LS-70

839 112 21
                                    

Typo not bad


:
:
:
:
:
:
:

Happy Reading!!


03.15 am

"Aniya, jangan tinggalin eonni, maafin eonni."

"Jendeuki jangan pergi, mianhe, jangan."

"Andwae, hajima."

Jennie yang tengah nyenyak tertidur perlahan mulai terusik saat mendengar suara seseorang disampingnya.

Jennie yang masih setengah sadar terkejut saat merasa seseorang memeluknya erat dengan susah payah Jennie melihat siapa orang yang tidur bersamanya saat ini.

"Andwe miane Jendeuki, maafin eonni, eonni sayang kamu., hikss jangan pergi lagi, jangan tinggalin eonni."

"Jisoo eonni?" Gumam Jennie terkejut saat menyadari jika yang sedang memeluknya adalah Jisoo dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah Jisoo yang tengah menangis dalam tidurnya.

"Eonni wae, eonni gwenchana?" Jennie yang panik langsung menggoyang-goyangkan tubuh Jisoo agar terbangun.

"Eonni ireona, eonni wae?" Ia menepuk-nepuk pipi Jisoo agar terbangun dan untunglah berhasil.

"Andwae... hah~ Jendeuki.. hah~." Jisoo terbangun dengan nafas yang sudah terengah-engah seperti habis lari.

"Eonni gwenchana?" Tanya Jennie khawatir lalu mengambil air putih di nakas dan memberikannya pada Jisoo.

"Hah~ itu hanya mimpi kan?." Gumam Jisoo masih belum sadar sepenuhnya.

"Eonni wae? Apa eonni mimpi buruk?" Jennie memegang kedua bahu Jisoo agar sadar dan manatapnya.

"Jendeuki? Ini beneran kamu kan?" Jisoo meraba wajah Jennie untuk memastikan.

"Ne eonni, ini Jendeuki adik eonni, eonni kenapa?" Jennie kembali bertanya dengan matanya juga mulai berkaca-kaca karena khawatir.

"Jendeuki miane." Jisoo langsung memeluk Jennie dan kembali terisak pelan membuat Jennie tambah khawatir.

"Eonni tenanglah, jangan menangis." Jennie yang tak mengerti hanya bisa membalas pelukan Jisoo dan mengelus punggungnya.

"Hikss miane Jendeuki, eonni salah, eonni tidak memikirkan perasaanmu." Ucap Jisoo disela tangisannya.

Setelah Jisoo cukup tenang Jennie melepas pelukan mereka dengan memberi sedikit jarak agar ia bisa melihat wajah kakaknya itu. Tangannya menghapus jejak air mata dipipi Jisoo yang masih sesenggukan menatapnya.

"Eonni jangan nangis, Jennie nggak suka, apa eonni mimpi buruk?" Tanyanya lembut.

Jisoo mengangguk pelan dengan masih mengatur nafasnya sebelum membuka suara, "Eonni mimpi tentang kejadian di rumah kakek dan itu terasa nyata."

"Kejadian apa?"

"Tentang kamu yang menggores tangan dengan pecahan kaca di kamar mandi dan itu sangat jelas seperti kenyataan."

"Bukankah itu memang nyata terjadi? Meski Jennie tak mengingatnya langsung, tapi Jennie sempat koma di rumah sakit karena hal itu kan?" Ujar Jennie pelan

"Tapi di mimpi eonni kamu tak kembali, kamu pergi karena kecewa dengan eonni, eonni takut. Katakan pada eonni kalau itu tidak benar, kamu tidak akan pergi ninggalin kita semua kan, kamu nggak akan ninggalin eonni kan?" Jisoo menatap Jennie dengan mata sayunya.

Little Sister? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang