Chapter 49

331 65 3
                                    

Happy Reading

"Ponselnya!"

Keduanya bersamaan. Yoora bergegas merogoh saku pakaian nya, berharap benda berbentuk persegi panjang itu bersemayam disana

Nihil! Dia tak menemukan apapun sakunya kosong, ekspresi frustasi jelas terpampang . Frankenstein yang sedari tadi memperhatikan ikut menelan pahitnya pil kekecewaan.

"Dimana terakhir kali kau menaruh nya?" tanya Frankenstein sehabis memijat kening

"Akh.. Aku lupa" Yoora mendesah pelan

"Lupa apa?"

"AHHH!"

Yoora berteriak begitu melihat wajah Muzaka berada tepat didepannya, tak lupa senyum ia sunggingkan

"Muzaka!" pekik Frankenstein.

Dia bangkit dari kursi kemudian menarik Yoora agar menjauh dari makhluk dihadapan

"Bagaimana bisa kau masuk kemari?" berang Frankenstein setelah memastikan posisi Yoora aman. Sorot matanya terlihat menyeramkan

"Lihatlah tingkahmu. Sebelumnya kau mencekiknya dan sekarang melindungi?" Muzaka bicara remeh

"Itu bukan urusanmu" Frankenstein tampak tak nyaman dengan situasi

"Tidak. Ini jadi urusanku juga, karena Raizel menyuruhku membuntutimu kalian berdua" ucap Muzaka, melipat tangan didada

"Terlebih, dia janji akan memberiku hadiah dichapter 32!!!" teriak Muzaka kemudian menodong Yoora dengan jari telunjuk

"Chapter? Memangnya ini novel!" gumam Yoora seraya memalingkan wajah, terlihat seperti penyihir yang tengah mengkomat kamitkan mantra

"Kau menjanjikan sesuatu padanya?" Frankenstein bertanya tanpa basa basi

Yang ditanya tak langsung merespon, dia merenung, menundukkan kepala.

"Entahlah, aku tak tahu" jawab Yoora usai bergelut dengan ingatan

Muzaka menepuk keningnya sendiri, tak habis pikir dengan Yoora. Sekecil apa otaknya hingga ia bisa begitu saja melupakan janji yang diucapkan nya?

"He-"

Muzaka baru saja hendak membuka mulut saat seseorang muncul, memotong pembicaraan.

"Yang dikatakan nya benar, tuan Raizel memang mengirim kami kemari"

"M-21!" pekik Yoora seraya menunjuk pria dengan bekas luka sayatan dibibirnya itu.

Ya, M-21 muncul! Ia bicara sambil berjalan mendekati ketiga orang yang tengah bergumul.

Sebetulnya M-21 sudah lama berada disana, hanya saja Frankenstein dan Yoora terlalu mencurahkan perhatian nya pada Muzaka, sehingga ia terabaikan

"Bagaimana dengan para bangsawan? Apa mereka mengikuti kalian?" tanya Frankenstein menginterogasi, tak mau menunggu.

M-21 menggeleng kemudian bicara

"Tidak! Ledakan itu cukup membuat mereka kewalahan" ungkap M-21. Mata pria itu memandang Yoora penuh sarat

Bukan cuma M-21, Frankenstein juga melirik Yoora. Bukan tanpa alasan, ia tengah menimang situasi, apakah Yoora aman sekarang?

Ya. Dia rasa kini Yoora bisa bernafas lega. Karena situasi yang sudah cukup kondusif, Frankenstein mulai melepas kewaspadaan.

"Apa yang tuan katakan pada kalian?" mimik wajah Frankenstein terlihat lega saat bertanya

"Dia hanya menyuruhku untuk mengikuti kalian, kalau kalau kalian butuh bantuan" M-21 menjelaskan diangguki Muzaka

Lost in The World of NOBLESSEWhere stories live. Discover now