[09.2] If You're Sick, Then So Am I

127 30 172
                                    

la tercera muñeca: 세 번째 인형

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

la tercera muñeca: 세 번째 인형

Tring!!

"Boni!" Lonceng berbunyi. Sontak, aku memeluk tubuh bongsor Soobin. Tak peduli seragamku ikut basah karena kaos hitamnya.

"Sshhh.. dingin.." dia menggigil, giginya saling mengetuk kecil. Tubuhnya gemetaran. Aku melepas pelukanku, melihat keadannya yang basah dari atas sampai bawah. Ryujin benar-benar.

Aku masih sesegukan. Sesampainya di rumah, aku terisak. Baru kali ini, aku menangis karena seorang boneka.

Aku kembali memeluknya. Bermaksud memberi kehangatan walau itu percuma. "Aku khawatir. Aku minta maaf, maafkan aku karena tidak bisa menjagamu di sekolah tadi. Maafkan aku, karenaku, kau berakhir seperti ini. Maaf.. maaf.." mengucapkan kalimat itu di depan dada bidangnya. Aku menangis sekuat-kuatnya. Kalau boleh aku jujur- tidak, ini benar kejujuranku. Aku tidak mau berbohong lagi. Aku takut.

Apakah ini akibat yang ku dapat karena  berbohong?

Tidak masuk akal, namun aku merasa menyesal.

Menangisi boneka, tapi sungguh, ini sangat menyakitkan.

Entahlah, pandanganku terhadap Soobin bagaimana, tapi aku ingin dia terus berada di lingkungan yang aman.

Ku rasakan, dia masih menggigil. Aku mundur, menjauhkan diri darinya kala Yeonjun datang mendekat pada kami. "Yera," panggilnya, aku menoleh dengan wajah kacau hasil menangis. "Kau mempunyai benang jahit dan jarum?"

Mengusap jejak air mata, aku berusaha mengingat benda yang disebutkan Yeonjun barusan. Membuat suara berpikir, "sepertinya aku punya."

"Bisa kau berikan padaku? Dan, kalau bisa yang berwarna putih, ya." Pintanya, aku mengangguk sekali.

Langsung saja aku berjalan ke berbagai ruangan dalam rumahku guna mencari benang dan jarum yang diminta Yeonjun. Tak lupa sekalian membawa kotak P3K untuk Soobin.

Sesampainya di depan pintu masuk ruang TV, aku terkejut bukan main. "AAAAA!" Sontak, aku menutup wajahku dengan kotak P3K supaya mataku tidak melihat ke arah Soobin.

Soobin tidak memakai atasan!

"Yera? Apa yang terjadi, huh?"

Yeonjun bergerak cepat ke arah ku, tepat di depanku, rautnya cemas.

"T-tidak, a-aku tidak apa-apa." Ucapku memerosotkan lengan ke sisi badan. "Ini, benang dan jarumnya, Jun."

Dia menerima benda amat tipis yang melingkar di satu tabung itu, "terima kasih, Yera." Kemudian berjalan cepat kembali pada Soobin yang bersandar di sofa biru depan TV.

Aku melangkah. Tentu saja, menghampiri mereka berdua. "Yeonjun, ini ada P3K, lebih baik kita obati luka Boni terlebih dahulu." Ikut bergabung, mengambil tempat duduk di sisi kanan Soobin.

Muñeca: Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang