eleven

1.7K 409 44
                                    

iris

eleven: the mate



"bagaimana Asahi?"



Mashiho menoleh, memandangi Kyungho. Meneguk pelan minumannya lalu menaruh kembali di atas meja. Ia menghela napas pelan.




"begitulah.." jawab Mashiho pelan.



Mereka saling diam sampai Mashiho kembali menatap Kyungho.





"bagaimana dengan Jaehyuk?"




.
.
.


"Winter... Sebentar saja..."




Winter menghela napas lebih berat kali ini. Ia menatap kasihan Asahi yang menatapnya dengan memelas. Ia tidak tega, tapi ini juga demi kebaikan Asahi sendiri.




"kau dengarkan nasihat penjaga asrama dan Mashiho kemarin?" Winter mencoba untuk membuat Asahi mengingat bahwa ia sudah diperingatkan dan dinasihati macam-macam.






Asahi berdecak.





Ia tahu. Ia mengerti. Sangat-sangat mengerti malah. Tapi Asahi bosan! Dia juga mau keluar walau sebentar saja.



Dokter bilang heat-nya kali ini lebih berbahaya dari pada heat sebelumnya. Apalagi karena heat kali ini dipicu oleh alpha yang kelewat dominan.






Dan Mashiho sudah berkali-kali menasihati bahwa ketika heat-nya kembali datang, Asahi bahkan tidak bisa mengendalikan diri barang setengah detik saja. Sang omega dengan cepat mengambil alih, meminta untuk dipuasi.



"omega-mu mengingat feromon Jaehyuk. dan setiap heat-mu kembali, omega-mu meraungkan namanya,"





Jaehyuk. Alpha dominan yang sengaja atau tak sengaja menjadi teman satu kamarnya.




Asahi menghela napas, lalu akhirnya menyerah dan merebahkan diri di atas tempat tidur.





Winter ikut menghela napas.





"tunggu sebentar lagi, ya.."



.
.
.



Kelopak mata Jaehyuk terbuka. Maniknya menjelajah. Ke kiri, kanan, mengeliling ruang yang sudah dipakainya beristirahat selama tiga hari ini.



Rut-nya sudah selesai. Berkat suppressant dosis tinggi yang diberikan dokternya. Tapi Jaehyuk terbangun bukan karena itu.





Melainkan karena ia membaui feromon tidak asing di pintu depan.






Ia berjalan perlahan. Membuka pintu kamarnya, lalu menemukan Kyungho yang diam mematung dengan perempuan surai hitam panjang di depannya.





Aroma snapdragon dengan kuat menyapa indera penciuman.





Alpha dalam diri Jaehyuk menggeram tidak suka.





"Karina,"





.
.
.




"di mana anak itu?" tanya Karina pelan dan tenang. Tidak terusik dengan feromon mengancam milik Jaehyuk di sudut ruangan.





Kyungho duduk dengan tidak nyaman karena rasa sesak memenuhi apartemennya.






Bayangkan saja, dua dominan menyerbakan feromon mereka. Saling beradu siapa yang akan kalah duluan.






[on-hold] iris ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang