six

1.9K 457 36
                                    

iris

six: the omega


note: garis miring = flashback





"jadi..."



"kau menyukai omega itu?"



"uhuk! uhuk! uhuk!"



Yoonbin mengangkat bahu saat Jaehyuk dengan panik mencari air untuk ia minum karena tersedak ayam goreng.




Kyungho nampak tak peduli, tetap mengunyah ayam di tangannya.





"aku tidak!" jawab Jaehyuk dengan lantang, menepuk meja dengan cukup kuat.


Yoonbing mengangguk tidak peduli, "ya ya, kita anggap saja seperti itu,"




Jaehyuk mencebik kesal.




"kudengar dia punya feromon langka?" tanya Yoonbin berikutnya.




Jaehyuk terdiam.




Ia tiba-tiba teringat akan kejadian kemarin dan tadi. Bagaimana Asahi mengeluarkan feromonnya dengan tidak sengaja karena ketakutan.




Lalu juga di ruang belajar kapan itu, saat dia kesal dan mencoba menenangkan diri. Mungkin Asahi juga tidak nyaman dengan feromonnya yang menyebar di ruangan.




Juga...




"hyung, kau ingat saat kita kembali dari Jepang?" tanya Jaehyuk, menatap kosong potongan ayam di tangan.





Yoonbin terlihat berpikir, lalu menatap Jaehyuk "ya, kenapa?"





"kau ingat aku bilang mencium bau manis?"






Yoonbin kembali berpikir, "ah! tunggu---jangan bilang kalau...."






Jaehyuk mengangguk, "setelah kuingat, dia memakai bandana di leher, dan baunya persis dengn feromon Asahi.."



Yoonbin dan Kyungho saling bertatapan. Seperti bertelepati.





"kau.." Kyungho berucap pelan, membuat Jaehyuk menoleh.




"kau mencium baunya sangat pekat?" tanya Kyungho, melirik Yoonbin yang hanya mengangguk.





Jaehyuk memiringkan kepala. Melahap ayam goreng yang sedari tadi ditangannya.




"pekat? entahlah, tapi memang tercium jelas sih.." jawab Jaehyuk sekenanya.




Yoonbin kembali mengangguk, "kuberitahu suatu hal, Jae.."



Jaehyuk menatap Yoonbin dengan bingung.





"aku ingat hanya mencium baunya samar, karena bandana itu menutupnya dengan baik.." ujar Yoonbin



"begitu juga aku.." aku Kyungho




Jaehyuk menatap mereka berdua dengan bingung.





"makanya aku heran kau bahkan bisa mencium feromon Asahi dengan jelas saat kita di ruang baca. Padahal aku saja hampir tidak mencium baunya kalau kau tidak mengatakannya," sambung Kyungho.





Jaehyuk menatap ayamnya yang tinggal tulang saja, lalu menatap Yoonbin dan Kyungho bergantian.




"..... apa itu artinya?" tanya Jaehyuk, kebingungan.





Yoonbin tersenyum, "caritahu sendiri," jawabnya




Kyungho hanya mengangguk setuju. Membuat Jaehyuk semakin kebingungan dan sedikit kesal.




"hei, kalian tahu aku tidak sepintar itu!"





Yoonbin dan Kyungho hanya tertawa.






"oh, ayolah!"




.
.
.




Asahi menghela napas pelan.




Ia sedang duduk sendirian. Menunggu Mashiho membelikannya minuman di mesin dalam asrama.




Setelah mendapat penjelasan dari Mashiho, Asahi tiba-tiba saja pucat. Dan karena panik, Mashiho langsung berlari untuk mendapatkan minuman untuknya.





"Mashi?"





"Asahi, kita ada di negara yang berbeda kulturnya dengan negara kita." ucap Mashiho, menggenggam erat tangan Asahi.





"ada keluarga yang masih menjunjung tinggi hal-hal konservatif. Artinya, hanya mereka, di dalam keluarga itu, yang tahu apa yang sedang terjadi,"




"aku khawatir, dengan Jaehyuk membauimu sama artinya dengan sengaja atau tanpa sengaja kau sudah terseret dalam keluarga itu.."



Asahi mengerutkan dahinya. Feromon Mashiho menyebarkan rasa khawatir yang luar biasa.





Tanpa sengaja juga ia mengeluarkan feromonnya: ia takut.





"keluarga yang seperti itu, ketika mereka tahu anak yang akan jadi penerus membaui omega asing, menurutmu apa yang terjadi?"




Asahi terdiam. Tubuhnya bergetar, wajahnya pucat sempurna. Mashiho langsung panik karena feromon Asahi juga keluar kemana-mana.




"haaaaah..." Asahi kembali menghela napas.





Tapi, dia juga tidak punya pilihan lain karena Jaehyuk adalah teman sekamarnya.



Jika ia bilang ingin tidur di kamar Mashiho saja, Asahi bahkan tidak yakin teman sekamar Mashiho tidak terganggu dengan feromonnya.





"ah, menyebalkan.." desisnya, menatap langit yang tidak ada bintang sama sekali.




Gelap gulita. Suram. Hampa.





Tap.



Tap.




"Langit hari ini seperti sedang sedih ya?"





Tidak ada jawaban.





"Mashi---" Asahi menghentikan ucapannya begitu menghirup feromon kuat.





Ia menoleh dengan perasaan campur aduk. Terkejut dan takut.






"Hamada Asahi?" panggil orang tak jauh darinya.




Asahi menelan ludah dengan kasar. Tertekan dengan feromon yang dominan.





"s-siapa?" cicit Asahi






Ia menatap Asahi cukup lama, lalu tersenyum miring.




"kau tidak perlu tahu.."






iris

tbd

[on-hold] iris ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang