Main Puki Ibu Saudara Sampai Hamil-2

14.3K 35 0
                                    

Perjalanan Amat Belum Berakhir B-2

pagi tiba saat bagun tidur kuraakan kontolku ngaceng itu sudah hal yang biasa dan tiba2 aku kepikiran nenen bu jum semalam yang cukup gede sambil ku elus-elus kontolku dan sambil bicara sendiri "sabar ya nanti kamu bakalan masuk sarangnya bu jum dan menyemburkan pejuh di dalam rahimnya" sambil ku elus kontolku yang sudah ngaceng itu. Ah ternyata sudah lumayan siang saja aku langsung bangkit dari tempat tidur dan menuju teras depan untuk bersantai-santai saja, tak begitu lama kulihat bu jum dan menggedong ali lewat depan rumah.

"Pagi bu jum, mau kemana nih ?" sapa ku ke bu jum

"ini mas mau ke pasar, mau belanja" jawabnya dengan halus

"walah ke pasar naik apa bu?" tanyaku, setauku jarak pasar sama tempat ku tiggal ini lumayan jauh

"naik angkot di depan sana mas" jawabnya dengan santai.

aku memiliki pikiran gimna kalau aku anter aja ya kebetulan aku ada speda motor dan sambil jalan-jalan keluar dari pada di rumah terus.

"Gimana kalau saya antar bu?" tawaranku

"gak usah mas, nanti malah ngrepotin lagi"

"Enggak kok bu malah saya seneng bisa sambil jalan-jalan dari pada di rumah terus suntuk bu. Lagian kasian juga tu ali nya masak di ajak naik angkot nanti penuh kan sesak2an juga kan bu. Mending saya antar pakai motor" bujukanku

"Yaudah deh mas amat, tpi bener kan enggak merepotkan"

"Tidak bu serius. yaudah tunggu dulu ya bu saya ganti pakaian dlu. tunggu di dalam aja bu"

"iya mas amat, yuk dek kita tunggu didalam aja" ajakan ibu ke anaknya

Aku pun terus bergegas untuk ganti pakaian. Saat selesai aku langsung keluar dan kulihat bu jum sedang nenenin ali di ruang tamu, ku ajak langsung berangkat

"ayuk bu berangkat" ajakanku

"iya mas" bu jum sambil gendong ali yang masih netek

"ihhhh ali pagi-pagi kok udah netek" ledek ku

"ali haus kok om" ibu jum menjawab

"om boleh minta netek gak li" tanyaku

"tuh dek om amat boleh minta ga" bu jum bertany ke ali

ali pun menggelengkan kepalanya saat di tanya bu jum bertanda aku tidak boleh netek bu jum

"udah ya dek nenennya nati lagi" ibu jjum memaksa ali untuk sudah nenennya, dan ali pun melepas nenen bu jum dari mulutnya dan terpampang puting susu bu jum yang mengkilap oleh air liur ali dan bu jum langsung memasukan nenennya ke dalam lagi. Aku terus memandanginya karena nenenya begitu besar menurutku sih.

"bu, boleh nanya gak"

"nanya apa mas"

"tapi ibu jangan marah ya"

"iya mas, emang nanya apa sih"

"ukuran nenen ibu berapa sih"

"ih kok nanyanya gitu sih mas"

"penasaran aja bu"

"42B mas, emang kenapa mas?"

"ih gede banget bu pasti susunya banyak Ali minum terus pasti. hehehehe"

"ih mas ini bisa aja" ibu ju tersipu malu

"oh iya bu boelh gak bu aku lihat nenen ibu"

"gak ah mas" tolak ibu

"ayo lah bu sebentar saja nanti setelah ini langsung pergi kepasar, lagian gak ada orang juga" aku terus merayu

"tapi kan..." belum sempat ibu jum ngomong udah aku saut

"ayo bu plis aku cuma penasaran isinya" rengeku

"iya deh iya, ali turun dulu ya nih om amat nakal pengen lihat nenen mu" kata bu jum dan bu jum melepas kancing bajunya dan membuka BHnya ke atas tersembulnya kedua nenen bu jum yang gede itu

aku terus mendekat ke bu jum dan memgang kedua nenennya dan sedikit meremasnya aku memberanikan diri untuk menghisap puting susu bu jum.... slupppppppp... slupppppp kurasakan air susu bu jum keluar keluar membasahi tenggorokanku

"ahkkkkkkkgggg" bu jum kaget

aku terus menyudahi sedikit hisapan di puting susu bu jum dan berkata " susu ibu memeng enak ya manis"

"ih mas nakal, tuh dek masak nenen mama di hisap om amat"

"hehehhe. yaudah yuk bu berangkat ke pasar nanti malah kesiangan"

aku dan bu jum serta ali berangkat ke pasar, di tengah perjalan aku dan bu jum ngoborol banyak dan laman2 aku memancing bu jum untuk membicarakan tentang sex

"ibu kan di tinggal suami terus, kalau pingin gituan gimana bu?"

"ih mas amat kok tanya gitu sih. yaa paling usaha sendiri mas"

"emang ibu gak pengen apa di masukin batang laki-laki"

"pengen sih mas, tapi kan suami kerja"

"oh iya ya bu"

tak terasa sudah sampai pasar dan aku memutuskan untuk tidak ikut ke dalam pasar dan aku gendong ali untuk menemaniku ke dalam pasar, setelah menunggu lumayan lama kulihat bu jum keluar membawa belanjaannya juga begitu banyak dan kami pun langsung pulang.

Sesampainya di rumah bu jum aku di suruh untuk masuk ke rumah dulu untuk beristirahat dan aku membantu membawa belanjaan bu jum, ku lihat ali sedang tidur di gendongan bu jum.

"Mas masuk dulu yuk, istirahat dlu disini aja dlu" ajakan bu jum

"iya bu, sini aku bawakan belanjaannya" aku pun mengikuti bu jum masuk rumah sambil menggendong ali tidur

saat kami sudah di dalam rumah ku lihat ada foto suami bu jum yang terpasang di dinding-dinding rumahnya saat ku amati kok gak ada  kemirip sama ali dan bu jum juga gak ada yang mirip.

"belanjaannya di taruh meja situ aja mas" kata bu jum

"ok bu" jawab singkatku

"mas duduk dulu sini dulu istrirahat anggap aja kayak rumah sendiri mas, ibu mau nidurin ali di kamar dulu ya"

"siap bu"

aku duduk di kursi dan rasanya ku ingin membuat perut bu jum itu buncit terisi benih ku nanti, bu jum juga pasti lagi kesepian butuh kehangatan laki-laki buktinya tadi pagi sebelum berangkat ke pasar ku hisap puting susunya malah diam dan tersenyum. Tak lama bu jum berjalan menghampiri ku woow bu jum ternyata ganti pakaian yang sexy lagi kulihat dada  bu jum montok dan putingna nyeplak di bajunya mungkin bu jum tidak memakai Kotang dan bu jum dudu di kursi sebelah.

"Oh iya mas amat mau minum apa, biar ibu buatkan" tawaran bu jum

"apa ya bu, emmmmmm susu aja deh bu" sambil posisi duduk ku pindah di sebelah bu jum

"waduh mas ibu lupa gak beli susu" jawabnya lugu

"gak usah beli bu, susu ini aja bu" sambil ku pegang nenen bu jum

"ihhhh,, mas ini nakal deh ini kan susunya ali" jawabnya

"kan ali lagi tidur bu, boleh gak bu minum susu ini" tanyaku ke bu jum sambil aku sedikit meremas nenennya di balik baju dan kulihat bajunya sedikit basah oleh air susu bu jum yang keluar

"ehmmmmmm...... ya udah deh mas itung2 terima kasih ke mas yang sudah nganter ibu ke pasar. ibu peresin dulu ya mas"

"kok di peres sih bu emang gak boleh langsung minum dari sumbernya, pasti lebih enak bu"

"ehmmmmmm... mas ini nakal ya"

"boleh gak bu"

"yaudah deh di kamar aja ya mas, bentar ibu tutup pintunya dlu"

"asik"

setelah bu jum menutup pintu bu jum pun menuju kamar "yuk mas" ajakan bu jum

aku mengikuti bu jum pergi ke kamar. dalam hatiku akhirnya aku bisa seranjang dengan bu jum

Bersambung....

Melayu Sundal Pantat Lunyai Dibedal JantanWhere stories live. Discover now