Episode 58

1.6K 26 0
                                    

Aku mulai masuk kedalam salon kecantikan tersebut, terlihat non Sofi dan Karmen sedang melakukan perawatan pada kuku kaki nya (Menicure and Pedicure) aku berjalan menghampiri kedua majikan ku tersebut.

👸 : Dari mana aja kok lama? Lu gak denger yah tadi gua suruh apa, lu harus cepet samperin gua di salon, lima menit Ren gak lebih, dengerin gua ngomong kan lu tadi? dan lu juga harus merangkak selama di dalam mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👸 : Dari mana aja kok lama? Lu gak denger yah tadi gua suruh apa, lu harus cepet samperin gua di salon, lima menit Ren gak lebih, dengerin gua ngomong kan lu tadi? dan lu juga harus merangkak selama di dalam mall. Kenapa gak lu lakuin? Sekarang jelasin apa alasan lu.

  Aku mulai berlutut di sebelah kursi perawatan non Sofi, lalu mulai menjelaskan alasan ku.

🧑 : Maaf non boleh gak aku jelasin alasan nya nanti aja di rumah?

👸 : Jelasin sekarang Ren (Sambil mengangkat tangan nya bersiap untuk menampar wajah ku)

🧑 : Maaf ya non aku telat dan lupa kalo harus merangkak

👸 : Udah cepetan sebutin alasan lu, minta maaf mulu sih. Di suruh jelasin alasan, bukan suruh minta maaf

  PLAK!!!...... Tamparan keras tangan non Sofi mendarat di wajah ku, pelayan salon yang sedang melayani non Sofi pun kaget, karena melihat kekerasan yang di lakukan non Sofi terhadap ku.

🧑 : Iya non alasan ku telat, karena tadi di basement aku bertemu dengan mantan majikan ku non (Spontan menjawab dengan cepat sambil memejamkan mata karena takut kena tamparan untuk kedua kali nya)

  Non Sofi terdiam saat mendengar alasan ku, ia terlihat menarik nafas lalu bertanya kepada ku.

👸 : Terus dia ngomong apa aja?

🧑 : Dia cuma nanya kabar aja non

👸 : Lu gak lagi bohong kan Ren? Kok gua gak percaya yah kalo lu ketemu mantan majikan lu, si Jeniffer itu kan majikan lu dulu?

🧑 : Bukan Jeniffer non tapi adik nya, nama nya Rani dia teman sekolah ku di Jakarta, maaf yah non aku gak sengaja kok non ketemu nya

👸 : Yaudah gapapa, tapi lu gak punya niatan buat balik lagi ke bawah kaki nya dia kan?

🧑 : Nggak non aku janji akan selalu setia berada di bawah kaki nya non Sofi.

👸 : Good Boy.... Janji yah Ren

  Non Sofi mengelus kepala ku layak nya seekor binatang peliharaan, di hadapan semua penghuni salon, semua mata pengunjung salon tertuju pada ku, yang sedang berlutut di sebelah kursi non Sofi sambil menceritakan semua kejadian tadi.

👸 : Hahaha kalian pada kenapa mbak? Terpesona yah sama budak pintar dan ganteng punya ku ini

  Terdengar suara nyinyir dari seorang pengunjung salon.
"kok tega banget yah, cowok ganteng masih di bawah umur begitu di jadiin budak peliharaan"

👸 : Eh mbak nya kenapa ya? IRI? BILANG BOS

  Lalu non Sofi menyuruh ku menjilati sepatu nya yang ada di bawah kursi, aku mulai menjilati sepatu non Sofi dan non Sofi juga menaruh kaos kaki nya di atas kepala ku. Harga diri ku semakin hancur saat mulai menjilati sepatu kotor tersebut. Wajah ku merah akibat rasa malu di tambah dengan bekas tamparan tangan non Sofi tadi. Aku hanya tertunduk malu karena semua orang di dalam salon sedang memperhatikan ku.

  Lalu non Sofi meludah ke arah lantai salon tepat di hadapan mata ku, akupun dengan sigap menjilat ludah tersebut. Seluruh pengunjung salon semakin terheran-heran melihat aksi ku yang mau menjilati ludah non Sofi. Aku mulai terbiasa dengan perbudakan di hadapan publik seperti ini, non Sofi pun tersenyum karena melihat aksi ku, sedang semangat menjilati setiap ludah yang keluar dari dalam mulut nya.

Satu jam telah berlalu aku masih menjilati sepatu non Sofi, di bawah kursi perawatan nya di salon. Perut ku mulai terasa lapar karena roti tawar yang ada di dalam sepatu non Sofi masih utuh dan belum berani ku sentuh. Sepertinya non Sofi menyadari tingkah ku yang sedang kelaparan

👸 : Kok lemes banget Ren jilat sepatu nya?

🧑 : Maaf non perut aku lapar banget, aku boleh gak non makan roti nya sekarang?

👸 : Yaudah boleh makan satu roti nya, tapi jangan pake tangan langsung aja pake mulut, gapapa sepatu aku di jadiin wadah nya, abisin ya Ren jangan sampe ada sisah, nanti sepatu aku ngeres

🧑 : Baik, terimakasih non atas makanan nya

  Aku mulai memakan roti tawar yang sudah tercampur dengan keringat kaki non Sofi, lalu terlihat seorang wanita karyawan salon, ia menghampiri ku dan memberikan ku aquo gelas untuk minum, akupun menerima minuman tersebut lalu menengok ke arah non Sofi, aku ingin memastikan apakah majikan ku memberi izin atas minuman ini.

  Non Sofi mengambil aquo gelas tersebut lalu meminum air nya, kemudian ia memberiku isyarat untuk membuka mulut. Akupun membuka mulut ku dan non Sofi mulai mengeluarkan air minum tadi dari dalam mulut nya, air putih yang seharusnya tidak memiliki rasa namun kini menjadi terasa sedikit asin saat menyentuh lidah ku, mungkin karena sudah tercampur dengan air liur non Sofi yang sangat nikmat.

  Lagi dan lagi aksi ku menelan air minum pemberian non Sofi menjadi pusat perhatian para pengunjung salon, di sisi lain Karmen tersenyum karena melihat aksi dominan dari pacar nya di hadapan publik, aku tak berani menatap mata para pengunjung sal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Lagi dan lagi aksi ku menelan air minum pemberian non Sofi menjadi pusat perhatian para pengunjung salon, di sisi lain Karmen tersenyum karena melihat aksi dominan dari pacar nya di hadapan publik, aku tak berani menatap mata para pengunjung salon yang sedang memperhatikan ku, saat aku sudah berhasil menghabiskan roti, di sepatu sebelah kiri milik non Sofi, lalu non Sofi kembali memberiku perintah

👸 : Udah selesai kan Ren makan nya? Satu dulu ya, nanti aku kasih makan lagi kok kalo kamu nurut sepanjang hari ini. Sekarang kamu sujud Ren tungguin aku selesai Meni Pedi yah

🧑 : Baik non

  Aku mulai sujud di bawah kursi perawatan non Sofi, lalu dengan tega nya non Sofi memberi ku satu perintah lagi

👸 : Pantat kamu di goyang-goyangin dong Ren biar makin menarik, ayo dong tunjukin ke orang-orang kalo kamu itu budak yang imut dan lucu

🧑 : Baik non (Jawab ku dengan nada yang lemas)

  Oh tuhan posisi ku menjadi semakin hina, karena di suruh sujud sambil menggoyangkan pantat. Seluruh pengunjung salon tersenyum heran saat melihat aksi bodoh ku. Non Sofi dan Karmen tertawa lepas, saat aku mulai menggoyangkan pantat sambil bersujud.

👸 : Hahaha happy gak Ren? Seneng deh liat budak kesayangan aku nurut kaya gini

🧑 : Happy non, terimakasih ya non atas semua ini. Aku janji akan terbiasa dengan perbudakan publik kaya gini non

👸 : Good Boy, terusin ya Ren goyangan pantat kamu sampe aku selsai perawatan. Nanti abis ini aku janji deh beliin kamu es krim. Selamat menikmati peran kamu Rendy sayang, liat tuh orang-orang pada senyum ngeliatin kelakuan kamu hahaha

  Aku berusaha menutupi wajah ku karena sangat malu, beberapa orang mulai merekam aksi ku. Di sisi lain non Sofi tidak memperdulikan rasa malu ku, karena ini sudah menjadi bagian tugas ku untuk menghibur non Sofi dan Karmen selama mereka berada di mall.

NEXT EPS SELANJUT NYA

Rendy The Dog (FEMDOM)  (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang