03. Anak yang Baik

214 25 2
                                    

Definisi anak yang baik itu yang seperti apa? Apa hanya dengan menuruti semua perkataan orang tua, kita bisa menjadi anak yang baik? Ibu Guru masih belum bisa menjawab pertanyaan itu. Masalahnya adalah, pertanyaan itu datang dari Jung Jaemin, anak baik yang selalu riang dan sangat bersahabat dengan teman-temannya.

Pertanyaan anak-anak itu harus dijawab, bagaimanapun susahnya itu. Ibu Guru menumpuk karya-karya yang dihasilkan anak-anak di mejanya dan Jaemin masih setia berdiri di samping meja Ibu Guru sambil menggandeng tangan Jeno, teman sekelasnya. "Ibu belom tahu jawabannya, gimana dong?" balas Ibu Guru dengan wajah yang dibuat memelas.

Jaemin tidak terlihat senang dengan jawaban itu. Dia cemberut. "Ibu Guru enggak tahu?" tanyanya lagi, memastikan. Kekecewaan terlihat jelas di wajahnya.

Tapi Ibu Guru berjongkok di depan mereka dan tersenyum sambil berkata, "Ibu cari tahu dulu ya. Nanti, kalo Ibu tetep enggak tahu, kita cari tahu sama-sama. Jaemin, Jeno, mau?" Itu adalah cara yang baik untuk menjawab ketika kita tidak tahu harus menjawab apa dan anak-anak menerimanya. Meski agak berat sih.

Banyak yang bilang kalau pertanyaan dari anak kecil itu penting. Semakin kritis, semakin baik, tapi semakin pusing orang dewasa untuk menanggapi. Meski begitu, orang dewasa tetap harus menjawab. Kalau tidak, kemungkinan akan berdampak pada daya kemampuan berpikir kritis anak yang akan melemah seiring berjalannya waktu.

Kita tahu persis kan kalau perkembangan di masa usia dini akan berpengaruh sampai kita dewasa nanti?

Ibu Guru pikir, menuruti semua perkataan orang tua itu belum tentu tepat. Sementara anak-anak belum dapat berpikir mana yang baik dan buruk sebaik orang dewasa. Anak-anak akan cenderung menelan semua yang diberikan kepada mereka. Sekarang, tinggal bagaimana cara Ibu Guru menyampaikan sesuatu dengan tepat.

Konsep anak yang baik itu abstrak, tidak ada yang mutlak. Ibu Guru merenung sambil melihat anak-anak yang bermain. Hari ini, Shotaro bermain dengan teman-temannya, Donghyuck terlihat ceria dan sedan beradu mulut dengan Yangyang (seperti biasa), ada juga Jeno dan Renjun yang sekarang sedang menarik Jaemin untuk bermain bersama mereka. Semuanya adalah anak-anak baik Ibu Guru. Tidak ada yang tidak baik.

Tapi bagaimana cara menyampaikannya?

Ibu Guru masih terus berpikir sampai bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak satu per satu dijemput oleh orang tuanya. Lalu datang seseorang, idola wali murid yang lain karena parasnya yang rupawan, ayah dari Jaemin, Jung Jaehyun. Orang-orang bilang, Jung Jaehyun mungkin berasal dari planet lain karena dia terlalu tampan untuk disebut manusia dan anehnya lagi dia bukan public figure.

"Jaemin, dijemput Papa!"

Jaemin kecil berlari-lari ke luar kelas dengan senyuman yang lebar. Dijemput Papa bukan hal yang istimewa, karena memang sehari-hari Jaemin menghabiskan waktunya bersama Jaehyun. Itu karena Jaehyun bekerja dari rumah dan istrinya atau ibu dari Jaemin bekerja di kantor.

"Papa!"

Jaehyun langsung mengangkat anaknya itu ke dalam gendongannya. Dengan wajah yang tersenyum dia bertanya, "Jaemin hari ini gimana di sekolah? Jadi anak baik kan? Nurut kata Ibu Guru?"

Ah, Ibu Guru baru menyadarinya. Padahal, setiap hari Jaehyun mengajukan pertanyaan yang sama kepada Jaemin tapi Ibu Guru tidak selalu memerhatikan hal tersebut. Hari ini, Ibu Guru menemukan sesuatu. Jadi, maksud dari anak baik itu ya seperti itu. Ibu Guru memiliki satu hal untuk diluruskan, tapi, sekali lagi, Ibu Guru harus memikirkan cara menyampaikan yang baik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kids Do Have ProblemsWhere stories live. Discover now