50:Dia Yang Mulai Sadar

891 115 52
                                    

Sang bulan terus menerangi malam. Membantu mereka untuk latihan dengan penerangan pajangan malam tersebut.

Gedung olahraga 1

"Saat keluar tadi, Yamaguchi-kun mengatakan sesuatu dengan suara aneh. Apakah dia baik-baik saja?" Hinata yang mendengar pertanyaan yang Yachi lontarkan itu bertanya suara seperti apa yang ia dengar. "Tsukki!! Begitu" kemudian mempraktekan apa yang dia lihat tadi. "Oh. Dia pergi menemui Tsukishima" kok aneh berasa aneh, ya. Orang yang kadar garamnya melebihi gym itu punya panggilan selucu itu.

"Apakah terjadi sesuatu?"
"Sepertinya dia mengkhawatirkan Tsukishima. Dia tidak selemah itu, Tsukishima selalu melakukan sesuatu seperti wossh, kemudian swish!" sepertinya yang ingin Hinata katakan adalah hebat dan luar biasa, namun dengan bahasa Shoyo. 'Sebenarnya apa bedanya 'wossh' dan 'swish'?' Sekarang Yachi malah ikut memikirkannya. Selama camp musim panas ini, yang terlihat tak berusaha menjadi lebih baik adalah Tsukishima.

Entah apa yang dia pikirkan hingga akan berpikir, "Selama kau memenuhi syarat masuk club, kau tidak perlu berusaha keras". Meski sudah berlatih dengan salah satu middle blocker hebat, tapi Tsukishima tetap diam. Menganggap ini hanyalah sebuah kegiatan club. Mereka tak tahu apa yang dialami Tsukishima di masalalu, sehingga membuatnya trauma. Dibohongi kakaknya yang bernama Tsukishima Akiteru. Rasanya seperti ditebas, itu yang dia rasakan.

Baru saja ia disadarkan oleh sahabat kecilnya. Untuk pertama kalinya Yamaguchi seberani itu pada seseorang yang telah menyelamatkannya dulu. Membentak Tsukishima, menyuruhnya untuk melupakan masalalu dan mencoba bangkit. Disaat yang lain mulai maju, hanya Tsukishima lah yang tetap diam. Meski ada tangan terulur padanya, pemuda itu tetap diam.

Akhirnya sekarang dia tahu akan pergi kemana. Kebetulan diperjalanan menuju tempat tersebut matanya melihat gadis kita yang sepertinya tak ada kerjaan. "Nishimiya" yang dipanggil menolehkan kepalanya sedikit, memastikan yang memanggilnya itu hantu atau manusia. Masalahnya ini sudah malam, ia sendiri, yang lainnya sibuk berlatih. Sekarang Shouko seperti pengangguran, jadi pelatih kayak gak bantu aja.

Tapi... Yang lain juga bisa mengatasi masalah sendiri. Apalagi konsentrasi yang tidak ingin diganggu. "Kau tidak ada latihan, bukan? Kalau begitu ikut aku" belum aja jawab, tapi tangannya sudah lebih dulu ditarik. "Kita perlu ketempat kemarin" saat ini Tsukishima yakin kalau Shouko menanyakan tempat tujuan mereka. Terlihat dari ekspresi bingungnya. "Nishimiya" Tsukishima memanggil, ingin menanyakan sesuatu kepada si manager.

"Aku ingin tahu. Biasanya apa yang akan dilakukan Sahara ketika dirinya tertinggal seperti ini. Aku tak yakin kalau dia adalah seseorang yang mudah iri atau menjatuhkan" sebelum itu... 'Sahara?' entah mulai kapan si garam itu memanggil Sahara dengan nama kecilnya langsung. Terlihat enteng tanpa beban, jangan-jangan...

'Mungkin dia juga akan berusaha. Mungkin memang tak suka ketika ada seseorang yang lebih kuat darinya. Tapi, Sahara memang bukan seseorang yang suka menjatuhkan. Dia akan berusaha agar bisa meraih puncak yang lebih tinggi. Apapun caranya' untunglah Shouko membawa ponselnya. Ini lebih cepat daripada harus menulis dibuku komunikasi. "Oh" hanya "oh"?

Gedung olahraga 3

Krik..

Krik..

Krik..

"Oya?"
"Oya oya?"
"Oya oya oya?"

"Oya?""Oya oya?""Oya oya oya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~Nishimiya Shouko x Haikyuu!~Where stories live. Discover now