-12-

11.8K 791 3
                                    

Selamat membaca 💕
.
.
.

Kezra memasuki rumahnya. Terdengar dentingan sendok yang beradu dengan kuali.

"Daddy!!" Teriak Acha yang langsung berhambur ke pelukan Kezra. Kezra memeluk putri kesayangannya itu dan mencium pucuk kepalanya.

"Uh, wangi banget putri Daddy."

"Iya dong, kan Acha udah mandi. Daddy tuh masih bau. Ih"

"Kan Daddy belum mandi, baru pulang kerja."

"Yaudah sana Daddy mandi dulu!" Acha melepas pelukannya dan mendorong Kezra.

"Kalau Daddy udah siap mandinya, kita makan bareng-bareng."

"Iya iya!" Kezra berlalu menuju kamarnya. Sementara Acha menghampiri Zee yang masih bergutat dengan alat-alat dapur.

"Acha boleh bantu?" Ujar anak itu.

"Mm, Acha duduk di kursi itu aja, liatin kakak." Sahut Zee tanpa menoleh pada Acha.

Acha menuruti Zee.

"Acha tolong ambilin wadah sayur itu dong, rak paling bawah ya"

"Tadi katanya Acha liatin aja."

Zee melirik Acha, "Itu kan tadi, sekarang kak Zee butuh bantuan Acha, hehe." kekeh Zee. Acha menganggukkan kepalanya lalu mengambilkan wadah sayur yang Zee minta.

"Makasih sayang." Ucap Zee menerima wadah itu. Bukan Acha yang memberinya tapi Kezra.

"Sayang?" Ulang Kezra. Menyadari suara berat itu, Zee menoleh mendapati Kezra dengan kaos putih mencetak otot pria itu, jangan lupakan celana selutut yang menambah kesan sexy pria itu. Zee pertama kali melihat Kezra berpakaian santai begitu.

"A-anu, itu saya kira Acha" Gugup Zee.
"Lagian mana saya tau om udah pulang," Ucapnya lagi.

"Alesan kamu!"

"Ck, emang saya gak tau lho, lagian saya nyuruh Acha kenapa om yang ngambil?"

"Membantu orang kesusahan sudah melekat dalam diri saya!"

"Dih, alesan."

Kezra hanya mengangkat bahu acuh. Zee menata semua masakannya di atas meja. Disana Kezra dan Acha sudah menunggu dirinya. Setelah melepas celemeknya, Zee ikut bergabung di meja makan.

"Acha yang buat doa." Ucap Acha.

"Pinter banget sih." Zee mengelus rambut anak itu sayang.

Acha memulai doa. Setelahnya mereka menikmati makanan yang Zee buat.

"Enak masakan kakak!" Puji Acha.

"Biasa aja menurut Daddy."

"Itu kan menurut Daddy, menurut Acha ini enak."

"Iya dong sayang, kan diajarin sama mamanya kakak."

"Kak Zee enak banget diajarin masak sama Mommy nya, Acha kapan yah?" Lirih Acha. Acha beralih menatap Kezra. "Kapan Acha diajarin masak sama Mommy, Dad?" Tanyanya.

Kezra tertegun. Menyadari itu, Zee angkat suara. "Acha kan masih kecil, belum bisa lah belajar masak. Tapi kalau Acha nanti udah besar kayak kak Zee, baru deh bisa" ucap Zee.

"Tapi tetap Mommy kan yang ngajarin?" Tanya Acha lagi.

"Mmm, gini deh mending Acha makan yang banyak dulu biar cepat besarnya." Zee memasukkan sesendok penuh nasi ke mulut Acha.

"Tapi, tetap diajarin Mommy kan?"

"Acha, habisin dulu makanannya!" Tegur Kezra. "Gak baik makan sambil ngomong." Sambungnya.

DUREN KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang