seven

1.9K 468 12
                                    

iris

seven: the dominant





Asahi menggigit bibirnya. Menahan gejolak dari feromon dominan disekitarnya.





"iris, huh?" tanya orang itu, menatap Asahi dari atas hingga ke bawah.





Ia kembali tersenyum miring, apalagi ketika feromon Asahi semakin menjadi-jadi.





"kau.." ucapnya pelan, mendekat perlahan sampai wajahnya menatap Asahi dari atas.





Maniknya penuh rasa tidak suka.




Aroma bunga snapdragon darinya terkontrol sempurna, menekan Asahi lebih dari sebelumnya.





"apa kerjaanmu setiap hari adalah menggoda alpha dengan feromonmu itu?" lanjutnya.






Asahi menekan dadanya yang sesak. Ia bergetar hebat. Terlalu dominan. Sangat dominan.





Bahkan Asahi tak bisa artikan aroma segar snapdragon ini sebagai tanda apa.





"Hamada Asahi, kontrol feromonmu," ucapnya pelan namun tegas.





Asahi menutup mata. Mencoba untuk mengontrol feromonnya yang menyebar entah sampai mana.




Pelan-pelan, sampai Asahi rasa feromon orang itu tidak lagi menahannya.




Ia berdecak, lalu mundur beberapa langkah.




"sebagai pemilik feromon langka, kau harus tahu bagaimana mengontrol feromonmu dengan baik,"




"b-baik!"




Ia menghela napas, lalu berbalik untuk meninggalkan Asahi yang masih mengontrol dirinya.




"m-maaf! tapi, siapa kau?" tanya Asahi.




Ia berhenti, berbalik untuk menatap Asahi. "kau tidak perlu tahu," ucapnya lalu kembali melangkah pergi.





Asahi hanya diam menatap punggungf perempuan dengan rambut hitam panjang itu menjauh.




Masih Asahi rasa aroma snapdragon dengan samar. Lalu kemudian menyadari suatu hal.




Ia melirik ke kiri dan ke kanan.





".... apa dia mencoba untuk menutup feromonku?"




"Asahi!"





Mashiho berlari dan menarik tangan Asahi membuat yang lebih muda berdiri dari duduknya.




"apa yang terjadi? aku sama sekali tidak merasakan feromonmu sama sekali, kau membuatku panik!" Mashiho mengoceh, menariknya untuk kembali ke asrama.





"huh?"




"kita pesan antar saja. Maaf aku meninggalkanmu, seharusnya aku tidak panik dan meninggalkanmu sendirian dengan feromon yang tidak terkontrol,"




"tapi kau tahu, oh iya, ini minum dulu.." Mashiho memberikan botol air yang ia dapatkan untuk Asahi.





"oh, terima kasih.."





Mashiho menghela napas, "aku tersadar saat membeli minum, kau sedang ketakutan dan tidak seharusnya aku meninggalkanmu.."





"tapi saat aku di jalan kembali, aku tidak bisa merasakan feromonmu! aku panik sekali kupikir ada alpha yang menyerang dan menculikmu!"






Asahi hanya diam mendengar cerita Mashiho.






"Mashi.." panggil Asahi





"huh? ada apa?" tanya Mashiho





"kau tidak merasakan feromonku, tapi apa kau merasakan feromon lain?"




Mashiho memiringkan kepala, "kurasa tidak?"




Lalu menyadari suatu hal.




"tunggu! Kau--kau bau feromon dominan!"






Asahi menelan ludah, "apa yang kau cium?" tanya Asahi






Mashiho berhenti melangkah. Ia membulatkan matanya.






"snapdragon??? Ada yang punya feromon langka selain dirimu di sini??"





Asahi hanya diam. Begitu pula Mashiho yang sedari tadi mencoba mencari bau lain dari tubuh Asahi.







"feromon Jaehyuk hilang.." ujar Mashiho pelan.





"dia bisa menetralkan feromon Jaehyuk.." lanjutnya.





Asahi menatap Mashiho.





"Mashi, apa ini artinya?"




"k-kau kenal siapa?"





Asahi menggeleng, "tapi aku tahu wajahnya.."



.
.
.



Jaehyuk menghela napas setelah keluar dari lift asrama. Tapi kemudian ia berhenti bergerak.




Jantungnya berdegup kencang. Maniknya mencari sesuatu dengan teliti.




Ada sedikit feromon dominan yang mampir di sini. Tidak asing. Dan Jaehyuk tidak mau menyimpulkan kemungkinan bahwa Karina sedang berada di sini.




Tapi ia juga merasakan ada campuran lain dari feromon itu.




Matanya membola, "Asahi!" lalu berlari menuju pintu kamarnya dan Asahi.





Brak!





"Asahi--huh?"





Asahi menatap Jaehyuk dengan terkejut bukan main. Jaehyuk sama terkejutnya, menatap Asahi yang santai saja menggosok giginya.





"kau mengagetkanku! Uhuk!" protes Asahi dan tersedak pasta gigi.





"m-maaf.." ucap Jaehyuk, masih kebingungan dengan feromon yang ia rasakan tadi dan sekarang.






Malah sekarang tidak ada feromon milik Karina sama sekali. Ia hanya bisa mencium feromon Asahi yang tenang dan lembut.





Sama sekali tidak seperti yang ia pikirkan sebelum masuk ke dalam kamar.






"Asahi.." panggil Jaehyuk





"ya?"





Jaehyuk menggigit bibirnya, ragu harus menanyakan hal yang ada di dalam pikirkannya atau tidak.






"ah, tidak.. bukan apa-apa.."






Asahi menatapnya bingung, lalu hanya mengangkat pundak dan bersiap untuk tidur.






"ah! Aku mau menanyakan suatu hal!" ujar Asahi







"umm, ya? silakan.."







"selain aku, apa kau tahu pemilik feromon langka yang lain?"






"huh?"







"feromon langka.. umm, snapdragon misalnya?"





"a-apa?"




iris

tbd

snapdragon : flower of strength and graciousness; flower of deception and fascination

[on-hold] iris ; jaesahiHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin