- Air -

63 15 45
                                    

'Dari Timur'
Tulisan Pilihan Makassar International Writers Festival

Buku bersampul cantik ini berisi 6 cerita pendek dan 15 puisi dari 11 penulis yang berasal dari Indonesia bagian Timur, seperti Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Buku bersampul cantik ini berisi 6 cerita pendek dan 15 puisi dari 11 penulis yang berasal dari Indonesia bagian Timur, seperti Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua. 

Sesuai dengan judul yang menjadi identitas buku dan para penulisnya, cerita dan puisi yang terdapat dalam buku 'Dari Timur' ini menyisipkan berbagai keadaan, keresahan pada masalah sosial serta adat dan bahkan sejarah yang terjadi di Indonesia bagian timur, misalnya sebuah cerita berjudul 'Silariang' yang mengangkat tema kawin lari, lalu 'Orang-orang dari Selatan Harus Mati Malam Itu' yang mengulas sedikit peristiwa bersejarah di Sulawesi tahun '60an.

Namun yang kali ini akan dibahas adalah cerpen berjudul 'Air' karya Erni Aladjai dengan tema Sosial, sebab keserakahan manusia.

Judul Buku : Dari Timur
Judul Cerpen : Air
Penulis : Erni Aladjai
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tahun terbit : 2017

Cerita dibuka dengan tokoh Zon yang terbangun di sebuah hotel yang tak terurus dan menemukan banyak keganjilan; keran yang berkarat, nomor pintu yang terbalik dan beberapa sudah berjatuhan, seperti hotel yang sudah lama tidak dipakai.

Dengan menenteng kopernya, Zon keluar dari hotel 'tak bernyawa' itu, tapi di luar suasana ganjil justru lebih terasa lagi. Selain keadaan hotel yang serba tak terurus, matahari yang bersinar terlalu terik dan kolam air yang kering, dia juga menemukan tiga orang lelaki yang sedang berkelahi di depan kedai galon air, seorang anak yang menangisi tanamannya yang mati dan seekor anjing kurus.

Zon tidak bisa mengingat apapun, sampai seorang pria tua mendekatinya dan menawarkan tumpangan dengan sepeda yang tak kalah tuanya untuk ke tempat tujuan Zon, yakni kawasan F dan meminta bayaran satu juta rupiah atau seharga dengan satu galon air saat itu. Zon menyetujuinya dari pada harus adu mulut dengan pria tua itu. Di sepanjang perjalanan menuju kawasan F, Zon mulai mengingat banyak hal, termasuk kemungkinan alasan mengapa kota ini berubah jadi kota kering yang mengerikan.

Dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, penulis menuntun pembaca pada suasana membingungkan dan cukup mencekam dengan keadaan karut marut yang dihadapi Zon sejak terbangunnya ia di sebuah hotel tak berpenghuni.

Alur cerita yang digunakan adalah alur campuran, cerita mengalir maju, tapi diselingi beberapa ingatan Zon tentang kota tersebut sebelum hari itu.

Gaya bahasa formal sehari-hari khas orang dewasa pada umumnya, ternyata mampu menuntun pembaca dan menemukan simpulan pada akhir cerita tanpa terkendala.

Konflik dalam cerpen ini berkisar pada batin Zon sendiri yang kebingungan dengan keadaan yang tengah dihadapinya sejak awal cerita. Beberapa kali juga Zon berkonflik dengan Pria tua yang mengantarnya serta perempuan Berkulit Coklat Tembaga yang menjual air dengan harga tak masuk akal. Terbukti pada kalimat berikut,

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jun 02, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

YeView To The Bone (Kumpulan Review Cerpen/Novel/Film/Drama)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant