Chapter 58 : Jalan-jalan

4.5K 775 259
                                    

Follow wp Secrettaa
Instagram @authorta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••
Debatnya soal perasaan masing-masing. Padahal tinggal diungkapin, tapi semua pasti nggak semudah yang dibilang apalagi gengsinya bukan main.

••


"Kak Lala ayo!" Lingga terus menarik tangan Lara yang masih sibuk dengan buku-buku pelajarannya.

"Kak Lala, ganti dulu ya bajunya. Kita mau pelgi jalan-jalan!" seru si kecil lagi dengan semangat.

Lara mengangkat tubuh mungil itu agar duduk di pangkuannya. "Kakak mau belajar, Lingga jalan-jalan berdua sama abang aja, ya. Lagian bunda juga nggak ada yang nemenin."

"Bunda bilang belani kok sendili di lumah. Ayolah, Kak Lala ikut ya?" mohon Lingga menampilkan wajah memelas andalannya yang mampu membuat siapa saja yang melihat akan gemas dan ingin sekali mencubit kedua pipi berisi itu.

"Kamu pergi aja, Bunda nggak pa-pa di rumah," celetuk Lauren mengalihkan perhatian kedua orang itu.

Lara tersenyum canggung pada Lauren, ia gugup dan bingung ingin menerima tawaran pergi bersama laki-laki itu atau tidak. Bagaimana jika nanti Lintang menyakitinya, lagi?

"Kak Lala mikilin apa sih? Ada Lingga yang jaga Kakak, tenang aja," ujar Lingga membuyarkan lamunan Lara tentang kemungkinan tadi.

Sentuhan lembut dirambutnya, membuat Lara tidak dapat menahan senyumnya untuk terbit. Entah sejak kapan, yang jelas tangan Lauren sudah berada di kepala Lara. Usapan lembutnya berhasil menenangkan Lara yang tadinya gelisah bukan main.

"Percaya sama Bunda, Lintang nggak bakal nyakitin kamu."

Perkataan yang keluar dari mulut sang bunda tentu saja disambut oleh keterkejutan seorang Lara. Bagaimana Lauren tahu dengan apa yang ada dipikirannya? Kenapa anak dan ibu sangat suka sekali mengatakan isi pikirannya, padahal dia tidak mengatakan apa-apa--pikir Lara terlihat bingung.

"Ndak boleh pelcaya sama Bunda, kita itu halus pelcaya sama Allah," jelas si kecil bijak seraya tersenyum senang.

"Iya-iya, anak Bunda udah gede ternyata ya," kekeh Lauren dan beralih mengendong tubuh itu agar turun dari pangkuan Lara. "Sana, ganti baju gih. Jangan lama-lama, Lintang nggak suka nunggu soalnya."

Setelah mengatakan itu, Lauren keluar dari kamar Lara. Meninggalkan perempuan yang masih terdiam di tempatnya, tetapi tak lama akhirnya beranjak untuk mengganti pakaian. Ya, Lara memutuskan menerima ajakan itu dan semoga saja apa yang sang bunda ucapkan tadi benar-benar nyata.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang