34 | Baby J

41.1K 2.9K 161
                                    

"Aku gakuat Arthur." Lirih Agatha ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya.

Usia kandungan Agatha sudah menginjak usia 9 bulan dan hari ini jadwalnya melahirkan setelah keluhan yang di lontarkan Agatha pada Arthur sepanjang perjalanan menuju rumah sakit untuk cek kehamilan.

Ternyata waktu Agatha dan Arthur sampai di rumah sakit dokter mengatakan Agatha sudah pembukaan 3.

Agatha harus menahan sakit selama 5 jam lamanya dan sekarang ia masih harus bertahan untuk pembukaan selanjutnya. Sakit memang namun tetap saja ia harus bertahan agar anaknya bisa lahir ke dunia.

"Jangan ngomong kaya gitu sayang, kamu kuat sini aku pegangin, mau aku pijitin?"

"Kepala aku Arthur pijit aja yang itu."

Atas perintah Agatha, Arthur memijat kepala Agatha dari bagian dahi ke pelipis membuat Agatha sedikit merasa enak karena pijatan yang di berikan Arthur.

Selain merasakan sakit di bagian perut Agatha juga mengalami pusing yang benar-benar pusing.

Bertanya-tanya anak-anak mereka kemana? Mereka bersama dengan Yuri di rumah karena Arthur melarang untuk datang ke rumah sakit kecuali besok pagi, karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.

"Baby J selamat kalo kamu bisa bertahan, kamu juga akan selamat sayang. Jangan berpikiran yang aneh-aneh terus, dari tadi aku ada di sini buat nemenin kamu." Ucap Arthur di seberang Arthur juga ada Ningsih yang menemani.

"Yang kamu rasain mami juga pernah rasain, buang nafas dan terus ambil nafas itu yang buat mami bisa nahan sakit nya sayang, ayo kamu harus kuat, anak mami harus kuat. Sama seperti Revan yang kuat menjalani hidup."

Oh ya sebenarnya Agatha memiliki adik, Revan Celio namanya namun sang adik menderita kanker otak yang membuat Revan meninggal dunia, Agatha begitu menyayangi Revan namun tuhan mengambil Revan terlebih dahulu.

Saat Revan pergi yang paling terpuruk adalah Agatha dan Ningsih.

"Kalo sekiranya Atha gabisa liat mami lagi Atha minta maaf ya mi jaga anak Atha juga." Lirih Agatha menbuat Arthur tak kuasa menahan tangisnya.

Ini yang selalu Arthur takutkan saat berada di posisi menunggu kelahiran, karena kalimat itu selalu saja keluar dari mulut Calista maupun Agatha. Saat Calista melahirkan Rey pun seperti itu ia meminta maaf dan meminta Arthur menjaga anaknya dengan sangat baik.

Walaupun kelihatan nya Calista adalah mama yang tega pada anaknya tetap saja Calista mempunyai kasih sayang khusus untuk anak-anaknya. Misalnya dalam hal menanyakan kabar dan lain nya itu sudah membuat Calista lega karena anaknya baik-baik saja.

"Kamu gaakan kemana-mana sayang percaya, ayo kamu pasti kuat aku ada disini." Ucap Arthur kembali menenangkan Agatha yang semakin merasakan sakit yang luar biasa.

"Mami gamau denger itu, yang mami mau denger kamu kuat dan bisa menjalani ini, mami ada di sini sayang." Tak kuat menahan sakit Agatha hanya mengangguk singkat.

Tak lama dari itu dokter yang menangani Agatha memasuki ruangan, seperti biasa setiap 30 menit sekali dokter dan satu perawat itu memasuki ruangan untuk memeriksa keadaan Agatha dan sudah siapkah Agatha untuk melahirkan.

Namun sayang seribu sayang, pembukaan masih di tingkat 6 jadi Agatha harus menahan sakit nya kembali, ia hanya berharap anaknya lahir dengan selamat dan kesakitan ini akan segera berakhir.

••

Di rumah keluarga Calbert. Anna sedang menunggu papanya menelfon, ia menunggu kabar bundanya sudah melahirkan atau belum ia sangat khawatir dengan keadaan bundanya sekarang.

BUNDA ATHA Where stories live. Discover now