limabelas

2.2K 188 25
                                    

Jangan Lupa Vote

^^^^^

Alan berjalan gontai kearah kantin tanpa teman-temannya.

Setelah insiden Faro memukulnya, ia tidak melihat kedua temannya itu.

Alan masih bingung mengapa Faro melakukannya.

Saat masuk ke wilayah kantin, ia lihat ada Gebi dan teman-temannya disana.

Teringat kemarin Gebi mengutarakan perasaannya, membuat Alan tersenyum tipis.

Berjalan menuju meja pacarnya itu, sambil memasang muka tengil.

Tatapan Alan dan Gebi bertemu, tapi tidak lama Gebi langsung mengalihkan pandangannya.

Gebi yang melihat Alan akan menghampiri nya, langsung celingak-celinguk mencari sesuatu.

Alan sudah berdiri di sebelah mejanya, "Hai, Pac-"

"RENO!!" Teriak Gebi, cowo dengan nama Reno itu langsung gelagapan diteriaki oleh Gebi, mereka satu kelas, Reno itu tipe cowo pendiam.

"SINI LO!!" Reno yang membawa satu mangkuk bakso, menghampiri Gebi.

"DUDUK LO DISEBELAH GUE!!" Ujar Gebi lagi, yang mau tidak mau dituruti oleh Reno.

Naya dan Diva hanya diam saja melihat Gebi yang gelabakan sendiri saat melihat Alan ada dihadapannya.

Masalah rumah tangga, pikir mereka.

Reno meletakan mangkuk bakso nya di atas meja, menarik kursi yang akan ia duduki.

Alan masih berdiri di samping meja Gebi, mengamati pergerakan mereka.

Reno mengayunkan sendok yang berisi bakso miliknya kearah mulutnya.

"HEH CUPU!!" Belum bakso itu masuk kemulut, kini Alan yang mengganggunya.

Reno hanya pasrah.

"K-kenapa?"

"Minggir!! Gue mau duduk disitu!!" Ujar Alan.

Reno bersiap berdiri, yang ia inginkan sekarang adalah memakan baksonya dengan damai.

"Jangan!!" Sela Gebi.

"Gue nggak sudi duduk sebelahan sama orang bangsat kayak dia!!" Sambung Gebi.

Alan dan Gebi saling bertatapan melempar tatapan permusuhan.

"Masalahnya gede nih kayak nya." Bisik Naya ke Diva, lalu diangguki Diva.

"Gebi yang biasanya anteng, ampe koar-koar begini pasti parah sih." Bisik Diva.

Alan memutuskan kontak mata mereka, lalu berlalu menatap Reno.

Reno paham lalu berlalu meninggalkan meja yang penuh konflik pasangan remaja itu.

Alan duduk disana lalu mengambil teh kotak milik Gebi, dengan santainya ia menyeruput minuman itu hingga habis.

Gebi langsung berdiri, dan meninggalkan kantin.

Alan yang bingung, menatap Naya dan Diva bergantian seolah bertanya.

Mereka hanya menggidikkan bahu, tidak tahu.

Apalagi salah gue anjir??

Naya dan Diva menyusul Gebi.

Saat dikoridor mereka bertemu Faro, Naya langsung menampilkan senyuman terbaiknya untuk sang pacar.

Naya dan Diva berniat hanya ingin melalui Faro saja, tetapi tangan Naya dicekal Faro.

Dikit-dikit Cembokur [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora