[25]

3.3K 292 5
                                    

Jinbadboy_



Malam ini aku sungguh tidak bisa tidur, mengingat kejadian sore tadi di dalam mobil saat kita akan pulang setelah berjalan-jalan. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya tapi ini seperti bukan Yoongi yang kejam dan dingin seperti biasanya, dia berbeda tapi aku senang dia tidak menjahatiku lagi.

Sore tadi saat di dalam mobil Yoongi.

Aku lihat Yoongi kelelahan setelah berjalan-jalan buktinya baru sampai dan duduk di kursi kemudinya Yoongi sudah meletakkan kepalanya di atas setir dan melipat kedua lengannya di setir itu juga, ia menutup wajahnya di balik kedua lengannya. Beberapa menit Yoongi seperti itu lalu memutar kepalanya untuk melihatku hingga mata kita bertemu.

"em. . . Kenapa?"tanyaku tapi ia tak menjawab, matanya hanya fokus menatapku, apa yang akan ia lakukan sekarang? Itu pikirku.

Bukannya menjawab, Yoongi memosisikan tubuhnya dengan benar dan tegap namun matanya masih tetap menatapku, jujur saja aku di buat gugup oleh tatapannya aku tidak bisa memandangnya terlalu lama, itu melemahkanku. Aku memalingkan wajahku guna menghindari kontak mata dengannya.

"mendekatlah"ungkapnya.

"aku ulang. . . Mendekat"lanjutnya setelah aku tak menggubris perkataannya.

"k-kita sudah dekat?"

"ck. . ."karena aku terlalu lambat Yoongi berdecak kesal, ia melepas sabuk pengaman yang sudah ia pasang sebelumnya lalu medekat ke arahku yang berada di samping kursi kemudi lalu tiba-tiba memelukku erat serta meletakkan kepalanya di bahuku sembari tangannya memeluk pinggang rampingku erat.

Aku tidak mengerti apa yang terjadi padanya, Yoongi membuatku kaget dan merona bersamaan, rasanya pinggangku geli karena kedua tangannya yang semakin erat memelukku hingga menghapus jarak di antara kami. Aku tidak tahu kenapa dia seperti ini padahal dia tidak sedang mabuk.

"Y-yoon-gi"panggilku gugup, aku ingin membalas pelukannya tapi mengingat keberanianku tidak cukup aku mengurungkannya dan memilih diam saja.

"aku kesal!"ungkapnya, ia mempererat pelukannya hingga aku merasa sesak, aku berusaha mendorongnya agar berhenti memelukku tapi aku kalah tenaga dengannya, rupanya aku akan semakin lemas jika bersamanya apalagi saat jarak kami sedekat ini.

"maaf"kata itu yang selalu kuungkapkan, jika dia sudah marah ataupun kesal padaku itu berarti aku membuat suatu kesalahan.

Yoongi kembali berdecak semakin kesal olehku dan juga semakin mempererat pelukannya sampai terasa sangat sakit di bagian pinggangku, aku tahan rasa sakit itu hingga ia akhirnya melonggarkan pelukannya dan membuatku sedikit lega karena pinggang dan napasku terselamatkan. Kini Yoongi beralih menatapku lalu berlahan kedua tangannya menuntun kedua tanganku melingkar di lehernya, jadi sekarang sudah tidak apa-apa kusentuh? Tapi kenapa? Apa yang akan dia lakukan?

Wajahku sudah sangat panas dan kuyakin juga memerah, mulutku seolah telah disegel tidak ada satu katapun yang bisa ku keluarkan, aku gugup, malu, bingung semua itu kurasakan, aku berpikir apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini.

Yoongi mengalihkan pandangannya ke wajahku tepat saat itu juga aku menghindari kontak mata dengannya, aku tidak berani menatap matanya.

Kurasakan Yoongi semakin mendekat menghapus jarak di antara kami lagi. Aku masih tidak berani memandangnya, aku memilih untuk memejamkan mataku saja karena terlalu gugup, lalu tiba-tiba ia memberiku sebuah kecupan lembut di pipi kanan merahku.

Bad Husband •MYG[✔]Where stories live. Discover now