Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Pandangan Yoori mengelilingi saat itu, berusaha mencari seseorang di antara bisingnya club yang ia datangi saat itu.
Setelah mendapatkan panggilan dari Taehyung, tentu saja ia begitu senang. Apalagi, waktunya benar-benar sangat tepat setelah ia dan Ibu dari pria itu menyelesaikan pembicaraan mereka tentang rencana baru mereka. Maka kesempatan ini pastilah begitu berharga bagi keduanya dan tak mungkin saja mereka tunda dan lepaskan.
Dan seseorang yang ia cari sedari tadi akhirnya kini berada dalam pandangannya. Yoori tak lagi membuang waktunya, setelah berdehem dan berusaha untuk merapikan kembali penampilannya, ia berjalan mendekat pada Taehyung yang duduk pada salah kursi meja bar saat itu.
"Hentikan, Oppa."
Yoori menghentikan Taehyung yang akan kembali meneguk minumannya, menjauhkan gelas itu pula dari Taehyung dan menempati tempat kosong di samping Taehyung.
"Apa yang Oppa lakukan di sini? Ayo kita pulang. Semua orang mencari keberadaanmu saat ini."
Namun tak ada jawaban apapun dari Taehyung, membuat Yoori yang melihatnya saat itu hanya menghela nafasnya. Setidaknya, ia harus bersikap begitu prihatin dengan keadaan Taehyung. Untuk tujuannya, maka ia akan melakukan apapun agar pria itu lebih memilih dirinya. Tidak pada Lisa, atau pada gadis lainnya nanti.
Usapan lembut pada bahu Taehyung adalah cara pertamanya, berusaha menahan dirinya untuk tak berteriak akan kesenangannya karena kehadirannya nyatanya tak dihindari oleh Taehyung.
"Aku tahu, aku bukanlah orang yang pantas untuk mengatakan ini. Tapi, Oppa tak bisa begitu saja bersikap seperti ini. Setidaknya, Oppa harus mendengarkan penjelasan dari Lisa-ssi. Apa yang kita lihat, belum tentu itulah kebenarannya."
Yoori tak tahu apa yang tengah Taehyung pikirkan saat ini. Pria itu bahkan masih saja diam dan seolah tak berniat untuk berbicara pada siapapun.
Oh, Yoori tentu berharap jika Taehyung tak akan pernah kembali dengan Lisa. Ucapannya tadi tentu saja hanyalah omong kosong belaka. Jika ia ingin merebut perhatian Taehyung, maka ia harus merubah sikapnya tentu saja.
