O7: Tanggung jawab

324 77 17
                                    

Begitu mendengar teriakan Allen, keduanya langsung berlari masuk. Betapa terkejutnya saat melihat gumpalan asap yang cukup tebal dari arah dapur.

Dengan gerakan cepat Jihoon berlari mengambil APAR yang ada di dekat dapur lalu ia semprotkan kearah kompor. Setelah itu Jihoon membuka jendela agar asap keluar dan membuang ayam goreng yang gosong tersebut kedalam tong sampah.

Chaeyeon duduk di sofa ruang tengah sambil memeluk erat Allen. Kejadian tadi sangat berbahaya apalagi di dalam ada Allen sendirian. Chaeyeon sangat takut apalagi saat mendengar teriakan Allen. Perasaan bersalah menghampiri nya.

"Maafin mama ya sayang." sejak tadi Chaeyeon tidak berhenti mengucapkan kata 'maaf' sambil mengecup kening Allen.

"Detektor nya udah bunyi dari tadi tapi karena kita diluar jadi ga terlalu kedengeran." kata Jihoon sedikit terbatuk batuk. Dia menghampiri Chaeyeon dan Allen.

Hati Chaeyeon mencelos mendengar itu dan makin mengeratkan pelukan nya dengan Allen. Dia pun hanya mengangguk sebagai jawaban tidak lupa mengatakan terima kasih.

Jika saja keduanya tidak mendengar teriakan Allen di dalam.. Ah entahlah Chaeyeon tak berani membayangkan apa yang selanjutnya terjadi.

"Allen engga kenapa-napa kan?" Jihoon berjongkok dan mengusap lembut kepala Allen.

Allen mengangguk, "Allen gapapa kok. Makasih ya om Jiun." jawab Allen masih menyembunyikan wajahnya di dada Chaeyeon.

Jihoon tersenyum mendengar nya. Baru saja dia ingin membuka suara, terdengar deheman Chaeyeon yang keras.

"Udah selesai kan? Sekali lagi makasih dan lo boleh pergi." kata Chaeyeon mengalihkan pandangan dari Jihoon. Kasar memang tapi Chaeyeon tidak punya niat sedikitpun untuk membiarkan Jihoon tinggal.

Jihoon menghela nafas pasrah. Wajar Chaeyeon tidak sudi melihatnya. Akhirnya Jihoon terpaksa untuk pulang.

"Om Jiun jangan pergi."

Langkah Jihoon terhenti. Dia menoleh kebelakang. Allen melepaskan pelukan Chaeyeon, "jangan pergi. Om Jiun kan udah janji mau main sama Allen." kata Allan menunduk. Jihoon jadi merasa tak tega.

Jihoon melirik Chaeyeon, meminta persetujuan gadis itu. Chaeyeon tampak ragu menyetujui ajakan bermain Allen dengan Jihoon tapi saat melihat wajah Allen, mau tak mau Chaeyeon iyakan.

"Tapi sebentar aja."

Senyuman bahagia terbentuk di wajah Allen, "iyaa ma!" Allen turun dan berlari mendekati Jihoon. Allen memeluk kaki Jihoon.

"Ayoo om!"

Jihoon berjongkok dihadapan Allen. Saat ingin menggendong, dia melirik Chaeyeon, "boleh gue gendong?"

Chaeyeon mengangkat kedua bahu nya, "Terserah. Asalkan lo engga apa apain anak gue, jadi boleh boleh aja."

Mendapat persetujuan dari Chaeyeon, langsung Jihoon gendong Allen dan mengajak nya main di dekat ruang tengah. Tak lupa juga senyum dan tawa dari keduanya.

•••

Jihoon dan Allen bermain bersama. Berbagai hal mereka lakukan. Mulai dari menggambar, menyusun balok, bermain mobil-mobilan, dan lain-lain. Allen tak berhenti untuk berbicara dan tertawa. Dia sangat senang begitu juga dengan Jihoon. Bahkan dalam hatinua Jihoon berkata "ah jadi gini ya rasanya jadi ayah".

Sedangkan Chaeyeon tetap mengawasi keduanya dari dapur. Dia memang sedang memasak tapi pandangan nya seakan tak lepas dari Allen dan Jihoon. Saat di sela-sela bermain, ponsel Jihoon berdering. Dia mengangkat panggilan tersebut sehingga membuat aktifitas bermain dengan Allen terjeda.

"Iya gue kesana." Jihoon mematikan panggilan tersebut dan menghela nafas. Dia beralih menatap Allen dan tersenyum sambil mengusap kepala Allen.

"Maaf ya Allen, om Jiun harus pulang dulu ya,"

"Om Jiun kenapa pulang?" tanya Allen sedih. Jihoon menggigit bibir bawahnya. Dia sama sekali tak tega melihat wajah sedih Allen.

"Om Jiun ada kerjaan. Besok kita baru main lagi, oke?" Allen mengangguk pelan mendengar penjelasan Jihoon. Dia mengulurkan jari kelingking nya,

"Janji?"

"Iya, jan-

"Gaboleh! Lo gaboleh buat janji apapun sama Allen." potong Chaeyeon tiba tiba. Gadis itu berjalan dan membawa Allen kedalam gendongan nya.

"Mama.." panggil Allen sedih. Jihoon menatap wajah Allen pun juga ikut sedih. Dada nya terasa sesak.

"Jangan pernah buat janji sama Allen kalo suatu saat lo gabisa untuk nepatin. Sekarang, lo pulang sana."

Helaan nafas panjang keluar dari bibir Jihoon. Laki laki itu beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju pintu.

"Gue tau gue udah ngelakuin kesalahan fatal," Jihoon membalik badannya. Chaeyeon hanya melirik Jihoon singkat.

"Gue bakal coba buat perbaiki ini semua. Gue sadar ini gue benar-benar gatau diri, silahkan lo katain gue.  Tapi gue janji gue bakal selesain semuanya."

"Ini udah terlambat banget, tapi gue mau tanggung jawab." ucap Jihoon serius sebelum benar benar pergi.

##

Hai! Maaf ya aku baru update:( entar siang janji deh aku update untuk part selanjutnya, okey? OKEY!

Selamat hari raya Idhul Adha semuanya😊🙏🏻

STRUGGLE [chaehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang