Kediaman Martinez
Di ruang kerja terdapat lelaki tampan sedang menatap tajam sang papa. Sang mama yang akan mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, mengelus lengan suami nya itu agar bisa mengontrol emosi. Bagaimana tidak, sang papa yang awalnya berbicara baik - baik, malah di respon kasar oleh sang anak.
" Papa gak mau tau arnez " tegas sang papa. Degara martinez dan sang istri, Nyonya Elin Martinez.
" Arnez bisa cari pendamping hidup sendiri nanti " tegas Arnez
Elin yang tak tahan sedari tadi pun angkat bicara.
" Arnez kamu harus nurut, mama sama papa gak pernah minta apa - apa sama kamu, permintaan mama papa cuma ini aja, apa kamu gak bisa arnez? " ujar sang mama
Arnez menatap mata mamanya yang sudah berkaca kaca. Ia pun menghela nafas panjang. Pasrah akan keadaan. Arnez memang sangat menyayangi sang mama, bahkan Arnez tidak membiarkan air mata mama nya turun setetes pun.
" oke asalkan cewenya cantik, arnez mau " ujar arnez menyengir
" ini cantik and bahenol " ujar papa arnez terkekeh
" sana kamu siap siap abis itu kita berangkat "
•
•
•
Kediaman Auriga.
" sayang sudah belum? Kalau sudah turun ya, mama tunggu, tamunya udah dateng " panggil mama luna, kemudian beranjak pergi dari depan pintu kamar putrinya.
Arin pun keluar dari kamarnya dengan mata berkaca kaca, ia tidak menyangka akan segera menikah di usia muda. Apalagi dengan orang yang tidak ia kenal dan tidak ia cintai. Ia pun beranjak turun menyusul sang mama.
Di ruang tamu.
Ibu ibu sosialita sedang berbincang bincang pasal skincare keluaran terbaru, sembari menunggu gadis yang sedari di tunggu.
" mana lun putrimu? " tanya Elin
" ah itu bentar lagi tur---"
Ucapan mama luna terpotong kala terdengar suara high heels di atas tangga. Ternyata arin turun sembari menunduk. Semua mata pun menoleh ke arah arin. Arin yang merasa di tatap pun, tidak berani mendongak. Ia pun duduk di tengah antara mama dan papa nya.
Mama papa arnez pun menoleh ke arah anak nya yang diam saja sembari menunduk. Papa arnez yang geram pun, langsung mencubit paha sang anak sembari melototi anaknya tajam. Seakan paham dengan gerak gerik papanya, arnez menghela nafas panjang. Ia pun mendongak menatap ketiga orang di depannya. Ternyata arin juga berbalik mendongak menatap ketiga orang di depannya.
" LO!! " teriak arin
Arnez juga terkejut tapi ia menutupi keterkejutannya.
" Lo kan yang nabrak gue di parkiran sekolah! Tapi btw makasih udah nganter gue pulang! " ujar arin seraya tersenyum
Ke empat orang tua itu pun bingung dengan situasi ini.
" nak arnez ini kenapa? " tanya mama luna
" itu tante tadi di sekolah, arnez gak sengaja nabrak dia " ujar arnez
Arin berdecih " ngaku juga lo " ketus arin
" udah udah lanjutin apa yang harus di lanjutin aja " ujar mama arnez
" jadi saya kesini ingin menikahi putri om dan tante " tegas arnez
Arin pun hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. Mama papa arin pun mengangguk tanda setuju. Semua mata menuju ke arin yang tengah menunduk. Mama arin pun menyenggol lengan sang putri.
" e-eh ooh iya " gugup arin
" hm jadi pernikahan ini akan di langsungkan 3 hari lagi " tegas arnez
" APAA!!? " teriak arin
Semua orang pun terkejut, kemudian menoleh ke arah arin. Arin yang sadar pun hanya terkekeh malu.
" yasudah sampai sini aja, urusan pernikahan biar kami para orang tua yang mengurus, kalian tinggal terima beres. " tegas sang papa arin.
Follow ig gue @anichannnn_
Comment vote and follow! Kali aja ada yang gak nyambung atau apa, comment aja! Asalkan comment nya yang membangun ya! Jangan menjatuhkan!
Sampai ketemu part selanjutnya!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MARTINEZ [END]
Teen FictionCleo Degara Martinez " Arnez " panggil gadis itu " lo punya spidol item gak? " " buat apa? " " buat warnain kalender, biar gak ada kata libur dalam mencintaimu " Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri. Jika ada persamaan latar atau nama tokoh...