🌺 17 🌺

1.7K 192 37
                                    

Prok prok prok

Vina,Adit dan Kean menoleh ke asal suara. Adit tersenyum lega sementara Vina sedikit terkejut namun ia segera menguasai keterkejutan nya.

" Aih,...biasa aja dong Tante...kaget ya kenapa kita bisa masuk padahal semua pintu sama jendela udah di gembok ???" Seloroh Rafa.

Yaps. Di sana,tepatnya di anak tangga terakhir,sudah berdiri Rafa,Kevin dan Reon tentu saja. Sebenarnya mereka bertiga sudah pulang dari kampus sejak Adit mengirimkan pesan chat pada Kevin tadi. Hanya saja mereka tidak langsung menampakkan diri,mereka sengaja bersembunyi di bawah tangga,tepatnya di ruangan yg berada di bawah tangga bekas kamar Kean dulu. Mereka juga masuk kedalam melalui jendela gudang belakang yg langsung terhubung dengan dapur.

Back to story

Melihat ketiga Abang nya,Adit segera membawa Kean menghampiri mereka. Reon langsung memeluk Kean dengan erat saat dirasa tubuh sang adik gemetaran.

" K..kak a..yah...dia po..potong kabel rem mobil a..ayah kak... " Adu Kean dalam pelukan Reon.

" Ssstt,...kakak tau,kakak udah dengar semuanya..." Sela Reon sembari mengeratkan pelukan nya memberi perlindungan.

Vina menyeringai ke arah mereka,...
" Saya akui kalian cukup pintar,...tapi ga apa apa lah,artinya saya ga perlu nyusun rencana lagi buat nyingkirin kalian,...karena kalian semua sekarang sudah disini,..jadi ya sekalian saja kalian mati bersama,gimana ??" Ucapnya.

" Dih,siapa Lo ngatur ngatur hidup mati org ??? Tuhan Lo ??? Tapi Lo lebih mirip setan sh,..eh ga deng,setan aja takut kali sama Lo ??" Ejek Rafa.

Jika saja situasinya tidak sedang seperti ini,mungkin Adit dan Kevin sudah tertawa terbahak bahak mendengar selorohan Rafa.

" Nyali kamu besar juga ya Rafa,..." Ujar Vina tersenyum.

" Woy iya dong...harus itu " sahut Rafa bangga.

Vina terkekeh pelan,...
" Sayang nya kesempatan hidup kamu ga sebesar nyali kamu..." Ucap nya sembari menodongkan pistol ke arah mereka berlima. Dan...

Cuuurrrr

Rafa,Adit tertawa terbahak bahak saat pistol yg di tembakkan oleh Vina mengeluarkan air dari dalam nya. Sementara Kevin hanya tersenyum tipis.

" Astaga Tante,...udah tua tapi mainan nya pistol air,kayak anak TK aja kelakuan nya...hahahaha..." Ujar Rafa sambil tergelak.

Vina yg sadar telah di kerjai oleh anak anak itu terlihat sangat marah,...
" Anak anak kurang ajar,..." Umpatnya. " KALIAN SEMUA KELUAR !!!" Lanjutnya berteriak.

Tak lama kemudian beberapa orang pria berbadan kekar keluar dari persembunyian mereka. Rupanya Vina sudah merencanakan semuanya dengan matang. Vina membayar beberapa orang untuk membantunya jika ia terdesak. Vina menyelundupkan mereka saat tengah malam setelah semua penghuni rumah itu terlelap. ( Pintar juga 😎😎😎 )

Ekspresi Rafa,Kevin,Adit dan Reon langsung berubah siaga. Berbeda dengan Kean yg sudah tidak bisa lagi menahan bobot tubuhnya sendiri,bahkan ia sudah bersandar lemas pada sang kakak yg setia mendekapnya.

Orang orang suruhan Vina langsung menghampiri mereka dan perkelahian pun tak dapat di elak kan. Rafa,Adit dan Kevin melawan dengan kemampuan bela diri yg mereka miliki. Begitu juga dengan Reon yg ikut menahan dan melawan serangan serangan orang suruhan Vina tanpa melepas kan dekapan nya pada sang adik. ( Kalian bayangin sendiri ajalah ya gimana )

" K..kak sa..kitt " lirih Kean lemah.

Reon menunduk menatap wajah Kean yg sudah sangat pucat dengan tangan yg meremas perutnya sendiri. Seketika Reon tau jika penyakit adiknya itu tengah kambuh.

" Dek,tahan sebentar ya,...jangan tutup mata nya dulu,..adek denger kakak kan ???" Serunya cemas dan panik.

Kevin yg menyadari hal itu segera menghampiri Reon,...
" Re,Lo jagain Kean aja...nih obat nya Kean,mereka semua biar gue sama yg lain yg ngadepin..." Ujarnya sambil menyerah kan botol obat milik Kean.

Reon mengangguk lalu membawa Kean ke arah dapur. Namun ternyata hal itu tidak luput dari pandangan Vina yg sejak tadi hanya diam menonton perkelahian didepan nya. Dengan cepat Vina mengikuti Reon dan Kean.

Reon mendudukkan Kean di kursi pantry dengan tetap bersandar padanya. Sementara ia mengeluarkan 2 butir obat. Secepat mungkin Reon menuangkan segelas air. Baru saja ia hendak meminumkan nya pada Kean,Vina sudah lebih dulu menepis tangan nya hingga gelas yg ia pegang jatuh kelantai dan pecah. Beruntung obat itu sudah masuk kemulut Kean dan dengan susah payah Kean berusaha menelan nya tanpa bantuan air. Anak itu berusaha menguatkan dirinya agar tidak membuat situasi yg sudah kacau menjadi semakin kacau jika dirinya ikut tumbang.

Reon menatap Vina dengan tajam. Dibalas dengan seringaian oleh Vina.

" Sialan Lo,...perempuan setan..." Maki Reon.

" Ck,...kamu ngapain ngasih dia obat hah ??? Toh sebentar lagi kalian semua bakal tamat..." Ucap Vina.

" Jangan mimpi,...Lo ga akan pernah tau apa yg akan terjadi kedepan nya,...pernah dengar kalau harapan tidak sesuai dengan ekspektasi ???" Sergah Reon dengan tatapan tajam nya.

Vina yg merasa di remehkan merasa marah. Lantas ia meraih sebilah pisau buah dan mengarahkan nya ke pada Reon,namun sebelum pisau itu mengenai Reon,Kean dengan sekuat tenaganya mendorong Vina terlebih dahulu hingga punggung nya membentur lemari pendingin. Reon kembali mendekap sang adik.

" T..Tante jahat..." Ucap lemah Kean.

" Anak tengik,...mati kamu !!!" Seru Vina lalu menghambur menyerang Reon dan Kean.

Namun berkali kali mereka berhasil mengelak. Posisi Reon yg sambil memeluk Kean membuat ruang geraknya sedikit tertahan. Reon bukan tidak bisa melawan,Reon bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan Vina,namun Reon harus benar benar waspada pada setiap pergerakan wanita iblis di depan nya ini. Ia tidak ingin sampai adik nya terluka bahkan tergores sedikit saja. Dalam hati ia sudah benar benar muak dengan wanita iblis itu.

Tanpa di duga Vina kembali menyerang dan...

" Akh..."

Lengan Kean berhasil terluka akibat sabetan pisau yg Vina layang kan. Melihat hal itu Reon langsung menutup luka di lengan kiri Kean dengan tangan nya,melihat darah yg mengalir dari luka di lengan adiknya membuat Reon kehilangan kesabaran nya. Sementara Vina tertawa senang,Reon mendudukkan Kean di lantai dapur bersandar pada dinding.

" Tunggu disini ya,...dan jangan tidur okay " perintah Reon lembut.

Kean mengangguk pelan sembari meringis menahan sakit.

" Lo udah ngelakuin kesalahan yg sangat besar,perempuan setan..." Ucap datar Reon.

Dengan secepat kilat Reon meraih tangan Vina yg memegang pisau dan memelintirnya hingga pisau itu terjatuh kelantai. Vina meronta mencoba melepaskan diri dari cekakan Reon. Vina berusaha keras melawan hingga cekakan pada tangan nya terlepas,kemudian ia meraih apa saja yg ada di dekatnya dan melemparkan nya ke arah Reon yg terus maju ke arah nya dengan penuh emosi.

Hingga tanpa sengaja Vina melihat pistol yg berada di pinggang salah satu anak buahnya. Dengan cepat Vina meraih pistol tersebut dan mengarahkan nya pada Reon.

" DIAM,...ATAU KAMU AKAN MATI !!!" Teriak Vina lantang membuat perkelahian yg terjadi disana terhenti.

Semuanya menoleh ke arah Vina yg menodongkan pistolnya pada Reon.

" Hahaha...kamu terlalu bodoh untuk melawan saya Reon,...setelah ayah kamu yg saya kirim ke neraka,sekarang giliran kamu..." Ucap Vina sembari menarik pelatuk pistol di genggaman nya dan

DORRRR

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

😭😭😭😭😭😭😭😭😭

YA AMPUN AKU KOK IKUT NGERI YA !!!

GIMANA INI ???

Kean 2 ( sequel 'kean' )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang