatuh. Indah sekali.

Aku turun dari kapal dibantu Louis.

"Aslan!" Ucap Eustace.

"Selamat datang anak-anak, kalian sudah melakukannya dengan bagus. Sangat bagus. Kalian sudah datang jauh."

"Apakah ini negrimu?" Tanya Lucy.

"Tidak, negrimu ada dibaliknya"

"Ada ayahku di negrimu?" Tanya Caspian.

"Kau bisa tahu dengan mencarinya sendiri, anakku. Tapi kau harus tau bahwa jika kau meneruskannya, kau takkan bisa kembali"

Caspian mendekati gelombang tersebut lalu kembali.

"Kau tak pergi?" Tanya Edmund.

"Ayahku akan bangga atau tidak, kalau aku menyerahkan apa yang dia korbankan. Aku tak bisa bayangkan bahwa ayahku tidak akan bangga. Aku telah diberikan kerajaan, rakyat. Aku berjanji untuk menjadi raja yang baik" ucap Caspian.

"Kau sudah melakukannya" jawab Aslan.

"Anak-anak sekarang ini pilihan kalian. Akan tetap disini atau ingin pulang" ucap Aslan.

"Kau ingin pulang atau disini?" Tanya Louis.

"Sejujurnya, aku lebih ingin disini" ucapku. "Aku tak tau apakah Aslan memperbolehkannya atau tidak" ucapku tersenyum pasrah.

"Tentu saja kau boleh disini, anakku" ucap Aslan. Aku tersenyum. 

"Kami akan tetap disini" ucap Edmund. Lucy dan Eustace tersenyum senang. Lucy memeluk Edmund.

Reepicheep mendekati Aslan lalu menunduk.

"Sejauh yang aku ingat aku selalu bermimpi untuk melihat negerimu. Aku mengalami banyak petualangan hebat di dunia ini. Tapi tak ada yang sepadan dengan keinginan itu. Aku tahu bahwa aku tak pantas tapi dengan izinmu aku akan kuturunkan pedangku agar mendapat kebagian melihat negerimu dengan mataku sendiri"

"Negriku diciptakan untuk hati yang mulia sepertimu. Tek peduli betapa kecilnya dirimu"

"Terimakasih Yang Mulia" ucap Reepicheep menunduk.

"Tak ada yang mengharapkan lebih dari dia" ucap Caspian.

"Benar" lanjut Edmund. Ia menunduk.

Lucy memeluk Reepicheep lalu Eustace memeluk Reepicheep. Reepicheep pergi menggunakan perahu kecil.

Always Here For You // edmund pevensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang