21. Iri Bilang Bos!

1.3K 94 7
                                    

°
°
°
°
°°°°

Happy reading!

🍄


Regan dan Elsa sama sama telah menginjakkan kaki di area parkir kantor, Regan masuk terlebih dahulu di susul Elsa setelahnya.

"Saya bukan supir kamu!" Ketus Regan kala Elsa membuka pintu. Tak jadi, lantas ia menutupnya dan beralih ke depan. Tempat dimana dirinya memang selalu duduk di sana ketika semobil dengan Regan yang menyetirnya.

Elsa duduk, perlahan Regan mulai melajukan mobilnya. Keheningan yang tercipta membuat keduanya semakin canggung. Apalagi Elsa yang biasanya akan mengoceh dan sesekali melayangkan umpatan pada bosnya, kini hanya diam sambil sesekali melirik bosnya yang fokus menyetir.

"Saya mau makan." Ucapan Regan memecah keheningan di antara mereka.

Hingga Elsa menoleh "ya makan lah, ribet." Balasnya, mencoba seperti biasa namun sepertinya ini agak berbeda. Debaran dan kecanggungan itu masih menyeruak di dalam diri Elsa.

"Loh bos, kok belok sih? bukannya arah rumah masih lurus ya?" Heran Elsa. Sementara Regan masih diam dan fokus menyetir.

"Bos nggak budek kan? nggak bisu juga kan? bisa jawab pertanyaan saya?" Kesal Elsa lama lama, karena si Regan hanya diam.

Elsa berdecak, ia memalingkan wajahnya menatap jendela. Bibirnya mengerucut hingga membuat pipinya mengembung lucu.

Diam diam Regan melirik gadis di sampingnya, ia terkekeh kecil melihat wajah Elsa yang menggemaskan. Ingin sekali ia mencubit pipi itu hingga merah.

"Bos." Ucap Elsa, dan Regan segera memalingkan wajahnya kembali menatap jalanan dengan wajah tanpa ekspresi seperti biasanya.

"Bos!"

Elsa kembali berdecak "gini nih kalo ngomong sama orang gemblung, nggak di denger" Regan sontak menoleh, ia menatap Elsa tajam.

Yang di tatap nyengir "ampun bos." Ia mengacungkan dua jarinya membentuk V hingga Regan gemas sendiri melihat kelakuan Elsa. Ia segera kembali memalingkan wajahnya, bisa gila lama lama dirinya menatap bocah ini.

"Kok restoran?" Tanya Elsa ketika Regan mulai memelankan laju mobilnya.

"Saya mau makan." Jawab Regan.

"Di rumah kan bisa elah.." ujar Elsa malas, ia memutar bola matanya seraya memperhatikan Regan yang mulai keluar dari mobilnya.

"Ayo!" Ucapan Regan sontak membuat Elsa terkejut, ia menoleh ke samping dan Regan tengah bertengger di pintu. Astaga, pria ini membukakan pintu untuknya. Sungguh speechless Elsa.

"Cepat, tangan saya lelah."

Sudah terbang tinggi-tinggi Elsa di jatuhkan dengan satu kali hentakan, sakit sekali tentunya. Dengan cepat ia menepis tangan bosnya.

"Awas, saya nggak nyuruh. Saya juga punya tangan sendiri buat buka pintu." Keduanya seraya keluar dari mobil.

Regan tersenyum tipis, bahkan hampir tak terlihat. "Jangan marah, saya hanya bercanda. Ayo!" Ucapnya sambil mengelus puncak kepala Elsa. Lalu menarik bahu kecil itu ke dalam rengkuhannya. Dan membawanya ke masih ke dalam restoran.

Elsa tentu saja baper, bahkan ia masih melongok dengan perlakuan bosnya yang tiba tiba manis seperti ini. Rasanya ia ingin mengubur dirinya hingga ke dasar tanah.

IRI BILANG BOS! (End)Where stories live. Discover now