11. Pria bermata merah (B)

317 86 19
                                    

"Ibu sedang apa?"

Sang ibu berjingkat kaget ketika puterinya tiba - tiba datang menghampiri. Perempuan baya yang mengenakan hanfu berwarna cokelat itu seketika berbalik menatap puteri semata wayangnya.

"Aira kenapa kau ke sini?" Bukannya menjawab. Sang ibu malah balik bertanya. Puteri cantiknya yang sejak beberapa hari ini terlihat murung dan lebih banyak diam serta mengurung diri di rumah akhirnya sudah mulai kembali beraktivitas. Tentu saja dia senang, hanya saja sang ibu masih khawatir tentang keadaan puterinya. Apakah puterinya benar - benar sudah membaik atau puterinya itu hanya mencoba untuk pura - pura membaik meski luka batin dan fisiknya belum sembuh?

"Aku ingin membantu ibu." Jawab Aira. Kening gadis itu berkerut ketika melihat ibunya sore - sore tampak sibuk mencakuli tanah di sekitaran belakang rumahnya dan menanam bunga berwarna ungu kekuningan mengelilingi rumahnya. Bahkan dirinya tadi sempat melihat ibunya tampak memakan bunga - bunga itu.

Penasaran apa yang sang ibunya lakukan,  gadis itu memutuskan mendekat dan ingin melihat lebih jelas tanaman apa yang sebenarnya ibunya tanam. Seumur hidup, perempuan itu baru pertama kali melihat bunga dengan bentuk aneh mirip seperti bunga higanbana (Red spider lily) hanya saja memiliki gradiasi warna ungu dan kuning. Bunga higanbana yang Aira tahu berwarna merah. Bentuk daunnya pun juga sejajar bewarna hijau seperti daun - daun pada umunya. Tetapi daun bunga ini menyirip namun ujung - ujungnya tampak memiliki duri serta jika dilihat - lihat, warna daunnya pun tidak hijau, melainkan hitam keunguan.

Sungguh aneh. Jika ini memang jenis lain dari Red spider lily, tetapi kenapa ibunya memakan bunga yang notabene memiliki racun? Ibunya tentunya pasti juga tahu bahwa Red spider sangat beracun dan tak mungkin ibunya mengkonsomsinya dalam keadaan mentah pula.

“Ohh.. ibu menanam ini.” Jawab sang ibu. Perempuan baya itu melirik puterinya pelan. Seolah - olah sedang menyembunyikan sesuatu.

“Itu bunga apa ibu? Ini pertama kali aku melihatnya.” Tanya Aira. Penasaran perihal bunga aneh yang coba ibunya tanam di belakang rumahnya.

“Oh ini~” Manik kelam ibunya tampak bergulir seolah kebingungan menjawab. Namun kemudian dia berkata, “Ibu lupa namanya, tetapi saat ibu mencari tanaman herbal bersama ayahmu di pegunungan, ibu menemukan bunga ini. Sangat cantik, jadi ibu membawanya untuk menghiasi rumah kita.”

“Ini jenis Red spider lily yang lain?” Sebenarnya apa yang Aira ucapkan itu bukanlah sebuah pernyataan, melainkan pertanyaan. Namun sang ibu seketika mengangguk.

“Ya, ini jenis spider lily. Hanya saja berwarna ungu.” Jawabnya lega bahwa akhirnya dia menemukan penjelasan yang tepat untuk bunga yang puterinya tanyakan sekarang. Tidak mungkin dirinya menjelaskan tentang kebenaran bunga yang dia tanam ini.

“Tapi kenapa ibu tadi memakannya? Bukankah red spider lily sangat beracun?”

Sang ibu sontak terkesiap. Setengah terkejut dengan mata melebar tak menyangka bahwa Aira tadi sempat melihat dirinya memakan bunga - bunga ini.

“Ahh.. itu karena ini jenis yang lain dan tidak beracun. Ibu memakannya untuk obat.” Jelas sang ibu seketika. Tetapi jawaban ibunya tampaknya masih belum memuaskan gadis itu. Malahan kening Aira tampak lebih berkerut dalam dari sebelumnya.

“Apa ibu sakit? Ibu sakit apa?” tanya Aira seketika. Raut gadis itu yang tadinya diliputi penasaran, kini menjadi diliputi kecemasan. Jika ibunya memakan bunga ini untuk obat, itu berarti ibunya sedang sakit bukan? Ibunya yang terlihat sehat dengan kondisi stamita prima ternyata selama ini memiliki penyakit dalam dan tentunya membuat Aira luar biasa cemas sekaligus nelangsa.

Melihat putrinya yag menjadi cemas, sang ibu seketika menghela nafas kemudian menggeleng. Wanita yang masih cantik di usianya yang sudah tak lagi muda itu perlahan menyentuh lengan puterinya kemudian tersenyum menenangkan, “Tenang nak, ibu tidak sakit parah. Ibu memakan bunga ini untuk meredakan pegal yang ibu alami saat bekerja. Jangan khawatir!”

DragonicWhere stories live. Discover now