🌺 10 🌺

1.6K 179 10
                                    


Kean menatap kosong ke arah jendela kamar nya. Sejak sadar beberapa saat lalu,Kean belum mengucapkan sepatah kata pun. Gerald hanya bisa menghela nafas pasrah melihat anak bungsunya seperti ini. Vina sudah pulang sejak beberapa saat yg lalu,sedangkan Reon sejak tadi ia hanya diam menatap ayah dan adiknya dengan diam.

Setelah beberapa saat Gerald memutuskan untuk menghampiri Kean. Ia duduk di samping Kean lalu menggenggam lembut jemari Kean.

" Adek,..." Panggil nya.

Kean menoleh dan matanya bertemu dengan tatapan lembut sang ayah.

" Adek kenapa ??? " Gerald mencoba bertanya.

Kean diam tidak tau harus menjawab apa. Karena sejujurnya ia juga tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri saat ini. Kean hanya merasa takut. Tanpa terasa air matanya menetes begitu saja.

" Lho kok nangis ??? Kenapa sayang ?? Kasih tau ayah ada apa ??!" Tanya Gerald lagi.

Alih alih menjawab,Kean justru semakin terisak keras membuat Gerald menjadi bingung sekaligus khawatir. Dengan lembut Gerald menarik Kean kedalam pelukan nya. Kean membalas pelukan sang ayah dengan erat sembari menangis. Hanya itu yg Kean butuhkan sekarang. Gerald pun memutuskan untuk tidak bertanya apa apa lagi. Ayah dua anak itu hanya membiarkan bungsunya menumpahkan keresahan nya dalam pelukan nya. Reon yg sejak tadi hanya memperhatikan kemudian memutuskan keluar dari kamar sang adik dengan perasaan kesal.

Setengah jam berlalu,Kean tak lagi menangis namun anak itu masih bungkam. Gerald merenggangkan sedikit pelukan nya guna melihat wajah Kean yg bersandar di dadanya.

" Udah ngerasa lebih baik ???" Tanya nya.

Kean hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Gerald masih mengusap punggung Kean dengan lembut.

" A..yah jangan per..gi temani a..dek disini y..ya " pinta nya lirih.

" Iya,..apapun buat adek " jawab Gerald. " Sekarang adek istirahat lagi ya,...kepalanya masih sakit ?? Apalagi adek abis nangis tadi. " Imbuh nya.

Kean lagi lagi mengangguk pelan sebagai jawaban. Kemudian Gerald membantu Kean berbaring dengan nyaman.

" A..yah tidur sa..ma adek.." pinta Kean sembari menarik ujung pakaian ayah nya.

Gerald tersenyum lalu ikut membaringkan dirinya di samping Kean. Memeluk si bungsu mencoba memberikan kenyamanan dan kehangatan pada nya. Hingga tak berapa lama kemudian terdengar dengkuran halus yg berasal dari Kean. Gerald memandang wajah damai Kean yg tertidur.

" Ayah ga tau kenapa adek kaya gini,...tapi ayah harap nanti adek mau cerita sama ayah...apapun itu yg udah bikin adek ga nyaman atau takut,ayah janji akan menyingkirkan nya sejauh mungkin.. " ucap Gerald lalu mencium kening Kean yg terlelap. Setelah nya ia pun ikut masuk ke alam mimpi bersama sang anak.

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

" Lo kenapa sih Re ???" Tanya Rafa yg sedikit kesal melihat wajah kesal Reon. Sementara Kevin hanya diam menunggu Reon untuk angkat bicara.

Ya,Reon memutuskan pergi bertemu dengan sahabat2 nya yaitu Rafa dan Kevin. Ia membutuhkan mereka untuk menenangkan pikiran nya yg sedang kacau saat ini. Apalagi setelah melihat adiknya yg menangis tersedu sedu tadi,membuat fikiran nya semakin tidak karuan. Dia kesal,kesal pada dirinya sendiri terlebih pada ayah nya.

" Bokap gue tadi ngundang calon istrinya kerumah.." Ucap singkat Reon.

" WHAAATTT " Seru Rafa. Sedangkan Kevin langsung menatap Reon dengan lekat.

Kean 2 ( sequel 'kean' )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang