22. Dear.

6.2K 1K 163
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake paling tidak dengan orang yang akrab dengan Sunghoon, apalagi sambil menyapa Sunghoon sebegitunya padahal mereka gak lihat apa jika ada dirinya disebelah cowok itu?

Sunghoon cuma tersenyum kecil sambil menoleh kearah Jake yang terlihat menatap kesal kearah orang-orang yang menyapanya.

"Kamu kenapa?"

Jake langsung menoleh kearah lain sambil menatap kearah lantai, dia melihat semua apa yang digunakannya sama seperti saat perusahaan papanya belum bangkrut ya semuanya mahal.

Karena mau bagaimana lagi, Sunghoon menyuruhnya untuk membeli apapun dengan kartu kredit miliknya, bahkan mertuanya juga melakukan hal yang sama.

Jadi ya, Jake mau saja, kebetulan sekali dia memang ingin membeli barang-barang yang dia inginkan, namun dulu diakan harus membayar biaya perawatan mamanya dulu.

Sekarang dia bisa, namun mamanya harus pergi meninggalkannya.

"Hei, kamu gapapa?" tanya Sunghoon sambil memegang bahu Jake yang terlihat bergetar itu.

Apakah Jake saat ini lagi mood swing? Soalnya dia tadi saat di dalam mobil tampak ceria saja, saat disini dia malah menangis.

"Sini peluk," ucap Sunghoon sambil menarik Jake agar masuk ke pelukannya, tidak peduli jika harus dilihat oleh anak-anak yang lain.

Gak ada urusan juga dengan mereka, tidak menganggu mereka juga.

"Malu tau, ngapain dipeluk," ucap Jake yang malah mengeratkan pelukannya, lucu sekali.

Dia malu tapi malah membalas pelukannya.

"Kali ini kenapa? Cemburu?"

Jake menggeleng dari dalam pelukannya saat ini.

"Kangen mama," balas Jake membuat Sunghoon tersenyum lalu mengacak-acak rambut Jake.

Jake langsung cemberut dan melepaskan pelukan tersebut sambil membenarkan rambutnya yang barusan saja diacak oleh suaminya itu.

Dia tau nanti apa jadinya jika Jake ditinggal oleh dirinya, dia pasti akan sama seperti saat ini.

Atau bisa lebih dari ini, makanya dari itu Sunghoon berharap dirinya agar segera sembuh biar Jake tidak mengalami hal seperti itu lagi.

Bukankah Jake saat tau mamanya meninggal saat itu mencoba untuk bunuh diri? Walaupun akhirnya dia membatalkan hal itu karena tidak ingin Jake meninggal dengan cara seperti itu.

"Ingatlah janjimu."

Sunghoon tiba-tiba menoleh sambil mengangguk.

"Aku selalu ingat, lagipula ibu dan ayahku juga berusaha mencari pendonornya, sabar ya, fokuslah dengan kandunganmu, jika kamu banyak pikiran, nanti bakalan jadi masalah," ucap Sunghoon membuat Jake mengangguk sambil membiarkan tangan Sunghoon mengusap matanya.

Jake lalu melambaikan tangannya ketika sudah sampai dikelasnya, berbeda dengan Sunghoon yang harus naik tangga untuk menuju ke kelasnya.

Dia melihat Jiyeon, kenapa selalu ada cewek ini disekitarnya.

Sunghoon langsung berjalan dengan cepat menaiki tangga agar cewek itu tidak jadi menyapanya.

"Yo, mau ke kelas media seni? Mata kuliahmu lagi itu bukan?" sapa seseorang membuat Sunghoon menoleh ternyata dia melihat cewek yang pernah sekelas dengannya dan Jake saat itu.

Kalau gak salah namanya, Chaein, Sunghoon reflek mengangguk.

"Barengan aja, kebetulan aku mau ke kelas itu juga," ucapnya membuat Sunghoon setuju.

Fragile Heart -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang