6. Old Master (Flashback2) - M

4.2K 86 0
                                    

M CHAPTER, smut scene

PLEASE READ WITH CAUTION

.

.

.

.

.



"Brengsek!" Hyunwoo membanting pintu apartemennya. Melempar sepatunya ke sembarang arah dan masuk ke dalam dengan sempoyongan. Tentu saja ia masih merasa kesal setengah mati, bahkan rasanya amarah itu masih tersisa di kerongkongannya, membuat Hyunwoo mengumpat tanpa henti. Kenapa Woohyuk dan Siwon harus melerainya dengan bajingan tadi! Ia sudah siap menghancurkan kepala orang itu sampai ke isinya, melumat otak dan mencengkeram kerongkongannya agar cibiran mematikan itu lenyap bersama dengan nyawa tak berharga miliknya.

"AARRGH!" Hyunwoo berseru berang, lalu disambarnya guci antik yang berdiri dekat di sisi lemari.

PRANG!

Disambarnya benda itu hingga melayang menghantam dinding lalu hancur berkeping-keping.

"Sampah tidak pantas berada di dalam CHOI!" serunya pada benda yang sudah hancur itu. Masih belum puas juga, Hyunwoo meraih tongkat golf untuk digunakannya menghancurkan apapun yang sekilas terasa lebih bagus untuk dihancurkan. Hyunwoo sudah akan mengayunkannya, namun suara lirih dari arah pintu ruang tengah menghentikan Hyunwoo saat itu juga.

"M-master-ah?" kepala Jungkook muncul dari balik dinding, sejak tadi ia bersembunyi dan takut untuk keluar. Ribut-ribut di ruang depan membuatnya ketakutan sekaligus khawatir, mengira kalau-kalau ada orang asing yang masuk untuk merampok apartemen milik majikannya. Namun ketika Jungkook justru menemukan sang majikan disana... Kening mutan itu berkerut bingung.

"M-master-ah, kenapa?" tanyanya lirih, kedua tangannya meremas kaos, cuping berbulunya mengatup turun dan ekornya berkibas gelisah.

Hyunwoo yang melihat ekspresi takut Jungkook kontan luluh, amarah, dan emosi yang meluap-luap tadi rasanya kini justru menguap entah kemana. Ia menjatuhkan tongkat golf itu begitu saja.

"Jungkook-ah," bisik Hyunwoo sendu, sedikit kesulitan untuk menarik sebuah senyum. Namun alih-alih, tubuh Hyunwoo melangkah dengan sendirinya. Meraup tubuh Jungkook ke dalam pelukannya. Seolah haus akan kehangatan dan sentuhan, Hyunwoo memeluk Jungkook erat-erat. Rasanya berada sedekat ini dengan Jungkook bisa membuatnya tenang.

"Aku lupa kalau aku masih punya dirimu," bisik Hyunwoo sembari mengecup pucuk kepala Jungkook. Jungkook yang kebingungan hanya bisa melemaskan tubuhnya, membiarkan sang majikan memeluknya sepuas hati.

"Aku bahkan tidak butuh Goo Hara lagi. Asal ada kau, Jungkook-ah. Asal ada kau," lirih Hyunwoo yang kemudian mengatup wajah mungil Jungkook dengan kedua tangannya. Sepasang mata coklat itu memancarkan kebingungan, namun Hyunwoo hanya membalasnya dengan senyuman. Ia membawa wajah itu mendekat lalu dikecupnya kening Jungkook. Dikecupnya bibir Jungkook, dan dikecupnya setiap jengkal kulit yang melapisi wajah Jungkook.

"M-master-ah?"

"Temani aku malam ini, Jungkook-ah..."

"M-master?"

Jungkook makin kebingungan, namun ia tidak bertanya lebih jauh. Mutan belia itu hanya bisa menurut saat sang majikan menuntunnya ke dalam kamar.

Sebelum masuk melalui pintu, Hyunwoo melepaskan tangan Jungkook. Ia ingin bersikap lembut dan tidak terlihat memaksa untuk meluluhkan hati mutannya. Selama ini, Jungkook akan menunjukkan penolakan halus setiap kali Hyunwoo bersikap agresif sedikit saja. Dan benar saja, Jungkook dengan gugup berhenti melangkah. Mutan itu berdiri di depan pintu, memandang ke sana-kemari dengan gelisah dan tidak berani melangkah masuk sama sekali.

Kitty-Kitty, Baby!Where stories live. Discover now